2⃣-Halaman kedua

5K 372 20
                                    

♥Tandain kalau ada yang typo

"DEKAILIO!!!! " Teriak seorang wanita paruh  baya yang tengah meracik bumbu didapur. Wanita itu kehabisan garam, sedangkan masakan hendak matang jika ditinggalkan bisa saja menjadi gosong.

"Kenapa , bun? " dari arah pintu terlihat seorang lelaki datang dengan handphone ditangannya.

"Tolong beliin bunda garam sayang , uangnya di dompet bunda deket TV ambil aja 10 ribu beli dua ya sisanya untuk kamu aja" Ujar wanita itu.

"Yah bund, suruh yang lain napa! " bantah lelaki itu menatap sebal wanita paruh baya yang ia panggil dengan sebutan bunda.

"Adek adek kamu masih les,kakak kamu pada masih sekolah , ayolah Kai. Yaudah deh ambil 15 ribu, sisanya untuk kamu deh. " Lelaki itu menengadah kearah bunda nya.

Senyum terpapar diwajahnya "Sip, bunda" Lelaki itu ngacir kearah televisi mengambil dompet bunda nya.

Sedangkan wanita paruh baya itu hanya geleng geleng kepala melihat sifat anak angkat nya itu.

Lelaki itu mengambil dompet bunda dan mengambil selembar uang kertas bertuliskan mata uang 10.000 rupiah  dan Rp. 5000. Lelaki dengan nama DEKAILIO  Augustus Jennifer atau kerap disapa Kai. Kai adalah salah satu lelaki yang tinggal dipanti asuhan Rumah Bahagia

Hidup selama 6 tahun hingga sekarang pada panti ini membuat Kai menganggap panti ini adalah rumah nya. Kai senang memiliki banyak teman dan adik yang nasibnya sama dengan dirinya.

Kai adalah lelaki yang dibuang oleh keluarga kandungnya saat umur nya yang masih kecil ya sekitar 8 tahunan. Kata bunda, Kai dititip Di panti asuhan ini karena ibu kandung Kai telah meninggal dan Kai tak ada pengasuhnya. Percuma, tetap saja Kai membenci keluarga kandungnya entah siapa.

Yang pasti kata bunda, keluarga Kai adalah keluarga kaya raya. Dengan marga Jennifer saja sudah terlihat bahwa keluarga kandung Kai adalah keluarga kaya.

Tapi tetap saja, percuma jika memiliki keluarga kaya raya namun anaknya dibuang begitu saja dipanti asuhan. Cih, Malas sekali Kai mengingat kejadian itu.

"bang, beli garamnya dua ya" Ujar Kai menyodorkan selembar uang sepuluh ribu kearah mas mas penjual sembako itu.

Mas-mas itu menerima uang Kai , menyodorkan dua bungkus garam kearah Kai dengan selembar uang kertas bermata uang Rp, 1.000 dan   dua lembar Rp. 5000 kearah Kai. Lumayanlah, tadi bundanya memberi 15 ribu, garamnya 2.000 satu, jadi uangnya sekarang adalah 11.000, yah! Lumayan buat beli bakso

Kai menerimanya dengan sopan, Lelaki itu pergi dari warung sembako tersebut, berjalan seperti orang normal pada umumnya. Siulan muncul dari mulut Kai.

Bruk

Tak sengaja Kai menubruk badan seseorang. Badan kekar dengan bahu lebar. kai mendongak, lelaki itu mengusap keningnya akibat benturan yang terjadi detik lalu.

"Aish! " umpat nya, Kai menengadah kearah orang itu. Lelaki tampan dengan wajah sempurna, rambut hitamnya dan masker hitam yang ia turunkan sebatas dagu. Kai menilai bahwa lelaki di depannya adalah lelaki yang tampan.

Ya, Kai tak peduli lagian mereka sesama lelaki, tak mungkin Kai menyukai orang yang ditabrak nya hanya karena orang itu tampan. Dikira Kai homo kali ya.

"ISH! LO SIAPA SIH! Asal nabrak aja" lelaki itu menurunkan pandangannya. Menatap lelaki mungil yang tengah marah marah terhadapnya.

"Ngaca! " ujar lelaki itu dingin, lalu pergi meninggalkan Kai yang mencabik kesal akibat 5 huruf yang dilontarkan lelaki itu.

"EH LO! LO YANG NABRAK GUA ---" banyak lagi yang dikatakan oleh Kai.

LELAKI itu tak mendengar ucapan yang keluar dari mulut manis Kai. Malah, lelaki itu tersenyum tipis mendengar ucapan ucapan Kai. Tapi, saat mendengar 6 kata yang dilontarkan Kai, lelaki itu berhenti sejenak,

"WOY! TANGGUNG JAWAB! JIDAT GUA JADI UNGU! DIKIRA NANTI PAKE BLUSH ON LAGI! WOY ANJING" Kata terakhirlah yang membuat lelaki itu menggeram marah.

Dibalik saku celana hitamnya, lelaki itu mengepalkan tangannya menahan amarah. Lelaki itu menyeringai keji.

Suatu saat mulut nakal mu itu akan kakak lakban, baby.

Ya, setelah mengatakan hal tersebut didalam hati/ batin. Lelaki itu kembali melanjutkan perjalanan tanpa rasa bersalah.

Kai mengumpat berbagai nama hewan lekas pergi dari tempat kejadian dirinya menabrak eh ditabrak? Yang penting menurut Kai, Kai ditabrak bukan menabrak.

"Bunda, Kai pulang" Kai berjalan kearah dapur dengan kantong kresek ditangannya.

"Nih bunda" ujar Kai menyerahkan kantong plastik itu kearah bunda nya. Bunda tersenyum ramah lantas menerima kresek tersebut.

"Makasih ya anak bunda" Kai tersenyum manis menanggapi ucapan bunda yang sudah menjadi makanan sehari harinya.

Ting nong

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚To be continued˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Thank you for reading guys, i'm very happy. although there weren't many likes in the previous episode.  but I'm very happy if you guys are also happy with my story.  enjoy guys.

-Dekailio Jennifer-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Dekailio Jennifer-

KAI-Sunghoon Cast #HiatusWhere stories live. Discover now