Lullaby

507 31 1
                                    

Happy Reading!
________________________________

"Eh?! Sasuke ..."

Pria itu mendekati Sakura. Tak sedikit orang yang menjadikan Sasuke menjadi sorotan di koridor. Banyak mata yang berkedip genit pada suami Sakura ini.

"Kenapa menjemput sampai sini? Kan tadi sudah bilang, kalau mau main sama Ino."

Sasuke melirik Ino. "Tapi kan, malam ini kita akan makan malam di luar." Sasuke memberi kode.

Ino mengerti langsung mendorong Sakura. "Nah, traktiran nya bisa kapan-kapan kan, Saku... Oh, iya Sai menunggu ku. Aku duluan ya!" Langsung kabur menghilang tanpa jejak.

"Eh, Ino!" Sakura mendengus.

"Ayo, kita akan menemui seseorang." Ajak Sasuke mengandeng Sakura dari depan.

"Lah, bukannya mau makan malam?"

Sasuke menggeleng. Sakura tidak berubah sama sekali, makan malam kan hanya alasan.

"Iya, setelah itu kita makan malam di tempat pilihan mu."

Senyum nya mengembang. "Yang benar." Dengan mata berbinar.

Sasuke melirik Sakura yang tersenyum malu-malu.

Sasuke jadi gemas sendiri melihatn hal itu. Dia menarik Sakura mendekat dan memasukkan genggaman keduanya kedalam saku.

Eh!

Sakura memerah. "Apa yang kau lakukan ..." Wajahnya merah matang dengan perlakuan Sasuke.

"Kau masih saja malu ya," ledek Sasuke.

"Huh...!" Tak bisa dipungkiri, Sakura sudah lama tidak berjalan seperti sekarang bersama Sasuke didepan umum.

***

"Ini Dokter Tsunade, dia yang akan mengurus kebutuhan nutrisi dan yang berhubungan dengan kandungan," Sasuke memperkenalkan.

Sakura memberi salam. "Mohon bantuannya."

"Jadi, ini istri Sasuke yang sampai dia memaksa ku terbang langsung dari liburan ku di Hawaii?" Goda Tsunade.

Sakura menyenggol Sasuke. Gawat! Sasuke dapat peringatan dari istrinya.

"Ah, untuk itu aku minta maaf." Merasa bersalah.

Sasuke menaikkan alisnya. Sudahkan? Katanya dengan bahasa isyarat.

"Ya, baiklah, aku anggap itu tidak terjadi," Tsunade melihat hubungan keduanya yang harmonis pasti berat rasanya jika harus memilih salah satu nyawa.

Tak!

Ugh...!

"Cherry, kau harus makan."

Sakura menggeleng, mendorong piring yang ketiga di pesan mereka.

Sasuke menghela nafas. "Jika begini, aku masakan saja di rumah ya."

Sakura mengangguk. Keduanya pergi setelah membayar dan memasuki area perbelanjaan.

"Kan mau makan kenapa malah ke pusat perbelanjaan?"

Sasuke mengetuk jidat Sakura. "Apa di rumah ada sayuran atau bahan-bahan?"

Sakura menggeleng.

Sasuke mengelus rambut Sakura. "Maka nya, ke sini. Ayo, kita ambil kereta belanjaan nya dan cepat pulang."

Sakura menahannya. "Sasuke disini saja, biar aku yang ambil."

"Oke, hati-hati." Ditempat ia memperhatikan Sakura yang berjalan menjauh.

Giving || Sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang