Stalking

133 54 6
                                    

Mendapati Chanyeon disibukkan dengan mini album solo-nya ini, lolos membuat Bae Hyun menjeda misinya untuk memberi tahu perkara orang pertama yang menolong Chanyeon dari insiden kecelakaan di terowongan Lembang dan ini pun disetujui Diana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mendapati Chanyeon disibukkan dengan mini album solo-nya ini, lolos membuat Bae Hyun menjeda misinya untuk memberi tahu perkara orang pertama yang menolong Chanyeon dari insiden kecelakaan di terowongan Lembang dan ini pun disetujui Diana. Nyatanya, malam ini malah Chanyeon mendapatkan kenangan itu saat dirinya terkapar walau masih belum tahu siapa wanita yang menolongnya.

Pengambilan gambar untuk Lost selesai sebelum subuh. Awan Seoul masih kelam. Tampak Bae Hyun menepuk bahu Chanyeon yang sedang menyepi, duduk di pinggiran Sungai Han.

"Kau lapar 'kan? Sehan membawakan donat matcha kesukaanmu kemari," ujar Bae Hyun yang barusan menepuk bahu Chanyeon, mendaratkan pantatnya di tanah sebelah temannya ini.

"Sehan! Cepat bawa kemari!" teriak Bae Hyun sembari menengok ke belakang, melambaikan tangan ke arah Sehan yang sedang membuka kotak donat untuk para kru pengambilan gambar Lost malam ini.

"Siap, Hyeong!" timpal Sehan dengan berteriak tak kalah keras. Bergegas ke arah Chanyeon setelah mangambil sekotak donat matcha di kantung besar yang dibawa Kyung Seo.

"Aku membawa donat kesukaanmu, Hyeong," ucap Sehan setelah berhasil nimbrung ke arah mereka berdua, duduk di samping Chanyeon. Sedangkan Kyung Seo memilih mendaratkan pantatnya di samping Bae Hyun.

Sehan pun membuka kotak matcha, menyorkannya pada Chanyeon.

Kedua mata kelam Chanyeon pun langsung berbinar mendapati bulatan donat dalam kotak itu yang dilumuri krim matcha di atasnya. Sebelah tangannya mencomot satu. Menggigitnya dengan gigitan besar.

"Aigo, enak sekali," komentarnya. Disusul Bae Hyun dan Sehan mengambil donat. Kyung Seo malah beranjak pergi untuk mengambil kopi panas di truk kopi belakang mereka.

Momen yang langka mereka dapatkan, kini mereka bertiga tengah menikmati donat matcha sembari berselonjor menatap tenangnya Sungai Han, sajian pemandangan gedung-gedung tinggi Seoul di hadapan sana dengan kerlip perak.

Angin awal musim dingin berhembus lemah seiring dengan langkah kaki Kyung Seo yang mendekat ke arah mereka bertiga dengan 4 cup kopi cappuccino yang dibawanya dengan kedua tangan.

"Kau memang layaknya ibu bagi kita, Kyung," komentar Bae Hyun mendapati kebaikan hati Kyung Seo yang sedang membagikan cup kopi.

"Terima kasih, Eomma," ledek Sehan saat sebelah tangannya terulur mengambil sodoran cup kopi.

"Sama-sama, Anak ayam," balas Kyung Seo dengan ledekan anak ayam untuk Sehan. Gesit beralih menyodorkan ke Chanyeon, lalu Bae Hyun.

Setelah sesi membagi kopi cappuccino selesai, mereka bertiga menatap Sungai Han sembari menyesap kopi dengan Kyung Seo menggigit donat matcha.

Pikiran Chanyeon merambah pada mengingat ingatan yang mendatanginya barusan. Sebuah ingatan sosok perempuan yang menolongnya itu, menjadikannya semakin bingung.

Go BackWhere stories live. Discover now