Chapter 25

2.8K 381 16
                                    

"Gimana?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gimana?"

Hyerin masih bertahan didalam mobilnya. Dia masih ingin memastikan anak buah papanya itu benar mendapat informasi tentang Caca atau tidak. Dia melihat-lihat sekitar sembari menunggu orang yang ditelfon menjawab pertanyaannya.

"Saya sudah mencari informasi tentang keluarga Lee. Tapi informasi yang ada hanya informasi lama" jelas seseorang dari sebrang telfon. Dia membuat Hyerin sedikit jengkel. "Tapi, kemarin saya melihat Caca diantar ke kediaman Tuan Kim" tambahnya.

"A-apa? Kau tidak salah melihatnya?" tanya Hyerin masih tidak bisa mempercayai apa yang dikatakan suruhannya itu.

"Saya yakin itu adalah Caca. Mobil yang kami buntuti memiliki plat yang sama seperti yang nona beritahukan"

"Baiklah, kalau begitu awasi lagi kediaman CEO Kim" titahnya lalu dengan segera menutup panggilan tanpa mau mendengar jawaban dari suruhannya.

'Sedang apa dia disana? Apa iya yang dikatakan kak Ryujin itu benar?' batin Hyerin.

Dia terus saja bergelut dengan isi pikirannya. Sampai suara mobil yang masuk kearea parkiran sekolah membuatnya mengalihkan pandangan pada sumber suara.

Mobil yang menurutnya sudah sangat familiar.

Sang pemilik keluar, diikuti seseorang yang membuat Hyerin terkejut bukan main. Caca bersama Bang Chan, sang pemilik dari mobil yang baru saja parkir.

Waktu itu dia hanya melihat Caca pulang bersama Hyunjin dan sekarang? Dia berangkat bersama Bang Chan. Lalu besoknya siapa lagi?

Hyerin diam. Memantau mereka berdua yang sedang berbicara. "Sebenarnya Caca sama kak Hyunjin atau kak Jeongin atau malah sama kak Chan sih?" gumamnya menatap sinis mereka. Sampai Bang Chan sepertinya selesai berbicara dengan Caca. Dia pergi lebih dahulu meninggalkan Caca setelah mengacak-acak surai rambut Caca sembari tersenyum.

"Apa-apaan?!"

⏳⌛⏳

Caca merapikan surai rambutnya sembari terus berjalan menuju perpustakaan. Dikarenakan guru yang mengampu pelajaran sejarah ingin mengajar disana. Alasannya sih supaya murid bisa mencari buku yang berhubungan dengan pelajarannya. Dia memanfaatkan layar ponselnya untuk berkaca agar bisa melihat bagian mana yang masih berantakan. Sampai-sampai dia tidak melihat arah depannya dan...

Bruk!!

"Aduh" celetuk Caca ketika dahinya terbentur layar ponsel.

Dia mengusap dahinya yang tadi terbentur lalu mengarahkan matanya pada sosok yang dia tabrak tadi. Orang itu tersenyum, lalu mengarahkan tangannya pada dahi Caca. Dia menoyor dahi Caca dengan jari telunjuknya.

Step Brother ft. SKZ ✔️Where stories live. Discover now