23 - Bad Propose

140 15 4
                                    

*****

"Babe...."

"Chanyeol.... sayang...."

"Sayang... bicara padaku, jangan diam begini"

Helaan napas yang kesekian kalinya keluar dari mulut Kris. Chanyeol memang mengurusnya tapi tak mengatakan apa pun. Kris bahkan belum cerita apa-apa tentang musibah yang menimpanya.

Kalau boleh memilih, ia lebih suka Chanyeol yang mengomel daripada ia harus didiamkan seperti ini.

Chanyeol sendiri memilih sibuk sendiri, entah itu membeli makanan, menyusun baju ganti Kris, atau apa pun yang membuatnya sibuk. Ingat, dia masih kesal dengan Kris.

"Chan- Aakh!"

"Wae? Wae? Mana yang sakit?!"

Chanyeol spontan mendekatkan diri pada Kris begitu mendengar keluhan dari mulut Kris.

"Tanganmu sakit Hyung?" tanya Chanyeol khawatir.

"Hatiku. Hatiku yang sakit karena kau acuhkan" Chanyeol kehilangan kata-katanya. Siapa yang tidak semakin marah kalau hal yang serius dijadikan candaan begini.

"Aku takut setengah mati. Tapi Hyung masih bisa bercanda?! Hyung.... kau menyebalkan! Sungguh!"

Kris kembali merutuki dirinya terlebih lagi saat melihat kedua mata bulat Chanyeol yang kembali berkaca-kaca.

"Hey... maafkan aku ya. Aku salah. Tadi aku kehilangan cara untuk menarik perhatianmu, maaf ya" ucap Kris selembut mungkin sambil perlahan menarik Chanyeol untuk lebih mendekat padanya dengan tangannya yang bebas dari luka.

Saat Chanyeol sudah benar-benar dekat dengan Kris, Chanyeol kembali menangis dan memilih untuk menyembunyikan wajah kacaunya dari Kris.

"Jangan menangis lagi... Sayang... sudah ya. Aku sudah baik-baik saja, lihat kan? Besok juga aku sudah bisa pulang. Ini hanya jahitan kecil"

"Kecil apanya kalau sampai harus dapat 12 jahitan?!" balas Chanyeol yang tak kalah kesal.

Chanyeol kalau sudah mulai marah-marah dan kembali cerewet artinya sudah mulai kembali normal, itu lebih baik dari pada Chanyeol harus mendiamkannya. Maka saatnya Kris kembali mengalus :)

Kris menarik tangan Chanyeol yang dipakai untuk menyembunyikan wajah kekasihnya itu, "Hey... lihat ke sini cantik"

"Hish!"

"Mungkin kau bosan dengan kata maaf dariku, tapi aku benar-benar ingin meminta maaf. Jujur, aku sendiri tidak menyangka semua rencanaku jadi kacau begini"

Chanyeol masih diam dan menunggu Kris untuk lebih banyak bercerita.

"Cukup dengar aku, aku akan ceritakan semua. Semuanya tanpa tersisa"

Beberapa belas jam yang lalu Kris benar sedang mempersiapkan semua keperluannya untuk berangkat ke Toronto. Ia tahu kalau keputusannya yang mendadakan ini akan membuat Chanyeol marah, tapi kalau ia tidak memenuhi tugasnya sebagai pimpinan perusahaan, ia akan di cap sebagai pemimpin yang tidak becus, maka dari itu Kris bangun lebih awal, bahkan bergerak secara mengendap-endap agar Chanyeol tidak terbangun.

Setelah ia sudah siap, ia menyempatkan diri untuk kembali ke kamar mereka. Dan di kamar, ia masih mendapati Chanyeol yang masih tertidur dengan damai.

"Aku minta maaf sayang, aku kerja keras untukmu. Semoga setelah ini kau tidak terlalu marah ya" setelah berucap, Kris tak lupa memberikan ciuman hangat pada bibir merah Chanyeol yang sedikit terbuka.

Setelah itu ia benar-benar berangkat bersama supir. Karena jalan masih terbilang sepi, Kris tiba di bandara jadi lebih cepat.

Saat ia baru tiba bahkan masih menurunkan beberapa barangnya, rasanya agak aneh karena tidak mendengar suara Chanyeol di pagi hari, apalagi dia akan segera berangkat. Maka ia langsung merogoh sakunya dan segera menghubungkan panggilan itu dengan Chanyeol.

OF COURSE I LOVE YOU! [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang