4⃣- Halaman keempat

4.5K 334 6
                                    

Kai menunduk, memainkan ujung selimut untuk menghilangkan rasa takut. Aura yang dimiliki kakak kakaknya ini memang berbeda dan sangat menyeramkan. Anehnya, si tengil Raka tetap tersenyum walau matanya menatap tajam.

"Kakak dengar, Kai kabur lalu kakinya ditembak sama Agra ya?"

Kai mengangguk ragu, tak mau membuat kakaknya marah lagi. Sudah cukup tadi tamparan yang didapatkannya, ia tak mau mendapatkan kekerasan kembali.

"Gunakan bibirmu untuk berbicara
Atau kau mau bibirmu itu dirobek lalu, diberikan ke Draken, hm?"

Oh ya, sedikit info Draken, atau biasa disebut Raken, adalah hewan peliharaan milik Kakak tertuanya, hewan peliharaan yang tak layak dijadikan peliharaan, dia adalah seekor beruang cokelat yang tinggal di dekat taman mansion ini, ya walaupun dikurung dalam kandang besar tapi tetap saja menyeramkan!

"Ma-maaf, tuan"

Kakak tertuanya mendelik marah. Ia tak suka dipanggil  tuan oleh anggota keluarganya.

"Usstt!"

Kakak tertuanya tersebut menempelkan jari telunjuknya pada bibir mungil Kai. Menggeleng kecil berusaha menahan marah, perilaku itu membuat Kai mendongak ragu.

"Usst! Jangan panggil kakak dengan sebutan tuan. Panggil saja Kakak atau kak Aksa, mengerti?"

"M-mengerti tu- eh kak Aksa"

Suara itu, suara itu bergetar! Dan Aksa merasakannya. Apa adiknya ini ketakutan?
Hah! Baguslah kalau begitu, ia lebih suka jika adiknya ini takut padanya ketimbang berani dan berakhir membangkang.

"Kau ketakutan, baby?"

Kai mendelik kesal, pakai acara bertanya lagi! Tak mau  membuat  kakaknya marah. Kai mengangguk kecil.

Jujur, ia ketakutan. Bahkan  dirinya yang suka tawuran tak pernah ketakutan pada lawannya yang padahal lawannya itu beberapa ada yang lebih besar ketimbang kakak kakaknya.

Tapi tetap saja, nominasi pria menyeramkan dimenangkan oleh kelima kakaknya ini. Dan Kai tetapkan bahwa Aksa adalah pemenang pertama nominasi pria menyeramkan dipikiran Kai.

"good, kakak suka jika kamu  takut dengan kakak"

Damn it! Kai kali ini benar benar ingin menonjok wajah menyebalkan Aksa. Ditambah tawa mengejek yang keluar dari mulut kakak kakak yang lain.

Apalagi dia! Si tengil Raka, tertawa paling keras layaknya nenek lampir. Benar benar menyebalkan! Dia yang tertawa, Kai yang malu!

"Ga usah terlalu tegang, baby! Kakak tau kamu sedang kesal dengan tawa nenek lampir dari Raka bukan?"

"Ah! Tak usah didengarkan, biarkan saja nanti juga terbiasa. Belum aja kamu denger tawa Raka yang kayak cewek yang lagi duduk di pohon pakai baju putih"

"HEH! ANJING, BANGSAT KAU BABI! "

Ingin rasanya Kai tertawa namun ditahannya. Ucapan kakak yang tadi menembak kakinya itu mengundang gelak tawa.

"Raka, jangan ngomong kasar"

Kai terbelalak ternyata  bukan dirinya saja yang dikekang disini. Raka juga, berarti sebelum dirinya berada di tempat ini, sasaran empuk Keprotektifan  kakak kakaknya adalah Raka?

KAI-Sunghoon Cast #HiatusOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz