Ch. 06. Kehidupan ke dua

12 10 0
                                    

"Kau sudah siap, nenek tua?" Ucap Clay sambil memamerkan sabit tajamnya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Kau sudah siap, nenek tua?" Ucap Clay sambil memamerkan sabit tajamnya.


"......."
Jangankan menjawab. Wanita tua itu sama sekali tidak melirik Clay.

"Hey jangan abaikan aku. Kau seharusnya berterima kasih karena aku menunjukkan diriku."
"Kalau kau tidak merespon aku akan malu." Ucap Clay.

"Nak, bisakah kita berbicara sebentar.." Ucap wanita tua yang terus menatap pemandangan di jendela.

Clay mengikuti ucapannya. Ia menarik kursi yang terletak di samping ranjang wanita tua itu dan mendudukinya.

"Namaku adalah Nancy, nama itu cukup terkenal dikalangan anak-anak muda dan tidak sesuai dengan aku yang sudah tua ini."

"Bagaimana denganmu nak?"

"Aku Clay. Begini-begini aku sudah hidup lebih lama darimu." Jawab Clay.

"Clay? Nama yang lucu, siapa yang memberimu nama seperti itu?" Nancy tertawa kecil mendengar nama Clay.

Bukannya tersinggung lalu marah, Clay menunduk kebingungan.
'Clay? Apa yang lucu? Nama? Siapa yang memberiku nama?'
'Kalau dipikir-pikir bukankah nama Clay terlalu dibuat-buat?'

"Jika kau adalah manusia dengan tubuh seperti itu, kau mungkin berusia dua puluh tahun atau lebih. Kau mengingatkanku dengan--"

"Aku tidak peduli tentang itu. Lalu kenapa kau tidak takut? Aku datang untuk mencabut nyawamu."

Nancy tersenyum dan tertawa. Dengan lemah, ia berusaha duduk di ranjangnya.
"Aku memiliki penyakit arteri koroner dan demensia. Semakin lama, tubuhku akan semakin melemah dan mungkin inilah batasnya."

"Setiap hari tubuhku terasa sakit, bukan hanya tubuh. Tetapi hatiku juga sakit karena melukai anak-anak dan cucuku. Aku tidak bisa mengingat mereka dengan jelas."

"Pagi ini aku mendengar anak-anakku berdebat tentang siapa yang akan merawatku. Mereka tidak ingin lagi berurusan denganku. Rasanya sudah seperti mati bagiku. Jadi aku tidak keberatan jika harus mati sekarang."

"Aku hanya berdoa agar anak-anakku bisa hidup dengan bahagia setelah ini." Ucap Nancy sambil menutup kedua matanya.

"Kematian mungkin terasa menyakitkan tetapi aku hanya merasakannya sekali saja. Berbeda dengan terus hidup dan semakin menua, hanya merasa sakit setiap saat."

"Hmm.. Kurasa semua makhluk hidup juga seperti itu." Nancy tersenyum hangat.

Clay yang mendengarkan ucapan Nancy hanya terdiam, ia tidak tahu harus berkata apa. Ini pertama kalinya ia berbicara pada manusia dengan cara yang berbeda.

"Kau sepertinya suka dengan rumah sakit." Ucap Nancy dengan lembut. Ia memperhatikan Clay yang terus melihat ke segala arah saat ia sedang bercerita.

"A.. Aku memang suka rumah sakit dan aku juga mendengar ceritamu walaupun tidak melihatmu. Aku ini malaikat yang memiliki sopan santun." Jawab Clay dengan bangga.

LOST IN THE WORLD OF THE DEATHNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ