[SEASON 2]#71 : no meeting without farewell

280 61 32
                                    

pertemuan dan perpisahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pertemuan dan perpisahan. adalah awal untuk belajar mengikhlaskan.




*









Yana membuka matanya perlahan. Dia berdiri di depan supermarket. Langsung menyadari tempat nya berada, Yana melihat ke sekitar. Supermarket yang sudah tutup, lalu jalanan yang gelap. Ini.. pukul berapa..?

Dia melihat arlojinya, jarum jam nya tidak bergerak sedikit pun. Sepertinya mati, atau.. baterai habis?

Menelan saliva, Yana melihat sekitar lagi. Dia harus pulang, jadi perempuan itu bergerak meninggalkan tempat nya berdiri dan mulai berlari. Dia punya tempat yang harus dikunjungi sekarang, benar-benar harus sekarang.

Entah sudah berapa lama dia pergi, dan apa saja yang berubah disini dia tidak tahu. Tapi sejak ia masih berada dikehidupan Lee Yana, Yana sudah memikirkan sesuatu. Dan sekarang ia akan melakukan nya.

Tanpa merasakan kakinya yang berlari cepat dengan tergesa, Yana bahkan tak melihat ke belakang atau sekitar. Ia fokus pada jalanan yang ia lewati. Yana bisa merasakan betisnya mulai sakit, tapi perempuan itu belum mau berhenti hingga ia hendak menyebrang dengan terburu. Ia lupa.. menyebrang dalam keadaan seperti ini adalah tindakan yang paling berbahaya.

Ia hanya ingin cepat sampai pada tujuannya. Tanpa bisa menahan kakinya untuk berhenti sejenak. Yana yang akhirnya tersadar ketika suara klakson terdengar begitu jelas dari dekat, dia ingin berhenti tapi kakinya tidak. Terus melangkah tanpa kendali.

Yana jadi teringat.. doa-doa semua orang untuknya. Panjang umur...

Yana pikir itu adalah doa yang tentu saja bisa ia laksanakan dengan baik. Tapi Yana lupa, Tuhan punya kehendak-Nya sendiri. Apa kehidupan nya dengan Lee Yana sebenarnya sama saja. Berakhir dengan dunia, lalu meninggalkan semuanya.

Yana masih ingin percaya ia bisa panjang umur. Kali ini saja..

Lampu mobil yang membuat mata perempuan itu tertutup begitu terang. Yana pikir setelah ia menutup mata, akan ada rasa sakit lalu ia akan sampai pada ajalnya. Mungkin akan sangat sakit, tapi pasti sebentar saja.. kan? Yana merapatkan matanya, ia takut dan mulai membayangkan banyak hal.

Syukurlah perempuan itu sudah bertemu orang tuanya. Meski bukan orangtua aslinya. Tapi ia tetap senang. Yana siap merasakan sakit, sampai lutut nya melemas. Yana merasa semuanya melambat, kenapa.. lama sekali? Tapi kaki perempuan itu tetap bergerak dengan cepat.

“LEE YANA!!!!"

Yana membuka matanya dengan sekali gerakan. Perempuan itu melotot, ia berhenti. Yana berdiri di pinggir jalan. Ia berhasil menyebrang dengan mata tertutup serta bayangan-bayangan aneh di kepala. Melihat ke arah jalan yang tadi ia sebrangi, Yana melihat seseorang berdiri disamping mobilnya yang berhenti di tengah jalan.

[✓]KOS KOSAN GUVLUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang