04 - Senja dan Syavira

569 116 19
                                    

"Kamu itu seperti senja, cantik."

— Sagara.

          

                                                  





                                                  

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


































"Udah gila lo? Bisa mati ni gue jantungan goblok." rutuk Sagara pada kembaran nya itu.

Sedangkan Sathala tertawa terbahak-bahak, melihat ekspresi lucu Sagara membuat nya tidak bisa berhenti tertawa.

Karena kejadian Sagara kemarin, dia tidak diperbolehkan membawa motor nya ke kampus. Takut nya nanti tiba-tiba pusing dan jatuh.

Sathala yang lagi jahil mode on pun menjahilinya. Dia membawa motor nya itu dengan kecepatan tinggi. Sagara mengelus dadanya pelan, untung selamat batinnya.

"Sorry, Ga. Gue sengaja." ucap Sathala masih setengah tertawa dan merangkul Sagara. Mereka mulai jalan masuk ke kampus.

"Iya sengaja supaya gue cepet mati, Tha." Sagara melirik sinis Sathala. Sedangkan Sathala masih saja tertawa.

Sathala kalo lagi jahil jadi pengen tampol mukanya. Ngeselin parah.

"Engga kok, kalo lo mati gue mau nyari kembaran dimana?"

"Kuburan!" Sathala tertawa, melepas rangkulannya tadi.

"Iya maaf deh, ntar pulang bareng gue gak?"

Sagara menggeleng, "Yang ada beneran mati gue. Ogah."

"Enggak kok, beneran dah."

"Yaudah sono, gue mau masuk."

"Ikut dong."

Sagara menoleh, "Sathala ganteng, ini gedung untuk jurusan HI. Kalo gedung jurusan Teknik noh di seberangnya."

Sathala tertawa pelan, "Iya tau bapak Sagara yang terhormat. Gue cuma memastikan lo duduk di kelas dengan baik, kalo tiba-tiba jatuh lagi gak ada yang nolong gimana?"

"Lebay banget sih, Tha. Udah sana, ntar lo telat masuk. Dosen lo galak semua."

Sagara mendorong pelan tubuh Sathala agar berbalik menuju gedung jurusannya yang berada di seberang gedung ini.

"Iya-iya, tapi kalo ada apa-apa telfon gue." Sagara mengangguk. Kemudian setelah itu Sathala pergi.

Sathala sesekali menoleh ke belakang, melihat punggung kembaran nya itu lama-lama menghilang di ujung koridor gedung jurusannya.

"Thala, walaupun kamu dan Saga itu kembar, kalian jelas berbeda. Kamu, lebih dulu keluar di bandingkan Saga dengan beda waktu cuma dua menit. Kamu tau? Saga itu sebenarnya lemah, dia butuh di lindungi."

Sagara | Sunghoon Park.Where stories live. Discover now