2.hukuman

36.9K 814 70
                                    

Jaemin membuka pintu kamar dan menampilkan Jeno sedang mengerjakan tugas dimeja belajarnya, perlahan Jaemin mendekat dan mengalungkan tangannya dileher Jeno.

"Jen, boleh tidak kalau aku pergi bersenang - senang bersama teman ku?" tanya Jaemin sambil mengusap rambut Jeno dengan tulus.

"kemana?"

"aku belum tahu, kata Haechan nanti kita mau muta mutar dulu lalu memutuskan untuk pergi kemana"

"siapa saja yang ikut?"

Jaemin tampak berfikir sebentar lalu menjawab pertanyaan kekasihnya itu "aku Haechan Renjun Chenle Taeyong dan beberapa temannya Haechan"

"tidak boleh"

"aish, ayo lah Jen apa kau tega mengurung ku didalam rumah ini terus? bahkan aku hanya boleh keluar jika membeli keperluan rumah dan pergi ngampus" Jaemin menjeda ucapannya sebentar- "seperti tahanan saja" lanjutnya dengan suara kecil.

"kau bilang seperti tahanan hah?!" Jeno membentak Jaemin, ia sangat kesal kekasihnya yang satu ini sangat tidak tahu disyukur.
(perlu diingat: kekasihnya yang satu ini)

"k-kau kenapa membentak ku seperti itu? bukankah yang aku katakan itu benar?" jawab Jaemin sambil menundukkan kepala dan meremas kemeja bagian bawahnya.

Jeno geram melihat Jaemin langsung saja ia seret tangan Jaemin menuju rak disebrang tempat tidur sana. membuka rak itu dengan tergesa - gesa akhirnya Jeno mendapatkan apa yang ia cari, sebuah borgol.

Jaemin yang melihat borgol itu melepaskan tangannya dari genggaman Jeno dan segera lari menuju pintu kamar, tapi sialnya dipertengahan lari kakinya disandung oleh Jeno, alhasil ia berciuman dengan lantai yang dingin.

"mau kabur kemana hm?" tanya Jeno menarik tangan Jaemin yang terus memberontak, setelah borgol terpasang Jeno menangkat tubuh Jaemin yang mungil itu dan menghempasnya ke kasur, lagi lagi si Na itu mencoba untuk berdiri untuk melarikan diri tetapi ia terlambat, tubuhnya sekarang ada dibawah kekungan Jeno.

Jeno mengambil satu persatu tangan Jaemin dan memborgolnya kembali dimasing-masing sisi kasur. setelahnya Jeno kembali ke rak samping kanan kasur dan mencari sebuah benda.

"lepaskan aku Jeno, aku hanya ingin pergi bermain bukan menjual diri, aku janji akan memakai pakaian tertutup dan tidak berbicara kepada siapapun kecuali teman teman ku"

Jeno tidak mengubris keterangan dari Jaemin, ia jembali menaiki kasur dan membuka celana pendek si manis itu.

"diam Na Jaemin, jangan membantah atau kau mau pingsan lagi seperti sebelum sebelumnya?"

setelah berhasil membuka celana pendek beserta celana dalam Jaemin, Jeno memasukkan vibrator seukuran penisnta kedalam anal Na Jaemin sekali hentakan.

"arghh jeno itu sakit hiks"

"diamlah nikmati saja"

setelah memasang dildo ia beralih kebarang selanjutnya kock ring, ia mengambil barang itu dan melihatkannya kepada si manis, setelah puas memarkannya Jeno memasangkan benda itu kepada penis mungil milik Jaemin. setelah puas dengan apa yang ia perbuat, Jeno menjauh dari tubuh Jaemin dan turun dari kasur itu.

"Jeno kamu mau kemana? jangan tinggalkan aku, ku mohon lepaskan ini aku ingin pergi main bersama teman temanku hiks kau tega sekali" cerocos Jaemin sambil mencoba melepaskan borgol yang mengikatnya dengan sisi sisi kasur.

Jeno seakan menulikan pendengarannya, ia malah kembali mengerjakan tugas dilaptopnya itu. dasar kekasih sialan

sedangkan Jaemin bersusah payah menahan sakit pada penisnya yang dijepit benda sialan ini.

Jaemin DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang