PART 2

10 0 0
                                    

HELLO MR. TEACHER PT 2

06-JUNE-2004

AUTHOR POV :

Sudah sebulan berlalu, dan sebulan itu pula lariel menjaga jarak dengan gurunya rio wilson. Saat bertemu dengan rio entah di lorong maupun kantin sekolah. Bahkan saat kelas pun lariel menghindari kontak dengan rio.

Pernah sekali rio berusaha mendekati sang murid dan mengajaknya ngobrol basa basi namun tak lama setelah diajak bicara lariel sudah buru buru menghindarinya dan meninggalkannya. Meninggalkan tanda tanya besar pada gurunya. Sebenarnya ada apa pada anak didiknya? rio yang penasaran pun tergerak untuk mencari tahu kebenarannya

RIO POV :

Akhir akhir ini ada hal aneh yang terjadi saat aku mengajar. Entah kenapa murid baru bernama lariel itu menjauhi ku. Ada apa sebenarnya? Apa aku melakukan kesalahan sampai sampai anak itu menghidari ku?. Tapi jujur saja aku agak terpesona dengan anak itu. Kepribadiannya juga cukup menarik tapi aku masih ingat kalau aku ini adalah seorang guru.

Dan tidak seharusnya seorang guru memiliki perasaan lebih kepada muridnya, Itu bisa menghancurkan reputasiku sebagai guru disini. Namun melihat tindak tanduk anak itu membuatku penasaran. Apa yang menyebabkan ia bertingkah seperti itu.

.

.

.

.

Jam mata pelajaranku pun tiba dan kebetulan aku mengajar kelas lariel. Kurasa ini kesempatan yang bagus untuk bertanya padanya apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mempersiapkan materi dan barang yang kubutuhkan untuk mengajar nanti aku segera pergi menuju ke kelas.

Setelah sampai dikelas seluruh kelas berdiri dan memberi salam tapi tidak untuk 1 murid. Ia hanya berdiri dan menundukkan kepala seolah olah sudah melakukan hal buruk dan menyesal. Setelah beberapa saat aku memperhatikannya aku menyuruh kelas untuk duduk dan jam pelajaranku pun kumulai. Saat anak anak mengerjakan apa yang aku perintahkan mataku hanya tertuju pada lariel yang sedari tadi nampak diam dan mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

Beberapa kali kuperhatikan beberapa temannya datang kepadanya dan mengajaknya mengobrol dan seketika ekspresi wajahnya berubah menjadi ceria kembali. Hum... cukup menarik sepertinya ada yang disembunyikan oleh anak ini atau mungkin sesuatu yang dia pendam?

.

.

.

.

Beberapa jam sudah berlalu dan bel bunyi pulang pun berdering. Para murid sudah bersiap berbenah dan memasukkan barang barang mereka kedalam tas masing masing. "baik anak anak kelas sampai disini dan jangan lupa minggu depan kumpulkan hasil karya kalian dan bapak harap tidak ada yang terlambat mengumpulkan." Perintahku. Dan semua murid menjawab dengan serempak. Saat semua murid hendak meninggalkan kelas aku menghentikan lariel yang bersiap menggendong tasnya.

"ah lariel bisa temui bapak di ruang konseling sebentar? Ada yang ingin bapak bicarakan" ucapku dan lariel sedikit tersentak kaget lalu ia hanya menjawab dengan mengangguk kecil tanpa menatap mataku. Setelah mendapat jawaban darinya aku segera meninggalkan kelas dan menuju ruang guru untuk meletakkan barang barangku.

Setelah meletakkan barang barangku aku menuju ke ruang konseling dan kudapati lariel yang duduk sambil menunduk dan memainkan tali tasnya. Aku semakin bingung ada apa sebenarnya dengan anak ini. Segera kusapa lariel dan dia mengangkat kepalanya melihatku namun hanya sekilas lalu kembali ke posisi semula.

Segera aku mendaratkan pantatku ke kursi yang berhadapan dengan lariel. "a- ada apa pak, ko- kok memanggil saya? Apa sa- saya membuat kesalahan?" tanyanya. Namun suaranya terkesan takut dan terbata bata, akupun menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hello Mr teacherWhere stories live. Discover now