RELATED LIAR | 007

1.1K 12 2
                                    


PANIC

Jee pasti bermimpi, bagaimana bisa ia bertemu dengan lelaki itu. Ia masih sama seperti dulu, hanya badannya tampak lebih besar sekarang, wajahnya seperti menyimpan banyak pikiran. Liliy seperti tau keadan dan ia tidak banyak bertanya, tapi Hamish. Owh ... demi dewi Fortuna selamatkan aku hari ini.

"Mommy, siapa lelaki yang tadi kita temui?". Hamish selalu banyak bertanya.

Jee harus tenang menjawab, ingat ia tidak boleh salah ucap. "Lelaki yang mana sayang? Lelaki yang memberi mu kue adalah Mr.Jade ia adalah ..."

"Bukan Mommy, bukan lelaki yang itu, lelaki yang bertemu di lorong. Siapa dia mommy?".

"Ahh dia teman Mommy sekolah dulu sayang". Walau Jee menjawab dengan gugup, melihat dari respon Hamish, Jee tau Hamish pasti percaya.

"Sayang, besok Mommy sudah ijin untuk telat. Jadi, Mommy yang akan antar Hamish sekolah besok ...".

"Besok Hamish mau dibuatkan Waflle dengan sirup Maple ...".

"Tentu, Mommy juga akan buatkan bekal okey sayang ...".

Jee memeluk Hamish untuk mengalihkan pikirannya. Apapun itu kini Jee merasa takut. Bagaimana kalau Arthur mengambil Hamish darinya.

Lelaki itu memiliki segala cara, dan kini Jee harus waspada. Alasan Jee hidup adalah Hamish, ia pun akan melakukan segala cara untuk melindungi anaknya.

...

"Tuan ..."

"William berkhianat, ia ada di perbatasan Monaco. Semua senjata terlacak tapi ...".

"Tapi apa Max ... Kau tak bisa menembak kepalanya dari jauh? Atau masukan bom kedalam mobilnya ...". Arthur menghisap rokok dan menghembuskan tepat didepan wajah salah satu anak buahnya Max Ortorigho.

"Ia bersama dengan Yamoto Kashi membawa senjata, menyeludupkannya ke Jepang." Max tau itu laporan bodoh, tapi Tuannya harus tau.

"Lalu ...".

"Mereka Mambawa Kokain akan sulit untuk menangkapnya Tuan ... Kita tidak bisa berurusan dengan Polisi, mereka mengambil kesempatan sial ..."

"Itu urusanmu Max, ini perkara mudah. Bawa William hidup-hidup. Aku menantangmu ..." Arthur mengambil Whiskey meminumnya langsung dibotol.

"Kau tau ini beresiko Tuan ..." Max menghela nafas dengan kelakuan Boss nya.

"Ledakan mobil itu, aku tidak peduli dengan kerugiannya Max. Aku senang Yamoto kehilangan Kokainnya- Hahahahaa ..." Arthur tertawa keras. Ia sudah bisa menebak siapa lagi kalau bukan pria Jepang tua itu, ia masih penasaran ternyata.

"Lagian Max, senjata yang dibawa oleh Will tidak berpeluru. Hanya rangka kosong tenang ...". Sudah tak terhitung lagi, beberapa anak buahnya pasti akan berkhianat. Ia sudah dapat menebak. Arthur memiliki segala cara untuk mempertahankan bisinis gelapnya ini.

Max tau Bossnya benar-benar sudah gila. Walau ia tau kalau bisnis ini dilindungi oleh banyak koneksi, tapi Bossnya selalu memiliki jalan pintas di setiap jalan buntu.

"Dan Max, selidiki sesuatu untukku. Aku akan berada di Inggris untuk sementara waktu saat aku kembali pastikan kau sudah membawa Will ..." Menepuk pundak anak buahnya, Arthur meninggalkan markas besarnya.

"Baik Tuan ..." Max memutar mata, Bossnya selalu ingin tau tentang apapun.

.
.
.
Tbc :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RELATED LIARWhere stories live. Discover now