Baby 06

14.3K 1K 9
                                    

Annyeong!

Ding dong!.

.
.

Jisung terheran menatap kedua sahabatnya itu, ia tidak sengaja menatap lengan Jeno yang diperban dan Jaemin yang santai sambil merokok.

"Ada perlu apa kalian memanggil saya kemari?." Jaemin mematikan Putung rokoknya. Ia menunjuk lengan Jeno dan itu membuat Jisung semakin bertanya - tanya.

"Semalam, kami diserang king, Kami tidak tau siapa mereka karena keadaan yang gelap gulita ditambah lagi mereka memakai topeng, Jeno tidak sengaja tergores peluru yang menuju ke arahku."

Jisung mencondongkan badannya tangannya ia atupkan dan memandang serius kearah sahabatnya.

"Cari mereka sampai dapat, saya tidak mau istri saya kenapa - Napa nantinya, Saya curiga kalau mereka mengincar istri saya karena itu mereka menyerang kalian berdua, karena kalian Itu adalah anak buah ku."

"Hm. Mereka pasti sedang mencari kelemahan mu." Ucap Jeno, Ia menyenderkan punggungnya ke sofa Sedangkan Jaemin terlihat berfikir.

"Apakah kau pernah terlibat masalah dengan orang lain king?"

"Kupikir tidak."

"Terus mereka siapa?  Apa yang mereka mau hampir saja malam itu aku mati kalau saja Jaemin tidak datang." Jaemin memutar bola matanya malas, sungguh kalau ucapan Jeno semakin di tanggapi makin jadi nanti. 

Jisung menatap datar kearah mereka berdua dalam hati selalu menyangkal nama orang yang terselip Di dipikirkannya.

'Apakah mungkin?'

<Baby>

"Bosannya!~" Teriak chenle diruang tamu. Tubuhnya yang tengkurap layaknya kura - kura itu.

Membuat siapa saja bakal langsung bilang menggemaskan. Kepalanya ia toleh kan kesamping menghadap meja dan tv tentu saja lalu mempout bibirnya.

"Kalau begini lebih baik aku sekolah saja, tidak perlu lulus sekalian!" Ia memikirkan kemana pemuda jangkung tersebut pergi.

Dari pagi hingga malam ini belum pulang, Seketika chenle menggelengkan kepalanya kenapa ia memikirkannya sih?

"Dari mana saja kau?" Tanya chenle sembari mendongakan kepalanya menatap seseorang yang baru saja memasuki mansion.

"Bukan urusanmu." Chenle menggigit bibir bawahnya. Jisung kenapa lagi? Apakah dia ada masalah? Ia mau menanyakan akan tetapi ia sangat takut.

"Jisung apa—"

"DIAMLAH CHENLE! AKU SEDANG TIDAK INGIN DIGANGGU." Chenle terperanjat tubuhnya bergetar, matanya berkaca - kaca seketika Isak tangis pun keluar.

Jisung mengacak - acak rambutnya frustasi, Ia segera meninggalkan chenle keluar Sendirian. Chenle bersimpuh dilantai ia takut dan ingin pulang.

Ia segera berdiri dan berjalan gontai kearah kamar mereka dan langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Jisung pergi kearah kantor dan menemui sekretarisnya itu. "Mingyu-ssi." Mingyu terkejut dan membungkuk hormat.

"Ah. Sajangnim, kenapa anda tidak memberitahu saya kalau anda akan kemari." Jisung memijit pangkal hidungnya.

Baby!Where stories live. Discover now