#Bagian 12

257 34 10
                                    

*****************************************
Apakah kepercayaan itu sudah
hilang? Bahkan Hal yang belum
tentu ada buktinya. Kau sangat
mempercayainya.
#~Amara Diandra Adiwijaya.
******************************************

☆HAPPY ENJOY READING☆

Malam ini Amara sedang bersantai di tepi kolam berenangnya. Amara memandang takjub gemerlap bintang diatas langit malam sana.

"Amara sini kamu" ucap (Viviana) sang mamah.

Amara yang mengertipun menghampiri sang mamah yang berdua dengan kakaknya.

"Belikan kebutuhan kamar mandi sekarang" ucap sang mamah memberikan catatan apa saja yang harus dibeli Amara dan memberikan 2 lembar uang berwarna merah.

"sekarang mah? tapikan sudah malam" tanya Amara.

"Lo disuruh orang tua berani ngelawan hah!? udah cepet sana" ucap Arvita sang kakak dan mendorong kencang bahu Amara.

Bahkan Mamahnya tidak memberikan uang ongkos untuknya. Jarak supermarket dari rumah Amara cukup jauh. Cari dimana kendaraan umum malam malam seperti ini.

"rencana berhasil mah" ucap Arvita tersenyum miring dan bertos ria bersama sang mamah.

"dasar anak bego" ucap sang mamah terkekeh pelan.

☆☆☆☆

Setelah sampai disupermarket, Amara segera membeli apa saja yang ada dicatatan nya tadi.

Banyak banget yah, cukup nggak yah uangnya. batin Amara.

Amara tidak membawa uang lebih. Hanya uang 200 ribu yang mamahnya berikan. Namun kenapa struk belanjaanya sangat banyak?.

Tapi Amara tak menghiraukan pikiran nya dan segera berbelanja agar tidak terlalu malam pulangnya.

Setelah dirasa sudah selesai Amara pun mengantri untuk membayar belanjaan nya tersebut.

"Totalnya 300 ribu kak" ucap kasir perempuan tersebut.

"Maaf kak tapi aku cuma bawa 200 ribu?" ucap Amara.

"Kalau gitu belanjaannya bisa dikurangin kok, kalau kakaknya mau?" tawaran sang kasir.

"Tapi ini belanjaan mamah aku, ntar kalo ada yang kurang pasti mamah marah" kesal Amara.

"Berapa? bayar sekalian punya gue" ucap seseorang dibelakang Amara.

Amara berbalik badan dan terlonjak kaget, mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan nya.

"ouh ini kak totalnya 400 ribu" ucap sang kasir tersenyum manis memberikan belanjaannya yang dibalas langsung memberikan uangnya.

"terima kasih atas kunjungan nya" ucap sang kasir membungkuk dan memberikan senyumannya.

Amara tersadar dari lamunan nya ketika seseorang tersebut sudah keluar.

Amara berbalik badan mengambil belanjaan nya dan segera berlari keluar mencari seseorang yang telah membantun nya tadi.

"Kaakk tunggu" Amara berlari kecil sembari membawa belanjaannya.

AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang