Pertama Kali

1 1 1
                                    

ARUNIKA
.
.
.

"NA! UDAH BELOM?"

Reina membuka pintu dan langsung menjawab di depan wajah Raihan, "DAH!"

"Oke sekarang kamu yang nungguin aku mandi di rumah!" Raihan langsung menarik tangan Reina tanpa aba-aba. Keluar rumah, lalu melangkah ke samping rumah, menuju rumahnya yang tepat berada di sebelah rumah Reina.

Fiks Rehan sakit. Tumben aku kamuan.

"Bunda!" Reina menyapa bunda Raihan yang sedang menyiram tanaman-tanamannya dengan tangan yang masih ditarik oleh si jangkung.

Bunda Raihan tertawa melihat Reina yang hampir tersandung. Ikut melambaikan tangan kepada gadis yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri.

"Han! Pelan-pelan napa! Udah berapa kali gue kesandung gegara lo!"

"Juliet! Romeo mu ini mau mandi dulu ya... Tidak akan lama. Tunggu di sini sebentar. Aku akan kembali lagi."  Raihan memegang bahu Reina dan mendudukkannya di sofa ruang keluarga.

"Han geli sumpah gue dengernya," Reina menatap Raihan jyjyq.

"Santai aja kali mata lo! Gue colok juga lama-lama! Dah la, mau mandi. BYE!" Raihan berlari ke dalam kamarnya.

"Dasar. Kalau bahasa Prancisnya sih namanya gaje," cicit Reina.

Reina menyelonjorkan badannya di atas sofa dengan leluasa. Kelebihan badan mungil ya gini.

"Nana udah sarapan nak?" Bunda datang dan duduk di sofa satunya.

"Belum bun. Ini nunggu Rehan mandi abis itu mau beli bubur ayam yang di simpang sana. Bunda mau?" Reina mengubah posisinya menjadi duduk.

"Boleh deh. Sekalian buat ayah juga. Ntar uangnya bunda kasih."

"Eh gausah bun! Uangnya ada kok. Ntar Rehan yang traktir!" Reina pindah duduk di sebelah bunda.

"Yeuuu uang jajan Rehan kan bunda juga kali yang kasih!" Bunda menoel dagu si gadis cantik.

"Ehehe iya juga yak bun," ucap Reina cengengesan.

"Dah ah. Bunda mandi dulu. Ba baaii~"

Reina balik lagi buat nyelonjorin badannya. Terus ngeluarin hpnya. Membuka aplikasi wa.

Kulkas.

|P

Yaa|

|Lo ad rncn g hr ini?

Gaa|
Napa?|

|Nnt siang gw mo k rmh lo

Ngapain?|

|Mau ngjk lo kluar
|Bsa?

Oke.|

Read.

Reina menutup wa nya. Kadang, membaca pesan dari Rofi butuh mikir dulu. Ada beberapa kata yang kurang bisa dimengerti karena tulisan yang terlalu singkat.

Heran, ga ngomong, ga ngetik, sama-sama spj—singkat, padat, jelas—.

Harum parfum Raihan sudah tercium dari tempat Reina berada. Padahal kamarnya jauh di atas.

Raihan kalo make parfum ga main-main emang. Satu badan disemprotin. Gila. Ga tau apa ada orang yang mabuk parfum?

"Woi Na! Yuk!" Raihan berlari kecil turun tangga sambil muter-muterin kunci mobil di jari telunjuknya.

ARUNIKA Where stories live. Discover now