4 - Jealous

204 21 17
                                    

*****

"Papi, dasinya miring. Sini Mami bagusin dulu"

"Thank you Mami sayang"

"Sayang, kamu pakai parfum apa?"

"Memangnya kenapa?"

"Kamu wangi banget, aku makin cinta"

.....

"Ughhh! Can't you just stop it?! Ma? Pa?"

Kris berteriak frustrasi.

Ia memandang kesal kedua sosok berumur paruh baya yang saat ini bersantai di sofa ruangannya.

"Kenapa harus marah-marah begitu sih?" tanya ayah Kris santai bahkan lebih mengeratkan rangkulannya pada sosok cantik disebelahnya.

"What? Kalau mau bahas kerjaan, cukup bahas kerjaan. Kenapa mama sama papa malah pacaran di sini?!"

Orang tua Kris saling bertukar pandangan, "Loh memang ada yang melarang? Lagi pula ini kantor masih milik papa! Jadi terserah papa mau buat apa di sini"

"Kris, Chanyeol apa kabarnya di sana? Mama kangen dia"

Kris mendengus, "Memangnya cuman mama saja yang kangen dia? Aku bagaimana?"

"Ternyata kau masih bertahan menunggu dia ya" kata Ayah Kris ikut dalam pembicaraan mereka.

"Maksud papa apa?" Kris memandang sinis ayahnya itu.

"Bukan apa-apa, papa cukup kagum dengan hubunganmu kali ini, biasanya kan kau tidak pernah bertahan dengan satu hubungan lebih dari 1 tahun. Tapi ini? Sudah berapa lama?"

"Mereka jalan 3 tahun pa" jawab ibu Kris

"Nah, ini 3 tahun! Dan sekarang kalian masih tetap lanjut dengan jarak jauh begini. Kau perlu diberikan apresiasi Kris"

"Apa yang mau papa katakan?"

Ayah Kris tertawa kecil, "Tidak ada, papa hanya mau memberi apresiasi untuk hubunganmu kali ini. Karena papa dan mama tahu kalau selama ini kau tidak pernah seserius ini dalam satu hubungan, Mama ingat kan berapa kali kita dapat kabar kalau Kris berkencan dengan banyak orang"

"Kris, kau tidak bermain dibelakang Chanyeol kan?!" kini pertanyaan serius dari pemuda cantik-ibu Kris- yang menatap nyalang putranya itu.

"Apa? Tidak! Aku tidak begitu!" bantah Kris langsung.

"Dengar! Itu hanya masa lalu okay? Sekarang aku tidak begitu lagi! Dan tidak akan pernah begitu lagi!"

"Kenapa papa tiba-tiba bahas itu?" tanya Kris sinis pada ayahnya

"Hah? Bukan begitu.... hanya saja, kalau kau tidak sabar menunggu Chanyeol, segera selesaikan hubungan kalian supaya Chanyeol tidak merasa tersakiti karenamu"

Kris berdiri dari kursinya, "Aku tidak tahu apa tujuan papa, yang jelas Chanyeol akan tetap bersamaku! Dan kalian, silahkan lanjutkan pacaran kalian di sini!" Kris keluar dari ruangan itu dengan kesal.

"Kenapa bicara begitu padanya? LKau membuatnya kesal"

"Tidak apa-apa, aku sudah lama tidak lihat anak nakal itu kesal"

"Kalau dia benar-benar marah, jangan minta aku untuk bicara padanya!"

.

.

.

Kris sekarang berada di ruangan besar di mana biasanya ia memimpin rapat. Dia hanya duduk diam sambil menggulir foto yang tampil di layar ponselnya. 50% semua isi gallery Kris adalah foto Chanyeol, lalu 50% nya lagi adalah fotonya bersama Chanyeol. Kris benar-benar jatuh pada Chanyeol, hingga semua isi kepala bahkan gallery ponselnya hanya tentang Chanyeol.

OF COURSE I LOVE YOU! [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang