8% | DATE?

65 19 0
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan kata, mohon kritik dan sarannya! Jangan lupa vote dan komen jika kalian suka dengan bab ini!
Terima kasih!

Selamat membaca✨💛

━━━━━━━━━━━━━━━━

"Shereen-ssi?"

Wanita itu menoleh. "Oh, Kim Taehyung. Sedang apa kau di sini?"

"Tentu saja belanja," kekeh Taehyung menunjukkan keranjang belanjaannya.

Ia senang bertemu dengan Shereen, sampai-sampai dia berpikir kalau Tuhan memperlancar rencananya untuk mendekati wanita itu.

"Omong-omong ... apakah kau sibuk atau ada acara malam ini?" tanya Taehyung.

Shereen mengernyit. Dia tidak mau percaya diri, tapi pertanyaan Taehyung seperti ada maksud tersirat. "Iya, aku ada janji dengan seseorang."

Senyum Taehyung memudar, pupus harapannya untuk mendekati Shereen malam ini.

"Ah sayang sekali ... padahal aku ingin mengundangmu ke pesta sahabatku."

"Pesta apa?"

"Pesta pertunangan, tapi pestanya diadakan dua hari. Biasalah ... orang kaya umbar-umbar uang."

Shereen hanya mengangguk. Toh, dia tidak terlalu peduli dengan pesta itu.

"Kalau hari keduanya, kau bisa datang 'kan?" tanya Taehyung keukeuh ingin mengundang Shereen.

"Entahlah. Jika aku bisa, aku akan menghubungimu."

"Baguslah!" seru Taehyung tersenyum, kemudian ia membawa keranjang belanjaannya ke meja kasir.

Shereen juga melakukan hal yang sama.

"Mau kuantar pulang?" tawar pria itu.

⚔⚔⚔

Waktu menunjukkan pukul tiga sore, sementara Shereen mengobrak-abrik isi lemarinya. Sungguh, baru pertama kali ia kebingungan memilih style pakaian yang akan ia kenakan.

"Wendy! Bisakah kau membantuku memilih baju?!" seru Shereen dari kamarnya.

"Tidak! Pilih sendiri! Aku sibuk!" sahut Wendy.

Shereen mendengus kesal. Wanita itu jadi menyesal karena tidak terlalu paham dengan style kekinian ala perempuan. Biasanya dia hanya memakai kaos dan celana jeans hitam atau yang berwarna gelap. Ya! Segelap hidupnya. Hehehe ....

Dipandanginya semua pakaian yang ia keluarkan dari lemari. Semua pakaiannya berwarna gelap, dan hampir tidak ada yang namanya dress di sana.

"Apa aku harus pinjam dress-nya Irene eonni?" gumamnya, "ah! Aku pinjam saja!"

Shereen pun menghampiri Irene yang sepertinya ada di kamarnya.

Tanpa mengetuk pintu, Shereen langsung masuk ke kamar kakak tirinya itu.

"Eonni!" panggilnya karena tidak melihat keberadaan Irene.

"Eonni!"

Masih saja tidak ada sahutan. Akhirnya Shereen memutuskan untuk melihat beberapa pakaian kakaknya di lemari.

"Eonni! Aku pinjam bajumu ya!" seru Shereen seolah Irene mendengarkannya, "iya! Pinjam saja, kalau perlu ambil semuanya!"

Saat melihat-lihat isi lemari Irene, Shereen tidak menemukan dress yang cocok untuknya. Hanya ada atasan, rok, dan celana jeans panjang.

VILLAINESSWhere stories live. Discover now