24. Improve Communications

416 78 6
                                    

Terima kasih atas seluruh supportnya, ya? ❤
    
      
      
    
      
Hening terus menyelimuti keduanya bahkan hingga langkah mereka sudah menggema di lorong lantai 5 gedung apartemen tempat Bianca tinggal. Bianca sendiri terdiam sebab ia masih mencerna apa-apa saja yang terjadi dengan dirinya seharian dan juga menata kembali apa saja yang bisa ia ceritakan pada Dikta untuk nanti kalau lelaki itu mulai mengintrogasi. Sementara Dikta, lelaki itu terdiam karena sibuk dengan isi kepala nya sendiri yang entah mengapa makin bercabang ke mana-mana tiap detiknya.
       
"Aku ganti baju dulu." Ujar Bianca untuk pertama kali selagi melakukan tapping dengan access card miliknya supaya pintu unit terbuka. Dikta pun akhirnya menoleh dan bergumam pelan untuk mengiyakan.
      
Pip
     
Sewaktu pintu sudah berhasil terbuka, Dikta dikejutkan dengan pemandangan yang pertama kali ia lihat. Sudah 8 hari berlalu, namun space gagalnya masih tersisa di sana. Hiasan disekitaran meja makan Bianca masih tertata seperti terakhir kali ia menatanya. Bahkan beberapa bunga masih di sana walau sudah mulai kering.
        
"Maaf. Aku belum ada waktu buat beresin itu. Terlalu bagus juga, sayang kalo di buang. Btw, makasih." Bianca bersuara lagi sebab dilihatnya Dikta mematung diambang pintu, dan hal itu berhasil menyadarkan Dikta untuk kembali melangkah masuk.
     
Bianca lanjut masuk ke kamarnya tanpa titah apapun. Dibiarkannya Dikta melakukan apa saja yang lelaki itu mau lakukan. Udah biasa apa-apa ambil sendiri, begitu pikirnya.

Bersamaan dengan suara pintu kamar Bianca yang dikunci, Dikta ambil duduk di salah satu kursi meja makan milik wanita itu. Dipandangi lagi setiap hiasan yang ia rangkai sendiri pada jumat sore yang basah dikuyup hujan. Rencana gagalnya yang kedua, yang gagal dengan hasil paling ia benci seumur hidupnya --tetap pergi meski Bianca menangis seorang diri di tempat umum. Apa yang ia pandangi kini sudah jadi bukti betapa Bianca memang sudah sepenuhnya jatuh hati. Dikta betul-betul menyesali apa yang terjadi di basement hari itu. Dan ia sudah menekankan diri untuk tidak mengulangi, apapun yang terjadi.
         
Terlintas di kepala Dikta untuk sekalian melanjutkan momen bahagia yang tertunda itu malam ini, namun ia sedang tidak membawa benda yang menjadi pemeran utama dalam rencana. Unfortunately, cincin berlian putih itu ada di rumahnya. Ia simpan di laci meja kerja.
     
        
Sambil menunggu Bianca selesai, Dikta memunguti kelopak bunga kering di pinggiran meja untuk ia buang ke tempat sampah. Jujur Dikta malu sendiri ngeliat semua ini, enggak tau kenapa. Rasanya mau dia beresin aja semua sangking enggak mau melihatnya lagi. Dan sambil memungut Dikta tiba-tiba bertanya dalam hati, sebenarnya Bianca tau tidak bahwa yang 8 hari lalu itu dia bukan cuma mau merayakan hari anniversary mereka melainkan juga purpose dengan sebuah cincin?
      
      
Ah, Rakha.
      
Pasti Rakha sudah memberitahu perempuan itu.
    
     
     
"Mau nginep enggak?" Tanya Bianca ketika perempuan itu muncul kembali di hadapan Dikta.

Dikta melirik jam dinding sekilas kemudian menggeleng, "enggak usah. Aku nanti pulang."

Bianca bergerak ke arah sofa bed nya untuk membuka agar bisa dijadikan tempat tidur. Dikta yang melihatnya pun langsung gerak cepat untuk membantu dan karena merasa dibantu Bianca lepas tangan untuk beranjak ke kamar buat ambil bantal.
     
Ini adalah salah satu trik kesayangan Bianca.
      
Dikta kalo ngobrolnya sambil selonjoran kaki vibes nya bakal beda dengan kalau mereka ngobrolnya duduk di kursi biasa. Kalau ditanya kenapa Bianca juga gak bisa menjelaskan, sekian lama bersama Dikta bikin Bianca bisa mengerti format terbaik hanya lewat 'merasa'.

Bahkan jadi habit. Dikta kalau disodorkan bantal langsung diambil dan salah satunya buat dipangku. Kalau enggak nginep badannya masih duduk tapi kakinya diselonjorkan dan........
       
"Kamu tau darimana aku ada disitu?" Pertanyaan pertama Bianca lontarkan. Dikta pun menoleh ke arah samping tepat pada posisi Bianca duduk.

[✔️] Kapan NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang