🍃 Lima

325 59 0
                                        

"Juyeon tuh, Je."

Hyunjae tidak dapat menahan dirinya untuk mendelik tajam saat Donghyuk mengatakan hal tadi padanya. Ia kesal, sudah pasti. Untuk apa Donghyuk mengatakan hal tidak penting itu padanya?

"Jangan marah dong, Je. Gue kan cuma ngasih tahu."

Donghyuk yang merasa apa yang ia ucapkan sebelumnya tidak diterima baik oleh Hyunjae segera menambahkan. Lelaki Kim itu lalu memilih untuk menatap ke sekelilingnya sebelum meraih tangan Hyunjae dan menarik temannya itu untuk pergi. Mereka harus segera bekerja.

Keduanya lalu melangkah beriringan menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai di mana ruangan mereka berada. Tapi belum juga mereka sampai ke sana, sebuah suara tak asing terdengar pelan di belakang mereka.

"Ngapain sih, bocah? Gue udah bilang jangan gangguin."

Itu bisikan, baik Hyunjae maupun Donghyuk--keduanya paham jika itu hanya bisikan. Hanya saja, posisi pemilik bisikan yang berada tepat di belakang mereka, membuat keduanya dapat mendengar bisikan itu dengan jelas.

Hyunjae tidak berniat menoleh, ia kenal suara bisikan itu. Tapi, tidak dengan Donghyuk yang langsung menoleh ke belakang. Selanjutnya, lelaki Kim itu menghentikan langkahnya, membuat Hyunjae mendengus keras karena tidak suka berhenti seperti ini. Hasilnya, Hyunjae akan melanjutkan langkahnya begitu saja. Tapi harus berakhir berdecak kesal karena Donghyuk menahannya.

"Bentar dulu, Je."

"Apa lagi, sih?" Hyunjae berbalik, menatap Donghyuk dengan tatapan kesalnya.

"Tunggu bentar." Donghyuk menjawab tenang, setelahnya mengalihkan tatapannya dari Hyunjae--menatap ke sumber bisikan tadi. Ada Juyeon di sana.

Gerakan Donghyuk membuat Hyunjae memutar bola matanya malas. Ia sama sekali tidak mau menatap Juyeon--ia tidak suka.

"Juyeon?" Donghyuk memanggil Juyeon--kembali membuat Hyunjae mendengus malas. "Maksud lo, jangan gangguin siapa, ya?"

Astaga! Pertanyaan macam apa itu? Sungguh, Hyunjae merasa jika pertanyaan itu sama sekali tidak penting. Donghyuk lupakah kalau manusia di depan mereka ini bukan manusia biasa-biasa saja?

"Hah?"

Suara Juyeon terdengar, membuat Hyunjae diam-diam meliriknya. Lelaki Lee itu terlihat hanya memasang wajah bingungnya sesaat sebelum menggeleng kecil. Tapi, Hyunjae bisa melihat jika mata lelaki itu sedikit melirik ke arah sisi sebelah kanannya. Membuatnya jadi was-was dan ikut melirik ke sana.

"Gak ada kok."

Lalu, saat jawaban itu terdengar, Hyunjae langsung menatap lelaki itu dengan delikan tajam.

"Di samping gue ada siapa? Jawab yang jujur ya, anjir. Gue gak suka dibohongin."

Ucapan cepat Hyunjae membuat dua orang yang bersamanya itu meringis kecil. Donghyuk bahkan sampai menatapnya horor.

"Ada Lyli."

Tatapan Hyunjae langsung berubah panik. Dengan cepat meraih lengan Donghyuk dan memeluknya erat--saat merasa bulu badannya berdiri.

"Ngapain?"

"Mau ngajak lo main." Juyeon menjawab tenang, lalu langsung menggeleng saat Hyunjae semakin melotot tidak senang. "Tapi udah gue suruh pergi dari tadi, kok. Bocahnya aja yang gak mau. Ini mau gue suruh pergi lagi."

"Suruh pergi!" Hyunjae menjawab cepat, pelukannya pada lengan Donghyuk semakin mengerat. "Juyeon ih, gue gak suka kayak gini!"

Baiklah, mungkin Hyunjae tidak sadar sehingga sampai merengek seperti itu.

"Iya, ini gue suruh pergi lagi." Juyeon menjawab kemudian. Lelaki itu kali ini melempar tatapannya ke arah sebelah kanan Hyunjae. Membuat Hyunjae dan Donghyuk ikut menatap ke arah yang sama. "Kamu sudah denger, kan? Pergi sekarang."

Sunyi, Hyunjae dan Donghyuk jelas tidak dapat mendengar apa yang Lyli katakan sebagai jawaban untuk ucapan Hyunjae. Hal itu membuat keduanya memilih untuk menatap Juyeon saja, mencoba menebak apa yang hantu itu katakan dari raut wajah lelaki Lee di depan mereka itu.

"Ly, masih pagi. Jangan bikin kesel."

"...."

"Ya udah, pergi kalo gitu. Tidak usah aneh-aneh."

"...."

"Dibilangin gak boleh juga, bocah. Nih kita mau kerja."

"...."

"Lo pergi sendiri atau gue panggilin bang Sangyeon."

"...."

Entah apa lagi yang dikatakan Lyli, yang jelas kalimat yang baru saja keluar dari mulut Juyeon membuat Hyunjae menatap lelaki itu kaget. Hyunjae juga tidak tahu pasti, tapi ada satu rasa aneh karena apa yang Juyeon katakan. Bukan intinya, karena nyatanya itu terjadi karena satu nama yang Juyeon sebut.

"Ya udah kalo lo gak takut sama bang Sangyeon, gue panggilin Hyein."

Diam lagi, Juyeon lalu menatap sisi sebelah kanan Hyunjae itu dengan delikan tajam selama beberapa saat.

"Setan sialan."

Setelahnya baru kembali menatap Hyunjae dan Donghyuk dengan ringisin kecil.

"Maaf ya. Lyli udah pergi, kok."

Hyunjae masih diam di posisi yang sama. Hanya Donghyuk yang mengangguk kecil sambil tersenyum pada lelaki itu.

"Makasih, Ju. Bilangin sama temen lo ya, Hyunjae takut setan, jangan digangguin. Nanti sakit dianya."

Saat Juyeon mengiyakan ucapan Donghyuk, salah satu teman Hyunjae itu langsung pamit agar keduanya kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah cukup jauh dari posisi Juyeon saat ini, Donghyuk yang masih menarik Hyunjae jadi meringis ngeri begitu saja.

"Anjing, serem banget Juyeon. Gue tebak itu nama-nama yang dia sebut tadi, kalo bukan paranormal, ya setan semua."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












Thank you...

i n s a n i t y •• jujaeWhere stories live. Discover now