PART 11.PENYERANGAN DI PADANG ILALANG

172 32 15
                                    

*11.

Aditya garuk-garuk kepala,menatap heran perempuan berbaju lusuh yang melempari balkon kak Sofi dengan kerikil.Apa dia orang tidak waras ya?

Aditya begidik ngeri ketika wanita itu beralih ke arahnya.Bergerak mendekatinya dengan bahasa isyarat yang tidak ia mengerti.

Buru-buru Aditya dengan ketakutan masuk rumah.Ia tutup dan kunci pintu rapat-rapat.Mana di rumah cuma ada ia dan kak Sofi lagi.Abi dan umi pergi.

Mana perempuan aneh itu?Udah pergi belum?Aditya mengintip lewat jendela kaca.Tapi fatal,tepat saat Aditya mengintip tepat di depan wajahnya seraut wajah juga mengintip,menempelkan wajahnya di kaca.

"Huuaaahh..!"

Teriak Aditya sambil berlari ke lantai atas.Sofi sampai kaget.Karena langkah kaki Aditya berdentam-dentam keras.

"Ada apa,Dit?Sampe kayak gitu?Jatuh ntar.."

Sofi menyambut adiknya yang panik dan ketakutan.Aditya menunjuk-nunjuk ke arah bawah.Mengatakan ada perempuan aneh di bawah.

"Ada perempuan aneh,Kak di bawah."

Sofi mengikutinya turun.Aditya mengekor di belakangnya.Dengan takut-takut menunjuk keluar rumah.Ke arah jendela.

"Tadi situ,nempelin wajah kayak ciluk ba."

Bisik Aditya dengan sorot mata ngeri.

Menahan Sofi saat kakak tunggalnya itu membuka pintu.Tapi Sofi tidak peduli.

"Mana?Tidak ada siapa-siapa."

Guman Sofi sambil celingak-celinguk teras dan halaman sempitnya.Aditya ikut melongok,kemana perempuan aneh itu?

Aditya cuma nyengir kala Sofi menggerutu ngerjain dirinya.Siapa yang ngerjain,emang tadi ada orang kok.

"Ngerjain kakak aja kamu,masak Dit..Dit..siang-siang takut."

Omel Sofi.Aditya ngotot.

"Tadi di sana!"

Aditya menunjuk ke arah bawah pohon jati Belanda.

"Trus dia lempar-lempar kerikil ke arah balkon kakak."

Lanjutnya serius,Sofi cuma berguman.Kembali tatap matanya menyisir halaman sempit rumahnya.Sampai ia celingak-celinguk tepi jalan raya.Malah yang ia dapati adalah..

"Hai Sofi..cari mas ya?"

Gunadi muncul di depan hidung Sofi sambil cengar-cengir.Sofi nyengir kuda.Ge er banget sih ini orang.Omel hatinya.Pamit masuk.

"Eit..jangan masuk dulu,Fii..!"

Cegah Gunadi,menyambar tangan Sofi.Tapi reflek Sofi kipatkan kasar.

"Aduuh..maaf,Maas..mas sih...!"

Buru-buru Sofi minta maaf saat Gunadi hampir terpelanting menubruk pohon jati Belanda.

Buru-buru Sofi masuk rumah dengan begidik ngeri.Saat melihat Gunadi mengelus-elus pohon itu sambil mengatakan tidak apa-apa.High...orang freak.

🌻
🌻

"Kenapa,Mas?Kok senyum-senyum?"

Kamila bertanya saat melihat Pras senyum-senyum usai berbalas pesan dengan Sofi.Pras cuma menggeleng dengan senyum,menatap satu-satunya adik perempuannya yang membawakannya puding.

"Coba mas cicipi deh,enak kok."

Kamila menyuapi Pras puding susu buatannya.Saat itulah muncul Barra,yang membuka mulutnya sekalian minta di suapi.Ibu Hamida yang melihat itu tersenyum haru.Barra yang dulu sempat 'menolak'kehadiran adiknya kini bisa dengan legowo menerima,Alhamdulillah.

ᴹᴱᴺᴱᴹᴮᵁˢ ᴮᴬᵀᴬˢ ᴵᴸᵁˢᴵ ⁽# ³ ᵗʳⁱˡᵒᵍʸ ⁾Where stories live. Discover now