17 - An Options

173 21 6
                                    

*****

Malam itu Kris benar tidak kembali ke rumah, walau Chanyeol menunggu sampai jam berapa pun ia tidak mendapati tanda-tanda Kris kembali ke rumah.

Ia bahkan harus berbohong kepada ibu Kris dan mengatakan kalau Kris sudah baik-baik saja tapi nyatanya ia melihat wajah Kris saja tidak, dari mana bisa baik-baik saja?

Sementara itu di apartemen Sehun. Di sini lah Kris berada, mengungsi dengan tidak etis.

"Kau nanti akan pulang kan?" tanya Sehun yang sudah rapi, mungkin ingin ke kantor. Sedangkan Kris sang bos nya masih menggulung diri dengan selimut di sofa apartemen Sehun.

"Iya nanti aku pulang. Hari ini aku tidak ke kantor" ucap Kris dari balik selimutnya.

Sehun bukannya tidak paham dengan situasi yang dialami Kris tapi ia sebisa mungkin harus bersikap netral karena bukan hanya Kris yang menjadi korban di sini, ada orang tua Kris bahkan Chanyeol.

Teringat tentang Chanyeol, Sehun tahu kalau semalaman ini Chanyeol hanya bisa menangis karena Kris tiba-tiba pergi dan tak kembali. Chanyeol curhat pada Jongin sampai ketiduran. Jongin sendiri sudah mau marah tapi Sehun bilang belum saatnya mereka untuk ikut campur.

"Intinya ingat untuk pulang, Chanyeol pasti khawatir karena kau tidak pulang semalam"

Karena tidak ada jawaban dari Kris dengan penuh perasaan Sehun memukul pantat Kris sampai si korban terduduk dan marah-marah.

"Kalau marah tolong lakukan hal lain selain kabur-kabur tidak jelas begini!"

"Aku pergi! Jangan mati di apartemenku!"

Setelah Sehun pergi Kris masih terdiam duduk. Seketika ia merutuki tindakannya yang pergi begitu saja bahkan tidak pulang.

"Sialan!" umpat Kris karena ia lupa membawa ponselnya. Luarbiasa! Akibat emosi dan amarahnya ia langsung pergi meninggalkan Chanyeol dan sekarang sudah rindu dengan kekasihnya itu.

Tanpa berlama-lama Kris segera bangun dan mengambil kunci mobilnya.

"Kau bodoh Kris"

.

.

.

Sementara dengan Chanyeol, ia pergi ke kantor tempat ia melakukan wawancara kemarin. Kantor tempat Kris juga bekerja.

"Oh? Hai... Chanyeol"

Chanyeol yang dipanggil langsung menoleh ke sumber suara. Itu Jang Kiyong, kenalannya saat melakukan wawancara kemarin.

"Sedang apa di sini? Oh maaf aku bodoh, kau di sini karena diterima juga kan?" tanya Kiyong dengan senyum sumringahnya.

"Hmm... iya"

"Kalau begitu kebetulan sekali, kita bisa pergi bersama ke ruangan HRD-nya" kata Kiyong sambil menarik pelan tangan Chanyeol untuk diajak masuk ke dalam Lift yang kebetulan sedang terbuka kosong.

"Kiyong-ssi? Maaf... tapi tanganmu" ucap Chanyeol pelan sambil melepas tangannya pelan dari pegangan Kiyong.

"Oh, maaf. Aku tidak sadar menarikmu karena liftnya langsung terbuka" Chanyeol hanya mengangguk pelan. Setelah itu mereka diam. Tidak ada topik.

"Kabar mu... baik kan?"

"Ya..."

"Tapi... maaf bukannya bermaksud untuk ikut campur tapi, apa sesuatu terjadi padamu? Kau baru menangis?"

Chanyeol segera memalingkan wajahnya, "Aku tidak apa-apa. Mungkin hanya kurang tidur"

"Benarkah? Aku pikir ada sesuatu yang terjadi antara kau dan kekasihmu" ucap Kiyong santai.

OF COURSE I LOVE YOU! [END!]Where stories live. Discover now