1

1K 123 24
                                    

1

Musim semi, Seoul, 2022.

Hingar bingar live music yang berpadu suara tawa dan bising percakapan orang-orang yang berada di dalam bar elit daerah Gangnam itu riuh dipenuhi anak-anak muda pecinta dunia malam. Tampak di bawah lampu berkilap itu, seorang perempuan bertubuh tinggi semampai yang memakai gaun tali berlekuk ketat berwarna merah mencolok terlihat menari dengan lihai di tengah-tengah lantai dansa bersama kedua gadis lainnya. Gerakannya terkesan berani. Tatapan liar para pemuda yang mengurubunginya membuat gadis itu kian bersemangat. Dia bahkan memberikan kedipan nakal pada salah satu pemuda yang membuatnya tertarik.

Pemuda itu lantas tersenyum lebar. Merasa senang karena terpilih, dia menghampiri perlahan sambil menggoyangkan tubuhnya mengikuti dentuman musik hingga sampai tepat di hadapan perempuan itu. "Hai." sapanya.

Perempuan itu menyipitkan matanya lalu terkekeh. "Kau tampan." balasnya santai, mencoba merayu.

Kini pemuda itu yang terkekeh. "Terima kasih, kau juga cantik." Lalu tangannya perlahan turun meraba pinggang mungil perempuan itu untuk meletakkan tanggannya di sana. Membuat tubuh keduanya merapat. "Namamu boleh tau?"

Menaikkan alisnya kilas, perempuan itu hanya membalasnya dengan senyum miring. Ia kemudian mengalungkan lehernya di antara pemuda itu dan berkata, "Jika kita bertemu untuk kedua kalinya, maka aku akan beri tahu. Sayangnya, saat ini tidak. Aku harus segera pergi." Setelah mengatakan itu, perempuan itu perlahan memundurkan tubuhnya hingga kungkungan itu terlepas. Melempar senyum kecil dengan bibir penuh lipstik merah, perempuan itu berlalu pergi. Hilang begitu saja di antara kerumunan yang ada.





"Kau langsung pergi?"

Gadis itu menoleh dengan helaan napas, lalu mengangguk. Kini, dia tampak lebih manusiawi. Maksudnya, pakaiannya sudah wajar untuk seusianya. Tidak ada gaun ketat kurang bahan dan dandanan mencolok pada penampilannya. Rambut hitamnya digerai sebahu, tertata rapi. Riasannya terlihat minim, dan dia memakai gaun berwarna pink berlengan panjang pas selutut dengan heels cantik melingkari kakinya.

"Mau bagaimana lagi. Malam ini, kakak tiriku yang tinggal di Amerika datang ke Korea dan Ayah menyambutnya begitu mewah." Gadis itu mengedikkan bahunya sambil memeriksa tampilannya lewat kaca kecil di tangannya. "Dan aku, Kim Sooyoung harus terlihat patuh dan menjadi gadis baik yang manis di hadapan mereka."

Gadis dihadapannya kontan tertawa hingga kedua mata monoloidnya menyipit seperti hilang. "Kau benar-benar malang. Jika aku jadi kau, aku sepertinya tak tahan dan memilih kabur dari sana."

Sooyoung, gadis yang tengah dibicarakan itu hanya memutar bola matanya. "Yeah, jika semudah itu." ia lalu menaruh kacanya di tas, "Baiklah. Sepertinya aku harus segera pergi jika tidak ingin terlambat."

"Pergilah. Ibumu pasti sedang kebingungan mencari anak gadisnya yang hilang." Dia tertawa mengejek.

"Sialan." Sooyoung mencebik, lalu berdecak. "Hei ngomong-ngomong, tadi aku bertemu pemuda tampan di lantai dansa. Dia sungguh tipeku sekali, tapi sialnya aku tidak bisa berlama-lama."

"Siapa? Mungkin aku mengenalnya?" Gadis itu terkekeh lalu tersenyum bangga, "Aku mengenal para pengunjung tetap disini."

Sooyoung lalu menerawang, mengingat-ngingat sambil tersenyum. "Dia tinggi dan memiliki bibir yang seksi."

"Woo Doohwan?"

Sooyoung menaikkan alisnya, lalu tertawa kecil. "Wow, bahkan namanya juga terdengar seksi."

Gadis itu terdiam sesaat, lalu mengedikkan bahunya. "Yah, tapi dia brengsek asal kau tahu."

"Benarkah? Itu lebih menantang,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Scarlet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang