[✔️] Kapan Nikah

6. Aku Sanggup, Bi

                  

                

Biyyy : ohh app snow nya belum dihapus :p

Biyyy : lucu banget kak

Biyyy : aku juga degdegan tau

Biyyy : kamu jangan begadang yaaa

Biyyy : jangan nguap depan ayah

Biyyy : btw beneran besok jam 9 pagi?

Biyyy : aku sekarang dirumah

                 

Dikta hampir saja berhasil dalam upayanya untuk benar-benar terlelap setelah gulingan nggak jelas dua setengah jam di tempat tidur. Namun upayanya itu langsung terasa sia-sia karena ia dikejutkan dengan getaran ponselnya sendiri yang tergeletak di dekat tangannya.

Ternyata itu pesan dari Bianca. Tadi Dikta kira kekasihnya itu tidak membalas karena sudah tidur.

Membaca pesan yang masuk terutama kalimat yang dikirim paling akhir membuat Dikta ingin sekali menekan tombol free call di pojok kanan. Namun jempolnya berhenti di atas layar saat melihat jam berapa ini sekarang.

                

Dikta Prakasa : kamu naik apa pulangnya?

                  

Dikta tak mengunci layarnya karena Bianca terlihat masih online.

Biyyy : dijemput Rakha

Biyyy : kak beneran nggak besok jam 9 pagi?

Dikta Prakasa : bener

Dikta Prakasa : kenapa tadi enggak sekalian sama aku kerumah

Biyyy : hehe

Biyyy : aku baru ngecek chat Rakha pas udah di apart

Biyyy : ya gitu jadinya

Biyyy : kamu semangat ya!!!!

Biyyy : Jangan gugup sama ayah

Biyyy : Sleep well kakkk

Dikta Prakasa : Kamu lagi bisa ditelpon nggak bi?

                     

Sudah berkali-kali dibilang, mereka ini 7 tahun pacaran. Dikta tau pasti ada kejadian luar biasa sampai Bianca bela-belain pulang ke rumah di malam kayak gini. Wanita itu sama sepertinya, enggak suka keribetan kalau memang tidak urgent. Tapi Dikta bukan tipe yang maksa ikut campur urusan kekasihnya. Dikta selalu memberi Bianca 'ruang' yang bisa ia buka tutup sesukanya. Meski Dikta terlihat seperti acuh tapi sebetulnya kalau Bianca terbuka Dikta selalu siap membantu.

                   

Biyyy : udah malem kak diktaaaaa

Biyyy : tidur aja ya?

Biyyy : besokk lagi

Biyyy : btw nanti pulangnya aku bareng ya sampe apart?

              

Dikta menghela napasnya sejenak sebelum membalas pesan itu.