#24 Taehyung is Sick

452 70 13
                                    

Taehyung membuka paket yang sebelumnya ia terima. Ia mengerutkan dahi saat mendapati beberapa foto kebersamaannya dengan teman-teman sekolahnya. Ia yakin yang mengirim paket itu adalah sang cinta pertama.

Taehyung memutar malas kedua bola matanya, menutup paket itu dan memilih meletakannya. Ia tak mau jika hal ini membuat Sana marah.

Setelah selesai, ia bergegas ke ruang tengah. Ia tersenyum saat mendapati Sana dengan santai menonton drama sambil menyantap salad buah buatannya.

Taehyung duduk lalu memeluk sang istri. Tentu, ini membuat Sana berdecak sebab sang suami baru saja mengganggu waktu santainya.

Taehyung memberikan kecupan manis di pipi kiri Sana sebelum dapat kemarahan dari sang istri. Dari tatapan mematikan itu, ia yakin Sana akan segera marah. Namun, ia bisa dengan mudah mengatasinya.

"Sana, apa pohon stroberinya sudah berbuah?" tanya Taehyung. Namun, Sana justru menggeleng. "Sungguh? Seingatku, ada stroberi yang akan matang kemarin."

"Molla," jawab Sana. Tentu, Taehyung segera tersenyum lalu mencubit pipi sang istri.

"Kau marah padaku sepagi ini? Kenapa lagi?"

"Kenapa Oppa gunakan baju itu?"

Taehyung mengerutkan dahi. Pasalnya, baju yang saat ini ia kenakan bukanlah pemberian siapa pun. Namun, Sana malah mempermasalahkannya. "Kau ingin aku menggantinya? Baiklah."

Sana berdecak. Ia heran kenapa sang suami bisa sangat tak peka. Bahkan pada hal yang seharusnya ia rasakan lebih dulu. "Oppa, apa Oppa tidak merasa pusing?"

Taehyung terdiam kemudian menggeleng. Matanya lalu mengikuti pergerakan tangan Sana yang terulur menyentuh dahinya.

"Apa ini hanya perasaanku saja? Suhu Oppa cukup hangat."

Taehyung terkekeh. "Yeobo, aku baik-baik saja."

Sana melepas mantel raut yang sejak tadi menutupi bagian depan tubuhnya agar tetap hangat. Ia meminta sang suami mengenakannya. "Oppa, kau tidak istirahat dengan benar."

Taehyung tersenyum. Ia merasa sangat tepat menikahi gadis yang sebelumnya memang berkencan dengannya itu. Jika bukan Sana, tak ada lagi alasan Taehyung dengan cepat tersenyum setelah hal buruk terjadi padanya. Termasuk seperti saat ini.

Taehyung jadi ingat saat Jimin sengaja menelepon Sana saat dirinya tak percaya diri dengan suaranya. Kalimat Sana sudah cukup membuat semangatnya kembali. Meski pada akhirnya, ia tetap menangis karena merasa sangat bersalah pada grupnya.

"Ayo tidur." Sana mematikan TV, meraih tangan sang suami, menariknya menuju kamar.

Meski biasanya ia akan tidur larut, kali ini tidak. Ia akan memastikan jika suaminya beristirahat dengan benar.

"Sana, aku tidak demam, sungguh. Jangan mengompresku semalaman," ujar Taehyung memperingatkan. Ia yakin, Sana pasti akan melakukannya.

"Diamlah, apa begadang semalam saja bisa membuatku sakit?"

"Sana, tolong menurutlah. Besok pagi aku pasti sudah sembuh. Aku tidak akan tidur sampai kau tidur."

Sana akhirnya mengangguk, memilih pasrah dibanding suaminya tak tidur. Bukankah seharusnya ia tetap terbangun? Namun, bagi Sana perintah Taehyung adalah mutlak. Alhasil, ia putuskan untuk menurut saja.

*
*
*

Sana menyentuh ranjang sebelahnya. Dahinya mengerut kala tak menemukan sang suami berbaring di sana. Segera ia terduduk, menatap sekitar hingga suara penyedot debu membuatnya turun dari ranjang.

The Secret 2Where stories live. Discover now