9. Lee Chenle

2.1K 317 62
                                    

Selesai dengan kelas mata kuliahnya hari ini, Shotaro langsung bergegas menuju cafe yang tadi ia beritahukan pada Chenle. Ia pikir anak itu sudah sampai lebih awal darinya, namun ternyata ketika ia sampai, batang hidung anak itu pun tak terlihat disetiap sudut cafe.

Ia sempat mengirimkan pesan singkat pada adik tingkat nya itu. Chenle membalas dengan kalimat sebentar lagi, namun Shotaro juga sadar pasti Chenle bingung karena ia bisa mendapatkan nomor anak itu.

Jangan tanya darimana Shotaro mendapatkan nya, sudah jelas dari Haechan lewat perantara Yangyang. Pemuda tan itu tanpa pikir panjang langsung menyetujuinya. Haechan sangat berharap keluarga nya yang dulu akan utuh kembali meski tanpa kedua orangtua mereka. Setidaknya semua saudara nya berkumpul dan akan mulai saling menjaga kedepannya.

Shotaro bisa bernafas lega ketika Chenle tidak mencurigai nya tentang nomor itu. Dan sekarang yang harus Shotaro lakukan adalah menunggu. Dalam jarak tidak begitu jauh, sekitar empat meja dari Shotaro duduk. Renjun dan Yangyang mengamati dalam mode penyamaran konyol ala Yangyang.

Memakai topi baret, kacamata hitam dan kumis palsu. Sialan sekali memang Yangyang ini, Renjun juga ikut terseret dalam rencana konyol dan memalukannya ini.

"Apa ide mu sama sekali tidak ada yang normal Yangyang? Penyamaran ini konyol, bodoh." Sungut Renjun pada sahabatnya itu.

Yangyang tersenyum bodoh, "Sudahlah, tidak apa. Yang penting kau bisa melihat adik mu lagi setelah sekian lama kan?" Renjun seketika diam.

Melihat Renjun yang terdiam karena perkataan nya membuat Yangyang bersorak dalam hati. Akhirnya ia bisa menaklukkan Renjun yang tidak mau kalah ini.

"Akhirnya, seorang Lee Renjun bisa tunduk pada ku sekarang setelah sekian lama." Sorak Yangyang, setelah itu ia langsung mendapatkan jitakan maut dari tangan kecil Renjun.

"Lain kali aku tidak akan mengikuti ide mu yang konyol ini, Liu bodoh."

Kring!

Suara bel dari pintu cafe yang dibuka mengalihkan perhatian ketiganya. Itu Chenle, orang yang ditunggu sejak tadi. Renjun langsung mematung, perubahan sang adik ternyata sangat cepat. Astaga, ia jadi penasaran dengan si bungsu. Setinggi apa anak itu sekarang jika tinggi Chenle saja sudah melebihinya dirinya.

Yangyang pun ikut terdiam setelah melihat Chenle masuk. Ia menoleh menatap Renjun yang terdiam dengan tatapan penuh kerinduan. Mata bintang itu seolah siap menumpahkan cairan bening dari sana kapan saja, saking rindunya dengan sosok adik yang tak ia temui 5 tahun belakangan.

Kemudian Yangyang memperhatikan interaksi Shotaro dan Chenle yang sudah memulai percakapan mereka. Renjun mengedipkan matanya yang terasa panas karena pelupuknya siap menumpahkan tangis kapan saja lalu mengalihkan pandangannya pada segelas lemonade disampingnya.

Renjun bergumam dalam hati, "Kau tumbuh lebih cepat dari yang hyung bayangkan, Chenle. Padahal saat terakhir kita bertemu kau bahkan tak setinggi ini. Sehat selalu, adik-adik hyung."

Yangyang ikut tersenyum ketika senyum tipis nan tulus terbit di wajah manis Renjun. Meskipun sahabatnya itu menunduk, tapi mata Yangyang masih bisa menangkap senyum itu dengan baik.

Aku ikut senang, Ren. Bertahanlah...

🍀

"Akhirnya kau datang." Shotaro melempar senyum pada Chenle yang baru saja sampai. Ia mempersilahkan adik tingkat nya itu duduk.

Goodbye Brother✓ [REVISI]Where stories live. Discover now