Part 1

17 2 0
                                    

Lariel POV :

Hai! Aku lariel william, aku adalah seekor rubah berbulu putih aku baru saja pindah dari kota greenville ke blue moon karena tuntutan pekerjaan papa dan kakakku. Oh ya papaku adalah seorang komandan angkatan darat di negara kami. Dan kakakku adalah seorang letnan AL. aku? Well aku hanyalah rubah omega kecil yang hanya senang berkutat dengan seni dan hal lainnya.
     
Awalnya aku malu saat mengetahui secondary gender ku adalah omega, karena omega dianggap menjijikan dan hanyalah mesin untuk melahirkan anak.

Namun aku amat beruntung walaupun keluargaku alpha semua mereka tetap menerima ku sebagai adanya tanpa memperdulikan sec gender ku, dan yah…. Mereka sangat posesif sampai sampai aku diberi 4 pengawal dengan alasan takut aku diperkosa alpha liar.
   
Oh ya, tahun ini adalah tahun pertama aku masuk sma baru di blue moon, dan kebetulan aku punya sahabat yang duluan tinggal di blue moon city, namanya adalah willy kim. Namanya begitu karena ayahnya adalah orang korea sementara ibunya adalah warga greenvill. Will adalah seekor kucing calico yang memiliki ciri khas 3 warna pada bulunya. Sementara secondary gender nya adalah beta beruntung sekali bukan?


01-may-2004
   

Hari ini aku dan will berangkat ke sekolah bersama, aku berharap aku bisa dapat banyak teman di sekolah baruku.
“hey riel, taukah kamu? Kurasa 1 sekolah akan gempar jika mereka melihatmu” celetuknya tiba tiba.
“huh? Apa maksudmu? Apa karena aku omega rubah? Atau karena aku aneh?” tanya ku overthinking.

“tidak bukan begitu, itu karena di sekolah tidak pernah ada rubah berbulu seputih salju seperti dirimu” jawabnya sambil mengunyah dendeng sapinya.

Aku pun semakin penasaran apakah ras rubah putih sebegitu langkanya? Aduh… bagaimana jika nanti aku dibully? Dan kalau sampai aku diperkosa bagaimana?? AAAAARGH Gawaaat!!

*pletak* “jangan memikirkan hal yang aneh aneh kau bola salju” ucapnya sesaat setelah menjitak kepalaku, dan sialan sakit sekali.

“aw…. Baik baik tapi tidak perlu memukulku sekeras itu juga kau kucing rumahan” ucapku.

“apa kau bilang kau bola bulu!!” geramnya. Melihatnya geram aku segera berlari karena dia akan sangat marah jika disebut kucing rumahan, walaupun itu benar sekalipun hahaha!!
.
.
.
.
.   
Setelah 10 menit berjalan akhirnya kami sampai di sekolah, blue moon high school sekolah paling bergensi di kota ini. Saat menuju kedalam banyak pasang mata memperhatikan ku dan tak jarang ada yang berbisik bisik. “hei lihatlah ada rubah putih masuk sekolah kita” “waaah bulunya cantik sekali!! Aku ingin menyentuhnya” begitulah kira kira komentar yang kudapatkan.
     
Setelah masuk kedalam sekolah willy berhenti dan menujuk kearah kiri “baiklah ruang kepsek ada di ujung sana, kalau begitu aku akan masuk kekelasku dulu. Bye bola salju” ucapnya setelah memberitahuku dimana ruang kepsek dia pun pergi meninggalkanku sendirian seperti anak hilang di sekolah sebesar ini setidaknya temani kek sampai ruang kepsek.
    
Dengan bermodalkan keyakinan aku mencari ruang kepsek seperti yang diberitahukan will. Setelah melihat ada tanda bertuliskan “ruang kepala sekolah” . *tok tok tok* tak lama setelah aku mengetuk pintu terdengar panggilan seorang pria yang menyuruhku masuk.

“permisi…” ruang kepsek memiliki aroma kopi yang sangat sedap dan aku melihat ada seorang rubah dengan bulu hitam pekat dengan manik mata berwarna hijau emerald yang sangat indah dan tubuhnya yang tinggi tegap. Apakah dia seorang tentara seperti kak aldo? Karena perawakannya sama.
    
“ya? Ada perlu apa nak?” tanya pak kepsek mengaburkan lamunanku. “sa- saya siswa pindahan baru pak” tanyaku gagap. Aduh kenapa aku bisa gagap seperti ini?. “ah kamu murid baru itu ya? Sebentar saya cek dulu kamu masuk kelas mana ya” katanya.

Aku hanya bisa mengangguk dan tanpa sengaja tatapan mata tuan rubah itu bertemu dengan milikku. 1 detik…. 2 detik…. 3 detik…. Dan tak lama “ah kamu masuk kelas B, kebetulan sekali nak lariel perkenalkan pak Rio wilson, beliau ini adalah guru seni kamu dan kebetulan jam pertama ini adalah jam mapel nya beliau. Pak rio silahkan ke kelas bersama nak lariel ya pak” ujarnya panjang lebar.

Hello Mr teacherWhere stories live. Discover now