Chapter 3 : Cemburu?

73 3 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nggak usah pake ini, nggak pantes."

📖📖📖

"Kak Nara?"

"Iya? Ada apa ya?"

"Mm.. ini untuk Kakak, dari saya sendiri." ucap lelaki itu sambil menyodorkan amplop berwarna biru muda yang ada di tangannya itu pada Nara.

Seketika Nara terdiam, ia jelas sudah tahu apa yang ada di dalam amplop tersebut. Sedangkan Randi hanya melihat adegan itu dengan acuh, sudah biasa pikirnya. Randi juga sempat melirik Jeno yang juga ternyata diam-diam sedang memperhatikan lelaki di hadapan Nara itu dengan tatapan yang dingin.

.

.

.

Nara masih terdiam menatap amplop itu. Entah sadar atau tidak, bukannya Nara segera menerima amplop tersebut, justru Nara malah menolehkan kepalanya ke arah Jeno yang tengah memperhatikan mereka.

Netra keduanya pun bertemu, sampai pada di mana Jeno memutuskan untuk memalingkan wajahnya pada buku tebal yang entah sejak kapan sudah ada di genggamannya.

Netra keduanya pun bertemu, sampai pada di mana Jeno memutuskan untuk memalingkan wajahnya pada buku tebal yang entah sejak kapan sudah ada di genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak Nara?"

"Ah, iya. M-makasih ya." ujar Nara seraya tersenyum kikuk dan mengambil amplop biru muda dari tangan lelaki di hadapannya itu.

Lelaki itu pun terlihat mengangguk seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mm.. kalau gitu saya permisi dulu, Kak."

"Iya."

Mereka berdua saling melempar senyum, walaupun terkesan kaku, tapi cukup membuat suasana hati seseorang yang tengah berlagak membaca buku di sana menjadi kelabu.

Lelaki yang Nara tebak seusia dengan Reiji itu pun berbalik ingin berlalu. Tetapi tiba-tiba ia kembali menghadap ke Nara, membuat gadis Psikologi itu menatapnya bingung.

"Ngomong-ngomong... rambut Kak Nara diikat kayak gitu, makin cantik." ujar lelaki itu secara tiba-tiba yang dilanjutkan dengan ia yang berlari menjauh dari Nara.

Ex-Boyfriend [NCT Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang