5. Pulang Telat

17.4K 530 46
                                    

Jaemin dan Jeno sudah kembali seperi awal, Jeno juga sudah mengakhiri hubungannya dengan kekasih kekasihnya kecuali Na Jaemin.

Jeno juga menepatkan perkataannya, mengurung Jaemin didalam kamar.

tetapi hari ini, Jaemin diizinkan keluar. Kata Jeno hadiah karena Jaemin sudah menurut kepadanya.

Jaemin tidak ingat waktu, sekarang sudah jam 21.32 dan ia belum pulang kerumah.

"slut, kau membuat aku marah" Jeno menyeringai kecil. ia sedang duduk disofa empuk ruang tamu, menunggu Jaeminnya datang.

klek

Jaemin membuka pintu dengan perlahan, melangkah dengan sangat pelan berharap tidak ada yang mendengar.

duk

Jaemin aangat terkejut ketika ia berbalik, sudah ada dada bidang menempel dikeningnya.

"sialan" Jaemin mengumpat sangat pelan, tetapi Jeno masih mendengarnya.

"dari mana, nana?"

deg

Jaemin sangat tau, jika Jeno sudah memanggilnya dengan 'nana' pasti Jeno sedang sangat marah.

"ekhem, maaf Jeno. hp ku tadi mati, jadi aku tidak sempat melihat hp. maaf ya Nono.." Jaemin memeluk Jeno dan mengelus bagian punggungnya dengan halus.

"well, kau tahu sekarang kau harus apa?"

Jaemin mendongak untuk menatap Jeno, meletakkan telunjuknya didagunya, berfikir sebentar.

"ung? jangan ya Nono~"

"mari kita berpelukan semalaman"

Jaemin membuat wajah yang sangat imut, agar Jeno menuruti kemauannya.

Jeno menunjukan senyum iblisnya mendengar kalimat yang dikatakan oleh Jaemin. dengan gerakan cepat tangan Jeno berpindah ke bokong Jaemin, meremasnya sangat keras sampai sang empu meringis pelan.

"pantaskah anjing yang nakal mendapatkan perlakuan manis seperti itu, hm?"

"ck, tapi nana sangat cape, nnhh"

belum sempat simanis menyelaskan ucapannya, bibir kecilnya sudah dilumat dengan kasar dengan Jeno.

Jaemin mencoba mendorong dada Jeno, namun hasilnya nihil kekuatannya tidak seperti kekasihnya.

"nghh, jen lepassh"

Jeno melepas ciumannya, Jaemin meraup oksigen dengan rakus.

Belum selesai Jaemin menetralkan nafasnya, tubuhnya sudah diangkat bak karung beras.

sesampainya dikamar, tubuh Jaemin dihampas kelantai dengan kasar.

"akhh, Jeno yang benar saja. sakit tahu" Jaemin mengusap bokongnya, pinggang beserta bokongnya sangat sakit.

Jeno tidak banyak berbicara, ia sangat kesal dengan Jaemin, bisa bisanya ia masih bisa menawar setelah pulang terlambat.

Jeno melepas jeans beserta celana dalamnya, tertampanglah penis besarnya panjang dan beruratnya itu.

Jaemin beringsut mundut, menggelengkan kepalanya dengan ribut, keringatnya mulai membanjiri keningnya. "jangan jen, maafkan aku. aku janji tidak akan telat lagi"

Jeno tidak menghiraukan ucapan jaemin, ia menarik kaki Jaemin dengan kasar, melorotkan celana kekasihnya itu.

Tanpa belas kasihan, Jeno memasukan penisnya dengan kasar dalam sekali hentakan serta bergerak dengan kasar menumbuk numbuk prostat milik Jaemin.

Jaemin DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang