3. PETAKA

6.1K 371 5
                                    

3. PETAKA

Regan baru saja memasuki sebuah kedai kopi, tempat tongkrongan yang di maksud. Lelaki itu berjalan sembari melihat-lihat sekeliling, mencari keberadaan temannya. Kedai kopi itu sedang ramai, banyak pengunjung di sana membuat Regan sedikit kesusahan mencari-cari temannya dan pada akhir nya lelaki itu pun mendapat kan temannya berada di kursi pojok.

Seorang pemuda melambaikan tangannya pada Regan dengan memamerkan senyum ramahnya, orang itu adalah Harris—teman Regan. Regan langsung menghampiri Haris, temannya itu duduk sendirian di pojok sana.

"Wasap bro," Sapa Regan pada Harris saat sudah berada di tempat temannya itu. Dia langsung mengajak Harris bersalaman ala pria yang di sambut solid oleh temannya itu.

"Pa kabar lo?" Tanya Regan, dia duduk di depan Harris.

"Always baik mah gue, Lo sendiri gimana?" Kata Harris. "Pasti baik sih menurut gue," lanjutnya lagi sembari tertawa.

Regan ikut tertawa, "seperti yang Lo liat, gue emang baik."

"Lo udah lama nyampe?" Tanya Regan.

"Lumayan sih, tapi gak lama banget lah haha."

"Oh iya bro. Gue udah pesenin Lo kopi tadi, nih," Ujar Harris seraya memberikan secangkir kopi pada Regan.

"Wih, thanks bro. Pengertian banget Lo," Kata Regan pada Harris.

"Yo i."

"Lo sendiri aja nih Gan? Temen-temen Lo yang lain kagak ikut?" Tanya Harris.

"Gue gak ada bilang mereka kalau mau kesini, gue kira Lo udah bilang mereka duluan mangkanya gue langsung kesini aja tanpa ngajak yang lain," kata Regan pada Harris. "Jadi Lo gak ada ngajak ketemu yang lain nih selain gue?" Tanya nya.

"Yah, gue gak kepikiran tuh ngabarin teman-teman Lo yang itu buat join, maksud gue ex anak-anak Warior. Kalau temen-temen gue yang dari Bandung mah udah gue kontak, palingan bentar lagi juga mereka bakalan dateng."

"Oh, gak masalah sih. Mereka juga udah pada sibuk sekarang, biasalah anak kuliahan," kata Regan mengarah pada teman-temannya.

"Iya sih, mengsusah udah gak kayak dulu, jaman SMA, dulu mah bebas," kata Harris lalu menyeruput kopinya.

"Hm," Regan hanya menjawab dengan gumamman.

"Ngomong-ngomong, Lo gak papa nih keluar malam kayak sekarang? Maksud gue, Lo kan udah punya istri. Istri Lo gak papa emang Lo tinggal? Setahu gue, istri Lo itu kan posesif banget," Kata Harris mengingat dirinya yang pernah bertemu dengan istri dari Regan satu kali, dan saat itu Harris bisa melihat betapa posesifnya Geisha yang tidak mengijinkan Regan berbicara lama-lama dengan dirinya.

"hm, gak papa lah. Santai aja dia," balas Regan keterbalikan nya.

"Serius lo Geisha gak marah?" Tanya Harris kurang yakin.

Regan mengangguk.

"Kayaknya istri lo udah berubah deh Gan sekarang, udah gak posesif lagi kayak dulu. Buktinya dia ngijinin Lo keluar kayak sekarang, senang sih gue," ucap Harris. "Dulu pernah tuh gue ngerecokin Lo sama bini Lo lagi ribut di acara apa tu waktu itu lupa gue. Pokoknya gue liat Lo di marahin habis-habisan sama Geisha waktu itu cuma gegara ada cewek yang nyamperin lo." Harris tertawa, "sumpah, ngakak banget sih gue kalau ingat kejadian itu haha," katanya tidak dapat menahan tawa.

Regan tidak menanggapi, dia mengubah rautnya menjadi tidak senang. Lelaki itu mengambil kopinya, menyeruput kopi yang masih hangat tersebut beberapa teguk. Harris hanya memperhatikan lelaki itu, merasa aneh melihat raut temannya yang satu itu.

Memory While Sleeping (end)Where stories live. Discover now