Jujae 💘

699 74 0
                                    

Sore pukul 4, Hyunjae keluar ruangan kelas dengan wajar yang.. ah susah dideskripsikan. Kepalanya seperti mengeluarkan asap karena terlalu banyak berpikir. Rambutnya acak²an entah mengapa. Dagunya memerah, ia menopang dagu sepanjang mendengarkan penjelasan dosen. Dahinya pun memerah, karena ia sering menepuk dahinya ketika kurang paham.

"Hayuk Hyunjae, sadar yuk. Ntar bisa minta catatan yg lain deh buat tambahan. Masa gini aja pusing sih. Untung belum dikasih tugas. Duuuhh pusing banget guee!"

Hyunjae menggerutu sambil berjalan ke arah parkiran. Ia ingin segera pulang dan mengistirahatkan kepalanya.

Omong² ia sudah tiga harian tidak bertemu Juyeon. Sengaja menghindar dan sepertinya Juyeon juga sedang disibukkan dengan hal lain. Atau memang ia tidak terlalu penting sehingga tidak perlu bertemu dengannya? Entahlah, Hyunjae sedikit senang ketika Juyeon juga tidak berhasil menemuinya.

Juyeon adalah adik tingkatnya, mereka berbeda fakultas tetapi saling mengenal lewat Sangyeon dan Younghoon. Intinya, mereka masih satu circle pertemanan. Sedikit sulit ketika kau harus menghindari orang yang masih satu circle pertemanan.

Alasan menghindar? Hyunjae pusing dengan perasaannya sendiri. Ketika ia tahu bahwa Juyeon dekat kembali dengan mantan pacarnya, membuat Hyunjae mengindar untuk menetralkan perasaannya sendiri. Karena tidak mungkin kan kalau ia masih menyukai Juyeon jika Juyeon sendiri sudah menyukai orang lain? Terlebih itu mantan pacarnya.

"Hai kak!"

Hyunjae membeku, ia seperti mendengar suara orang yang ia hindari.

Apa gue capek banget ya sampe halu Juyeon manggil gue? - LJH

"Kak!"

Hyunjae acuh

"Kak Hyunjae!"

Oke, sepertinya yang dipanggil memang dirinya.

"Kak Hyunjae gemes."

Hyunjae melotot seketika berbalik menghadap orang yang memanggilnya.
"HEH!"

Juyeon tertawa lepas di sana, puas sekali mengerjai Hyunjae agar menoleh ke arahnya. "Iya iya, Kak Hyunjae ganteng. Sombong banget dari tadi gak noleh dipanggilin"

Hyunjae mendengus, "Ada perlu apa?"

Juyeon malah tertawa gemas, "Ikut gue yuk! Ada kelas gak habis ini? Tapi pasti gak ada ya, soalnya udah dapet bocoran dari Bang Younghoon kalo habis ini Lo nggak ada kelas."

Sialan Younghoon tadi pagi nanyain kelas taunya bocor ke Juyeon - LJH

"Gue mau ke perpus."

"Gue temenin, tapi habis itu ikut gue."

"Habis itu mau pulang ke kos."

"Temenin dulu kak."

"Gue capek Juyeon."

"Gue jamin capek lho ilang habis itu."

Hyunjae menatap datar sedangkan Juyeon yang ditatap malah cengengesan.

"Lu maunya apa si, Juy?"

"Sama Lo kak." Juyeon tiba² menarik tangan Hyunjae untuk dikecupnya.

"Hari ini khusus buat kita ngedate berdua."

"SEMBARANGAN IH!"

.
.
.

"

Dah, sampai. Turun yuk, kak."

Hyunjae menurut. Ternyata Juyeon membawanya ke sebuah bukit yang bisa melihat pemandangan kota dari atas.

(Visualisasi di media atas. Cr : google)

Hyunjae terkesima dengan pemandangan di depannya. Didukung suasana tenang dan asri, angin yang tidak terlalu kencang namun menyejukkan.

"UWAAAAAAA SEGERR BANGEEETTTT"

Juyeon tertawa lepas. Memang tidak salah membawa Hyunjae ke sini. Ia segera menyusul Hyunjae yang merentangkan tangannya, menikmati angin berhembus kencang.

Juyeon merangkul pinggang Hyunjae dengan satu tangan. "Suka kak?" Ucapnya di dekat telinga Hyunjae.

"ANJIR KAGET!"

Juyeon ngakak, "Kenapa sih?

"YA LU NGAPAIN NGOMONG DEKET BANGET!"

"Iya soriii"

Hyunjae cemberut, sumpah perlakuan Juyeon tadi membuat jantungnya tidak karuan.

Bisa bahaya nih baper beneran - LJH

"Suka kok, makasih ya udah ngajak ke sini."

Juyeon tersenyum, "Sama-sama"

Juyeon tidak bisa menyembunyikan senyuman ketika melihat Hyunjae benar² menikmati suasana tempat ini.

"Tapi ju, jangan kayak gitu lagi ya?"

Juyeon menaikkan alisnya bingung, "Maksud?"

"Ya yang peluk tadi.."

Hyunjae berpindah tempat dengan menyandarkan punggungnya ke kap mobil, dengan Juyeon mengikutinya.

"Kalau ada yang marah gimana?"

"Siapa yang marah sih, cuma kita berdua ini."

Hyunjae mendengus, jawaban Juyeon membuatnya sedikit badmood. "Ya jangan dibiasain, lu kan udah punya pacar."

"Lah, kan udah putus emang sama Sihyun."

"Ya kan lu belum move on."

"Kata siapa?"

"Kata orang-orang lah!"

"Orang gue udah move on, kak."

Juyeon berhasil membuat Hyunjae terdiam.

"Oh"

"Oh doang nih?"

"Ya terus gimana?"

"Gak kepo move on ke siapa?"

Hyunjae menggeleng lemas. Kalau dia mendengar nama orang lain lagi, pasti ia kecewa. Tapi memang Hyunjae siapa?

"Sama Kak Hyunjae move on-nya."

Hyunjae kaget, reflek melebarkan mata ketika melihat Juyeon juga menatapnya sambil tersenyum.

Keduanya terdiam, mungkin Hyunjae bingung harus bicara apa. Karena pernyataan Juyeon membuatnya terkejut. Sedangkan Juyeon menikmati wajah rupawan Hyunjae dari samping.

"Makasih ya kak, udah bantuin gue move on."

Juyeon bertindak dengan mengambil satu tangan Hyunjae di dekatnya. Ia genggam dengan menautkan jari² mereka berdua.

"Ganti balas budinya, ayo pacaran sama gue. Mau kan?"

Oke, Hyunjae tidak punya ekspektasi lebih kalau ia dibawa ke sini malah mendapat balasan cinta dari Juyeon.

.
.
.
Lama banget hiks
Dasar aku janji² tapi molor.
Well, ada hikmahnya juga aku harus isoman jadi bisa update.

Anw, terima kasih buat kalian yang udah nungguin cerita ini. Semuanya the best pokoknya 👍
Kita udah ada di chapter terakhir nih 😉
Aku tunggu kesan dan pesan kalian buat cerita ini yaa 🤗
Jangan lupa mulung buat vote tbz di mushow~

Annyeong~👋

Di Kala Hujan TurunWhere stories live. Discover now