Awal

16 6 10
                                    

      

       Tahun ajaran baru telah dimulai, siswa-siswi berjalan dengan santai memasuki kawasan sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

       Tahun ajaran baru telah dimulai, siswa-siswi berjalan dengan santai memasuki kawasan sekolah. Berhambur ke arah lapangan mencari wajah yang mereka kenal. Ada banyak wajah-wajah kebingungan pagi ini--mungkin masih terlalu asing dengan sekolah yang akan mereka tempati, ada juga yang dengan cepat membentuk kelompok-kelompok kecil untuk menceritakan apa saja yang mereka alami selama liburan kemarin.

Tidak terkecuali gadis berkuncir satu yang saat ini sedang memperbaiki letak tas ransel hijau army di pundaknya.

"Daily!" Gadis itu tersentak sembari memfokuskan pandangan ke depan; mendapati teman sedari kecilnya berada 10 meter dari tempatnya berdiri dan tanpa tunggu lama langsung berlari ke arahnya.

"Aduh, aduh, capeknyaaa."

"Tarik napas pelan-pelan dulu Ghe."

"Oh iya, lupa," gadis yang tadi disapa 'Ghe' langsung menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya, menarik napas lagi, membuang lagi, begitu terus sampai dirasa cukup.

Daily mengernyit, "Jadi, kenapa lo sampai lari-lari begitu?" mendengar pertanyaan dari Daily ia langsung menjerit kecil,

"KITA SEKELAS LAGI! Gila gue bahagia banget," jelasnya sambil memeluk Daily.

"Beneran? Bahagianyaaa," Daily membalas pelukan temannya itu, melompat-lompat kegirangan melupakan keadaan sekitar.

"Btw, Dai, Lo gapapa kan? Gue takut lo kena marah karena peringkat Lo turun," tanyanya khawatir.

Daily tersenyum, "Gue nggak kenapa-kenapa Ghea, gausah takut gitu, santai aja."

Walau senyumnya berkata baik-baik saja, Ghea dapat melihat tatapan Daily meredup, seakan menyesali sesuatu, tapi Daily masih mencoba untuk menenangkan dirinya.

Mereka berdua kemudian berjalan menyusuri koridor sekolah, mencari letak kelas mereka.

"Kita di kelas berapa Ghe?"

"XII IPS 2 Dai, berarti kita harus naik ke lantai 3"

"Lumayan capek juga ya," kata Daily.

"Bukan lumayan lagi ini mah, capeknya banget banget banget. Asli dah."Ghea menambahkan dengan kesal.

"Baru juga masuk sekolah udah merenggut aja mukanya, coba benerin dulu biar enak diliat orang."

"Biarin ah, biar seluruh dunia tau kalau gue lagi capek."

Daily tertawa geli, tidak terasa mereka sudah sampai di lantai 3, itu berarti mereka tinggal melihat kelas mana yang harus mereka masuki. Di lantai ini terdapat beberapa kelas. Mereka mulai membaca papan nama di dekat pintu-pintu kelas. Pintu kedua dari tangga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AmigdalaWhere stories live. Discover now