AF 24

126 63 371
                                    

Welcome di cerita alexandra versi terbaru.

Sorry banget harusnya update kemarin, tapi aku ada kendala makanya baru update

Tulis semua tanggapan kalian di sini, ya. tentang part sebelumnya juga boleh.

Kritik, saran, tanggapan, dan typo tolong tandain, ya. komen di sini

Jangan lupa vote sama komen yang banyak ygy. vote gratis kok, okei temen-temen 😚👍

Enjoy reading♡🍷

_________________________________________

"Bukan tak introspeksi diri atas kesalahan. Tapi, takdirlah yang tidak mengijinkan dia mengingat kesalahannya. Mungkin bukan karena tak bisa diperbaiki, bisa jadi karena takut dia kembali tersakiti dengan ingatannya."
_________________________________________

Dania terus menatap pulpen yang ia genggam sedari tadi. Seragamnya sudah melekat di tubuhnya, tetapi ia ragu untuk melangkah sekolah. Dania kembali mengingat pertengkarannya bersama Gilang.

.
.

Setelah Sisilia mengusir semua orang dari apartemen kakak sepupunya. Mereka pulang ke rumah masing-masing kecuali Alvino dan Fiqi yang entah apa yang akan kedua laki-laki itu lakukan. Dania juga menghampiri Gilang ke arah basement apartment. Mendekati kekasihnya itu yang terduduk melamun di atas kuda besinya.

"Kamu udah bener, kok, tadi. Udah, ya, Gilang. Cukup kamu ikut campur urusan Kak Sisil. Biarin aja dia mau ngapain juga. Bukannya tadi Kak Sisil gak ngehargain kamu, kan?" Anggap saja Dania egois. Ia cemburu melihat Gilang yang berusaha melindungi kakaknya, Sisilia. Ia benci berbagi selama ini. Sudah cukup Dania membiarkan Gilang bersama Sisilia. Gilang miliknya. Rasa cemburu itu menguasai hatinya.

Gilang menatap tidak percaya apa yang dikatakan Dania. "Kamu gila? Emang ini yang seharusnya terjadi, kan? Aku hidup di dunia ini untuk melindungi Sisilia. Kamu tahu itu dari awal. Bukannya dari awal kamu fine-fine aja. Kenapa sekarang protes?"

Dania menatap lekat kekasihnya itu. "Awalnya aku baik-baik aja, Gilang. Tapi semakin kamu prioritasin Kakak aku, aku cemburu. Aku benci itu. Aku gamau berbagi lagi. Ini berlebihan, Gilang. Apalagi tadi usaha kamu gak dihargain sama Kakak aku. Harusnya kamu sadar itu."

Gilang berdiri. "Berlebihan lo bilang? Lo yang berlebihan, Dania! Lo gak bisa bikin dunia berpusat sama lo terus. Dari dulu lo sama Chella selalu egois ingin mengambil hak Sisilia. Bahkan Gara yang Sisilia punya pun lo sama Kakak lo itu monopoli!"

Gilang menghela napas sejenak, sedangkan Dania sudah berurai air mata. Gadis itu tidak menyangka Gilang akan merubah kosakata bicaranya. Tidak ada Gilang yang lembut. Tidak ada my sun yang sering kekasihnya itu katakan.

Alexandra Family's (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang