Chapter 10

9.2K 835 38
                                    

'Kapan nikah?' sebuah pertanyaan yang seharusnya dianggap biasa saja. Begitu pun dengan reaksi dari pertanyaan itu yang memang seharusnya biasa juga. Tetapi untuk sebagian orang pertanyaan itu dianggap sedikit tidak sopan, menyangkut masalah pribadi memang tak seharusnya dipertanyakan apalagi di depan khalayak umum. Sejatinya jodoh, pekerjaan, anak, sekolah, itu merupakan bagian privasi seseorang yang sifatnya tentu saja rahasia. Tetapi seiring berjalannya waktu pertanyaan-pertanyaan seputar menikah, anak, lulus sekolah, bekerja, itu semua dianggap menjadi sesuatu yang lumrah tanpa memikirkan perasaan dari orang ditanyainya tersebut.

Bagiku pribadi hal-hal yang menyinggung terkait pernikahan, umur, dan karier menjadi hal yang biasa saja. Sebelumnya di saat usiaku masih 23 tahun, hal itu sangat menyinggung perasaanku. Meskipun respons aku hanya tersenyum palsu. Semakin bertambahnya usia aku menyadari bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti itu tidak seharusnya ditanggapi dengan perasaan sensitif. Karena semakin terbiasa aku pun menanggapinya tidak terlalu serius, bersikap santai dan menganggap pertanyaan mereka menjadi satu doa yang baik untukku.

Siapa yang ingin di usia 25 tahun, masih bertahan dengan status single. No, big no! Bukan aku menundanya, bukan aku seorang yang pemilih. Namun untuk bisa sampai ke Jannah-Nya kita perlu imam yang paham jalurnya. Minimal yang lelaki yang bersanding dengan diriku kelak paham atas kewajibannya sendiri terhadap Tuhannya. Aku tidak ingin terlalu mengambil resiko untuk bersanding dengan pria yang belum bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

"Ji, kamu mau bareng saya atau Kayla?"

Suara seseorang menyadarkan lamunanku. Aku menoleh padanya dan tanpa sengaja tatapan kami bertemu dalam beberapa detik sebelum aku menghindarinya.

"Saya sama Kayla aja setelah ngecek laporan pembayaran pajak dari Rizki." jawabku sambil membenahi kertas-kertas di meja.

Kean mengendikkan bahu dan kepalanya, "okay, saya pergi duluan." katanya sambil membetulkan kerah jasnya.

Aku pun manggut penuh hormat. Dan pria casanova itu menghilang di ambang pintu. Tanganku kembali membuka lembar demi lembar laporan yang Rizki buat. Mengecek setiap angka sesuai dengan kwitansi yang tertulis. Dii bagian ini aku belum menceritakan Rizki seperti apa. Dia seorang laki-laki seumuran dengan Abimanyu. Mereka satu almamater. Hanya saja Abimanyu mendapat tawaran saat itu menjadi sekretaris Kean setelah hampir satu tahun tidak ada yang mengurus segala keperluannya di luar kantor.

Hari Selasa di bulan Juli, saat itu aku diterima bekerja sebagai asisstant R&D. Saat itu yang menjabat Direktur R&D adalah perempuan, kalau tidak salah namanya Aluna. Namun ketika aku dinyatakan diterima, keesokan harinya pemilik perusahaan Hadinata Corp ini memanggilku kembali. Yup, Mr. Luki Hadinata. Beliau memberikan beberapa syarat yang tentunya menyangkut pekerjaan antara aku dengan putranya. Pak Luki mengatakan bahwa Aluna resmi resign setelah one month notice. Beliau pun mengatakan pengganti Aluna adalah seorang pria. Lebih tepatnya pria hidung belang.

"Saya sudah dengar semua tentang kamu dari HRD. Saya memanggil kamu ke sini juga untuk menginformasikan beberapa peraturan khusus untuk kamu. Sebelumnya perkenalkan saya Luki Hadinata." kata pria paruh baya dengan rambut seperti disemir putih. Penampilannya sedikit nyentrik, memakai polo t-sirt dengan celana jeans dan sepatu boots dengan merk Dr. Martens.

"Oke, Jihan Zahira nama yang memiliki makna sangat indah. Bunga ... bunga yang mekar dengan indah." pujinya.

Aku tersenyum malu sambil menundukkan kepala.

"Ya, Jihan for your information posisi Direktur R&D telah digantikan oleh putra saya yang sebelumnya dipegang oleh Aluna. Namanya Kean Arsalaan Hadinata. Dia yang akan memimpin Hadinata Corp ke depannya. Maka dari itu ada beberapa peraturan yang harus kamu ikuti. Silakan dibaca." Pak Luki menyerahkan satu lembar kertas yang berisi beberapa poin penting yang harus diikuti olehku, aku pun membacanya poin demi poin.

Cuti ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang