Chapter #12

214 27 5
                                    

"Kumohon"

"Maaf"

"Tidak"

"Annyeong"

"Oppa"

Yeji terbangun dengan nafas yang memburu dan air mata yang bercucuran. Yeji tidak mengerti kenapa dirinya tiba-tiba memimpikan hal seperti itu. Yeji menangis dalam kegelapan malam saat itu. Yeji bahkan tidak mengerti kenapa dirinya menangis saat itu. Air matanya menyeruak begitu saja

Yeji tahu jika Kyungsoo menyadari keanehannya. Yeji yang biasanya tak pernah mengenakan kacamata terpaksa harus mengenakannya karena matanya yang sembab akibat ulahnya sendiri. Semalaman dirinya menangis tanpa sebab dalam perasaan yang kacau akibat mimpi buruk yang di alaminya dan yang menjadi pelaku di mimpinya itu adalah orang yang duduk di depannya seraya mengamati dirinya dengan mata bulatnya itu

"Kenapa oppa menatapku seperti itu?"

"Aneh"

"Mata oppa yang aneh"

"Dirimu yang aneh. Kenapa tiba-tiba mengenakan kacamata terlebih dirimu tidak menyukai hal seperti itu? Apa seorang Yeji rabun dalam semalam?"

"Tidak"

"Sedang bergaya?"

"Tidak. Kenapa oppa cerewet sekali pagi ini? Biasanya juga tidak peduli apapun di sekitarnya"

"Terserah aku"

"Kalian ini malah berdebat pagi-pagi"

"Oppa yang memulainya appa"

"Aku hanya mengatakan apa adanya"

"Kyungsoo benar Yeji. Bukankah kau tidak suka mengenakan kacamata? Sejak kecil jika kau diminta mengenakannya kau akan merengek dan melepaskannya"

"Eomma berpihak kepada Kyungsoo oppa. Aku terpaksa mengenakannya karena mataku agak perih"

"Ya ampun. Seharusnya  mengatakannya sejak awal. Kita akan ke dokter memeriksakannya"

"Aku menolak. Aku tidak memberitahu eomma karena hal itu. Jika eomma tahu pasti akan langsung mendesakku ke dokter. Aku tidak ingin ke dokter eomma. Hal ini bukan masalah besar dan akan segera sembuh"

"Apa dirimu yakin?"

"Jika Yeji memang merasa begitu biarkan saja. Tapi kau harus berjanji jika dalam beberapa hari masih belum sembuh, kita akan ke dokter"

"Appa yang terbaik"

"Dasar manja"

"Orang sirik"

Seunghoo hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya itu yang terkadang seperti tikus dan kucing. Perdebatan ringan memang sering terjadi antara kakak beradik dan Seunghoo tentu saja memaklumi hal itu. Akan lebih baik mendengar celotehan mereka dibanding melihat mereka hanya saling mendiamkan

"Aku ingin liburan"

"Bertahanlah sebentar lagi"

"Membosankan jika aku hanya pergi sendirian"

"Makanya carilah pacar yang bisa  diajak"

"Yak. Aku sudah mengatakannya jika aku sensitif dengan hal seperti itu. Kenapa kalian tidak mengerti juga?"

"Bahkan dirimu belum pernah berpacaran namun kenapa harus begitu sensitif dengan pembahasan seperti ini? Dasar Baekhyun aneh"

"Dirimu seperti pernah mengalami hubungan buruk saja"

"Diamlah kalian berdua"

Baekhyun mendengus mendengar ocehan dua sahabatnya itu yang sepertinya tidak akan ada habisnya jika mengejek tentang dirinya. Baekhyun beralih ke Kyungsoo yang duduk dengan tenang menikmati lattenya itu. Baekhyun berpikir sepertinya moodnya bagus melihat bagaimana cerahnya wajahnya itu

My Brother  [Do Kyungsoo]《END》Where stories live. Discover now