Chapter 1; The Beginning

621 56 7
                                    

"Cinta tak akan menuntut kesempurnaan. Cinta akan menerima, memahami, rela berkorban karena seharusnya cinta membuatmu bahagia, bukan tersiksa."

"Mau pergi kemanapun sejauh apapun itu, jika seseorang sedang mencintai ia akan tetap kembali kepada seorang yang dia cintai, dan seorang yang dicintainya akan selalu menunggu tanpa batas waktu"

Jadi itu arti cinta menurut Tuan Liu Su?, Ah aku tak pernah merasakan cinta sama sekali kecuali dari kakak dan adikku sendiri. Kakak adalah orang yang melindungi masa kecilku dulu walau aku tetap merasakan kerasnya masa kecilku. Adik masih terlalu kecil untuk memahami dunia, kakak sudah tidak sanggup lagi menjaga adik, sebagai seorang kepala prajurit wanita satu-satunya sangat sulit untuk selalu berada disisi adik terus-menerus. Peranku yang juga adalah kakak sebisa mungkin akan menjaga adik dan meluangkan waktu sebanyak mungkin untuknya. Setidaknya aku ingin adikku tidak merasakan kejamnya dunia saat usianya masih empat tahun itu.

Langit sudah mulai gelap, lampu-lampu disetiap tempat dan rumah mulai menyala. Pertunjukan malam sudah dimulai, sang pembawa cerita sudah tak berada ditempatnya, tak tersangka kini hanya tersisa dirinya dan seorang pria disebelah mejanya yang sedang terduduk sambil menikmati minumannya.
Dia terlihat sangat tampan, berwibawa, dan elegan hanya dilihat dari penampilannya saja. Namun, mengapa suasana saat ini sangat canggung dan diam walau disekitaran sangat ramai?.

"Sialan dia sangat tampan" ucapku pelan. Mana mungkin aku secara langsung mengatakan hal itu kepadanya, aku tidak senekat itu. Mungkin aku akan terjebak dalam fantasiku sendiri jika terus menerus melihat kearah pria tersebut. Semoga saja dia tidak tahu bahwa aku memperhatikannya secara diam-diam.

Aku hanya menghela nafas berat dan pergi ke kasir untuk membayar seluruh pesananku dan merencanakan pergi keliling Liyue sebentar sebelum kembali ke rumah. Aku melihat pria tersebut untuk terakhir kalinya, aku benar-benar seperti jatuh cinta pada pandangan pertama..

Pria yang merasa diperhatikan tersebut sontak juga melihat kearahku, dan berunjung bersitatap. Pandangan yang berbeda namun cukup untuk mengejutkan diriku dan mungkin dirinya..

Sial, sial, sial, matanya sangat memikatku, seperti hipnotis. Aku takut terjebak dalamnya namun sudah terlanjur, sialan aku harus apa, kepalanya tidak bisa memikirkan apa-apa, merasa malu dan kaget disaat yang bersamaan membuatku ingin membuang diriku ke laut saat ini juga namun aku tak bisa menggerakkan tubuhku sedikit saja.

"Ah, maaf, terimakasih atas pujianmu tadi, namun saya harus pamit terlebih dahulu, selamat menikmati Liyue dan selamat malam"

Seketika pandanganku buyar begitu saja mendengar ucapan dari seseorang yang kukagumi ini. Sialan aku sangat malu, dia mendengar ucapanku tadi? Apakah aku sekeras itu mengakatakannya? Tidak kan? Tapi mengapa dia bisa mendengarku? Perasaanku sangat campur aduk, seseorang tolong aku atau aku akan membuang diriku sendiri.

"Permisi?"

"Maaf tadi aku sepertinya sangat tidak tahu diri, baiklah, terimakasih, selamat malam"

Sangat, sangat, sangat malu, aku tak bisa, tidak. Saatnya lari dari momen ini, sialan ini sangat memalukan.

Aku segera lari menjauhi pria tersebut dan menutup wajahku karena semburat merah telah menghiasi wajahku.
Aku berharap aku bisa dengan cepat melupakan pria tersebut dan begitu juga dengannya. Jika suatu saat mereka bertemu kembali kenangan memalukan tersebut tidak teringat lagi.

"Wah, tak ku sangka ternyata seorang Fatui Harbinger bisa merasa malu, apa yang terjadi denganmu Childe? Apakah kamu gagal dengan rencanamu dan justru membuat dirimu merasa malu?" Seorang menggunakan topi besar tersebut menggenggam tanganku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The God And The Harbinger.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang