04 | Suku Mink

288 58 3
                                    

warn⚠️ typo, gaje, ooc
happy reading!

(name)'s POV

Aku sudah sampai diatas berkat angin yang ku kendalikan. Karena rasa penasaran ku yang besar, aku memutuskan untuk masuk duluan kedalam pintu gerbang yang rupa nya sudah terbobol habis.

Ku injakkan kaki ku di atas tanah yang terasa lunak ini.

"Wahh, keren."

Aku berjalan kearah kanan, dan memasuki hutan. Namun ada yang tidak biasa. Suasana di sini terlalu aneh. Aku juga merasakan hawa yang tak dapat ku deskripsikan. Namun jangan meremehkan kekuatanku. Panca indraku lebih tajam dari yang kalian kira.

"Oya~ Apa yang kalian inginkan? Jangan menatapku dari jauh dengan tatapan seperti itu dong. Menyeramkan, tau!"

Ctaanggg 

Pedang ku dan pedangnya beradu, membuat hutan ini penuh dengan suara nyaring dan bising.

"HEY SANTAI!! AKU BELUM SIAP GELUD!"

"SIAPA KAU?!" Tanya nya.

"Aku (name). Kalian siapa!?"

"Apa mau mu?!" Tanya nya lagi.

"Aku datang kesini dengan kenalanku karena temannya yang lain berada disini. Kalian pasti suku mink kan?"

Raut wajah dua orang tapi hewan itu menjadi sedikit lebih bersahabat dari yang sebelumnya. Ia menurunkan pedangnya, dan menatapku dengan seksama.

"Jadi kau bukan musuh?" tanya si kelinci.

"Seharusnya bukan."

Wajah siaga dari kedua makhluk di hadapanku itu tertampang jelas lagi.

"Serius! Aku tak ada niat jahat disini."

"Maaf, namaku Wanda. kami menjadi lebih waspada sejak dia membuat keributan..." jelasnya.

"dan aku Carrot!" Ucap di kelinci dengan wajah berseri seri.

(name) tersenyum. "Tak apa, memang kadang berburuk sangka kepada orang asing dibutuhkan untuk menjaga diri. Tapi, siapa dia yang kau sebut itu?"

"Jack. Bawahan K-"

Ucapannya berhenti ketika mendengar suara yang tak asing di telinga (name). (name) menghela napas panjang.

'hadehh.. mulai lagi tu anak' batinnya lelah.

Carrot dengan cepat melesat ke arah kiri hutan, tempat dimana pintu masuk berada. Terdengar ribut-ribut disana. Dengan cepat Wanda melesat kearah sana menyusul Carrot dengan buaya buncit nya.

"Ah! Aku duluan ya (name)-san! Jika kamu menemukan tempat berkabut, itu adalah tempat dimana suku mink lainnya di amankan, dibalik dedaunan pisang. katakan saja bahwa kau adalah temanku."

"Ya. Tapi tolong jangan bunuh orang-orang di depan sana ya Wanda-san, mereka teman ku haha. Oh! Dan apa disana ada perempuan berambut orange?" Tanyaku.

"Orange ya.. seharusnya ada."

"Baiklah terimakasih!"

Wanda mengangguk dan langsung menuju keributan disana.

"Hahh, dasar."

Aku melanjutkan perjalananku. Jauh sekali! Tapi mana mungkin aku jalan kaki, aku menggunakan anginku walau akan menguras banyak tenaga.

Seperti yang Wanda katakan, sesampainya di tempat berkabut, aku dapat melihat pintu dengan tirai dari daun pisang yang dijaga oleh dua kesatria suku mink.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐂𝐇𝐀𝐑𝐋𝐎𝐓𝐓𝐄 [ one piece ]Where stories live. Discover now