Kanada

2.2K 254 29
                                    

























Keadaan di ruang tengah saat ini begitu hening. Tak ada satupun dari mereka bertujuh yang mau buka suara.

Beberapa Jam lalu, tepatnya setelah Yangyang, Chenle dan Renjun kembali ke Rumah setelah pergi entah dari mana.

Yangyang ngirim Chat pribadi ke ponsel mereka satu-persatu, meminta mereka buat ngumpul di ruangan tengah setelah memastikan Renjun udah bobok cantik dikamarnya.

Terhitung udah 15 menitan lebih mereka duduk diem-diem di ruang tengah . Tetapi baik Yangyang maupun Chenle gak ada yang mau buka suara.

Jengah sama suasana hening yang mana sangat amat jarang terjadi di anatara mereka. Jaemin milih buka suaranya.

Ia bertanya apa maksud dari Yangyang yang meminta mereka untuk ngumpul kayak gini di ruang tengah.

Aura mereka juga.. Kok... Aneh?

Kayak orang yang lagi banyak beban pikiran gitu?

Ada apa sih?

"Yang- Le? , Lo berdua sebenarnya mau ngomong apaan sih?. Jangan bikin kita penasaran deh, itu juga ekspresi muka biasain aja. Pengen gue timpuk pake asbak deh rasanya. Aneh banget_-" Jaemin.


Terlihat Chenle sama Yangyang menghela nafas berat.

Keduanya sama-sama saling bertukar pandang,  Seakan lagi ngomong lewat mata.

'Lo aja yang ngomong'

Yang tentunya peperangan tatapan mata itu di menangkan oleh Chenle.

Yangyang mendengus. Ia membersihkan kerongkongannya terlebih dahulu, baru setelahnya Yangyang mulai angkat bicara.

"Gini..., tadi gue, Chenle sama Yoshi ngumpul bareng di kafe Renjun yang minta"

Ngedenger itu, Sungchan mau protes gitu. Tapi gak jadi, soalnya Chenle udah melototin dia duluan. Nyali Sungchan tuh kalau di hadapkan dengan Chenle kan cuma secuil e'eknya Simon. Kecebong peliharaannya Renjun yang baru di beli lusa kemarin.

Sungchan berakhir cengengesan, kemudian ngode Yangyang buat lanjut ngomong.

"Renjun ngomong sama kita.., dia katanya mau damai sama kedua orang tuanya"

Agak terkejut ngedengernya. Secara mereka semua kan udah pada tau, gimana bencinya (?) Renjun sama kedua orang tuanya. Ampe gak mau tinggal bareng mereka berdua dan mutusin kontak hampir 11 tahunan. Dan sekarang Yangyang bilang Renjun mau damai?.

"E.. Itu bagus, gimana pun juga kan mereka orang tua kandung Renjun. Satu keluarga yeah..walaupun udah cerai. Gak mungkin kan mereka bertiga terus-terusan gak saling ngontak selamanya. Gue seneng dengernya. Renjun akhirnya mau Damai sama Ortunya"- Jeno tersenyum tulus. Yang lainnya ngangguk setuju.

"Terus? Apa ada lagi yang mau Lo berdua sampai in ke kita? "

Haechan tau masih ada hal lainnya yang ingin Yangyang sama Chenle sampai in ke mereka. Itu terlihat jelas di raut wajah mereka yang nampak agak tegang(?).

Chenle ngangguk. Kali ini gantian Chenle yang mau ngomong.

Yangyang milih buat nyenderin tubuhnya ke punggung sofa, sembari menyulut sebatang rokok.

Pusat perhatian kelimanya kini berpusat kepada Chenle.

"Besok gue, Yangyang, Yoshi sama Renjun mau ke Kanada"

"H-HAH!!? NGAPAIN?! "Saking terkejutnya, Haechan ampe teriak. Malah kenceng banget lagi teriaknya. Mark yang duduknya mempet sama Haechan spontan aja langsung nampol mukanya Haechan pake bantal.

Boy With Love (All x Renjun)VER ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang