Christopher Bang

211 55 1
                                    

Tok tok tok

"Masuk!"

"Sibuk sekali sih, sekarang jam makan siang loh." Christopher yang sedari tadi serius memeriksa laporan mendongak dan mendapati sepupunya tengah melongok dari pintu ruangannya.

Chris mendengus sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya, sudah terlalu terbiasa dengan kedatangan sepupunya yang tiba-tiba. "Mau apa hyung kemari?"

"Dingin sekali sambutanmu. I have a good news for you, you know?" kata Brian sembari melangkah masuk dan dengan santai mendudukkan dirinya di depan Chris.

"Berita bagus? Hyung akan mendebutkan artis baru?" Chris bertanya tak acuh, matanya masih sibuk menelusuri setiap kata pada laporan di hadapannya.

"Sejak kapan aku mendebutkan artis baru jadi berita bagus untukmu?" Brian yang tidak bisa diam dengan iseng memainkan pendulum yang menjadi hiasan di meja Chris. "It's about your request."

"My request?" Tangan Chris yang tadinya bergerak lincah mencoreti lembar laporan mendadak berhenti. Dengan cepat ditatapnya Brian yang ternyata malah asik mengamati pendulum yang bergerak. "Jadi? Seungmin setuju?"

"Untuk bertemu denganmu? Ya." Brian mengerjap cepat sebelum balas menatap Chris. "Tapi Jae hyung bilang kamu harus siap-siap, karena 90% kemungkinannya Seungmin akan menolakmu."

"Kenapa?" Chris mengernyit, menilik senyuman Brian dengan curiga. "Apa kalian menceritakan hal-hal buruk tentangku?!"

Brian terkekeh. "Aku ga bicara langsung dengan Seungmin, so no, I didn't do that. Ga tahu deh kalau Jae hyung."

"Lalu kenapa kalian yakin sekali Seungmin akan menolakku?"

Sejujurnya Brian ingin sekali tertawa dan menggoda sepupunya itu, tapi melihat raut serius di wajah Chris, Brian tahu sekarang bukan saat yang tepat. Pria itu berdeham sebelum berkata, "Entahlah, Jae hyung yang bilang begitu, bukan aku."

Chris menghempaskan punggung di sandaran kursi kerjanya yang nyaman dan menghela napas. Tanpa dia sadari bibirnya mencebik seolah merajuk. Brian berusaha menahan diri untuk tidak berkomentar melihat ekspresi yang jarang ditunjukkan Chris itu dan memilih untuk menghibur sepupunya. "Santai saja Chan, aku akan membantu mencarikan pasangan yang tepat kalau Seungmin memang ga tertarik padamu."

"No." Chris menyilangkan tangan di depan dada, wajahnya kembali serius. "Akan kubuat Seungmin menerima lamaranku."

"Okay, calm down lover boy." Brian sebenarnya cukup terkejut, dia tidak pernah melihat sepupunya itu begitu serius soal cinta, hell dia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali mereka berdua membahas masalah percintaan. Dia tadinya mengira Chris main-main saat meminta bantuannya, hanya ingin menjadikan Seungmin sebagai tameng agar para dewan direksi dan pemegang saham yang terhormat berhenti menjodohkannya dengan anak-anak mereka, tapi sepertinya Brian salah.

"Can you tell me now, how did you even know Seungmin in the first place? Kayanya aku ga pernah ngenalin kalian berdua, apa Jisung yang melakukannya?"

"Nope!" Chris tersenyum, pandangannya menerawang ke arah jendela besar di ruangannya seakan sedang mengingat sesuatu. "It's a secret. Aku hanya akan menceritakan hal ini pada Seungmin."

Brian mendengus. "Apa ini semacam kisah cinta pada pandangan pertama?" Brian melongo tak percaya saat Chris hanya diam dan tersenyum, dia tak ingat pernah melihat ekspresi seperti itu di wajah Chris sebelumnya, jadi sepupunya ini benar-benar jatuh cinta?!

"Jadi, kapan aku bisa bertemu Seungmin?" tanya Chris setelah mereka berdua hanya terdiam selama beberapa saat.

"Huh?" Brian mengerjap, masih sedikit terkejut dengan fakta yang baru didapatnya. "Oh right, jumat malam. Jae hyung dan Wonpil mengundangmu untuk makan malam di rumah mereka."

"Mereka mau aku langsung melamar Seungmin?! Aku bahkan belum bilang pada orang tuaku!"

Melihat kepanikan Chris, Brian kembali mendengus. "Kamu mau melamar seseorang tapi belum bilang pada orang tuamu? Apa kamu merahasiakan pada uncle soal--"

"No!" potong Chris cepat. "Tadinya mau aku rahasiakan karena ga mau menambah pikiran papa, tapi banyak yang menjenguknya ke rumah sakit hanya untuk menawarkan perjodohan."

"Lalu apa kata uncle?"

"Papa menyerahkan semuanya padaku. Dia hanya memintaku berhati-hati sebelum memutuskan untuk menikah." Chris tersenyum mengingat perkataan ayahnya, dia selalu bersyukur memiliki orang tua yang pengertian.

Melihat Chris, mau tak mau Brian pun ikut mengukir senyum. Sejarah keluarga besar mereka sebenarnya bisa dibilang kurang baik akibat pertentangan di antara ibunya dan grandpa, kalau bukan karena perjuangan uncle, Brian tak mungkin bisa sedekat ini dengan sepupunya dan bisa dengan santai keluar masuk gedung Bang Corp.

"Kenapa kamu ga cerita soal Seungmin pada mereka? Kurasa aunty akan sangat senang mendengar kamu sudah punya calon."

"Hyung tahu bagaimana mama." Chris meringis. "Aku ga mau mama terlalu bersemangat padahal Seungmin belum tentu akan menerimaku."

"Benar juga." Brian terkekeh. "Aunty mungkin akan langsung memesan WO begitu melihat Seungmin."

"Menurut hyung mereka akan setuju dengan pilihanku?" tanya Chris, matanya tampak berbinar penuh harap. Satu lagi ekspresi Chris yang sudah lama tidak dilihat Brian.

"Well, Seungmin bisa dibilang calon menantu idaman. Masalahnya di sini itu kamu!" Brian menyeringai, tidak tahan untuk tidak menggoda sepupunya.

"Aku? Apa yang salah denganku? Aku juga bisa menjadi calon menantu idaman." Chris mengernyit tak suka.

"Ga ada yang salah denganmu." Brian kembali terkekeh sebelum mendadak berubah serius. "Tapi kurasa Wonpil ga akan semudah itu melepaskan adik kesayangannya."

"Kenapa?"

Brian menatap tak percaya. "Tentu saja karena Seungmin satu-satunya keluarga yang dimiliki Wonpil. Lagipula, menikah muda itu ga mudah, apalagi terjadi karena didesak keadaan. Wonpil pernah melalui semua itu, beruntung dia dan Jae hyung sudah berhubungan lama, tapi kamu dan Seungmin bahkan ga saling kenal."

Chris termenung mendengar perkataan Brian. Dia jadi sedikit merasa bersalah sekarang.

"Oh ya, menjawab pertanyaanmu tadi, mereka bukannya mau kamu langsung melamar, ini cuma makan malam biasa. Seungmin setuju untuk bertemu dengan satu syarat, dia ga mau kalian bertemu hanya berdua, satu tanda kalau dia akan menolakmu."

Brian akhirnya tertawa saat melihat Chris merengut, menggoda sepupunya itu memang menyenangkan, sayang sudah lama mereka tidak bisa sesantai ini.

Mendadak Brian kembali memasang wajah serius. "Kamu memang sepupuku Chan, tapi Jae hyung dan Wonpil adalah sahabatku, Seungmin bahkan sudah kuanggap adikku sendiri, jadi kuharap kamu benar-benar serius soal ini."

"Tentu saja, aku ga mungkin main-main soal pernikahan," ujar Chris yakin.

"Baiklah, aku percaya padamu. Aku akan membantumu sebisaku, tapi sebelum itu..." Chris mengerjap, Brian tidak pernah menatapnya seserius ini sebelumnya. "Beri tahu aku, kenapa harus Seungmin?!"

Chris memutar bola matanya malas, ternyata sepupunya ini belum mau menyerah. "Kubilang rahasia, ya rahasia. Lebih baik aku berjuang sendiri daripada harus memberi tahu hyung."

With YouWhere stories live. Discover now