26.Mengenal

34 10 14
                                    

" Kak."

Suara kecil membuat Heeseung mengalihkan tatapannya dari ponsel yang baru saja ia mainkan dan sekarang ia menatap Ji-Han yang duduk diatas ranjang dengan Heeseung yang duduk dimeja belajar yang sedikit berjarak dengan perempuan itu.

" Hmm? "

Ji-Han melirik jam pada nakasnya dan membenarkan rambutnya dengan tatapan yang kembali menuju lelaki itu dengan tatapan sendunya.

" Kembalilah kesekolah." Jujur Ji-Han dengan suara pelan.Perempuan itu merasa tidak enak perihal lelaki itu meninggalkan sekolah karena mengantarnya dan lagi Heeseung menunggunya disini.
Padahal bisa dikatakan ia baik baik saja.
Perlakuan Aera yang seperti ini sudah biasa terjadi padanya.

" Kakak sudah izin." Jawab Heeseung sembari tersenyum kecil.

Mendengar itu membuat Ji-Han menghela napasnya gusar.Ia tidak suka merepotkan terutama orang baik seperti Heeseung.
Sebenarnya tidak masalah ia kembali melanjutkan pelajaran dikelas jika saja baju rusaknya tak menghalanginya meski hanya melangkah keluar toilet sekalipun.

Kepala perempuan itu sekarang bersandar pada kepala ranjangnya dan menatap langit langit dengan pikiran yang kusut.
Rasanya sangat malu ketika keadaannya yang seperti tadi harus terlihat oleh Heeseung.

Memang bukan pertama Heeseung melihatnya seperti ini,namun itu sudah lama,dan lelaki itu berfikir bahwa semua telah selesai dan berhenti.
Ji-Han kembali menatap Heeseung yang tampak kembali memegang ponsel hitamnya dan jari jemari itu bergerak cepat dilayar.

Sedikit ada pertanyaan tentang Heeseung yang tak bertanya apapun sejak tadi.
Lelaki itu hanya diam meskipun tampak wajah khawatir yang terpatri jelas di dalam mata itu.Bukan apa apa,Ji-Han hanya merasa tidak biasanya Heeseung seperti ini.
Lelaki itu selalu bertanya setiap melihat sesuatu yang menganggu piilkiran ataupun sesuatu yang menurutnya salah.

Heeseung meletakkan ponselnya dan menyadari tatapan Ji-Han yang menuju padanya namun dengan pandangan kosong yang tak berarti.Melihat itu membuat Heeseung melangkah mendekat dan berdiri tepat dimana Ji-Han yang masih duduk dengan tatapan tenangnya.

Ji-Han mengerjap dengan cepat ketika merasakan tepukan ringan dipucuk surai lembabnya karena tak ia keringkan setelah mandi tadi.Ia melihat Heeseung yang tersenyum dan duduk disampingnya dengan kaki panjangnya yang menjuntai menyentuh dinginnya lantai.

" Ingin makan apa? " tanya Heeseung yang langsung dijawab gelengan oleh perempuan itu.

" Kakak lapar? " Heeseung mengangguk dengan bibirnya yang membentuk garis lurus dan kedua matanya yang membulat besar.

Ji-Han hendak bangkit namun pergerakannya dicegah dengan tangan lelaki itu yang menahan pundak kecilnya.

" Kemana? " Heeseung melepaskan cekalan tangannya dan melihat Ji-Han yang kembali duduk dengan wajah bersalahnya.
Sebelum Ji-Han berkata,lelaki itu lebih lebih dulu menyela dengan kedua mata yang ia pejamkan.

" Nanti Jungwon yang bawa makanan."

Perkataan Heeseung membuat perempuan itu menatap Heeseung yang masih memejamkan mata bulatnya–tampak lelah.

" Jungwon? "

Perempuan itu melihat Heeseung yang perlahan membuka matanya namun masih tetap bersandar dan menatap langit langit kamar tanpa melihat kearahnya.

" Iya—Jungwon sebentar lagi datang."

Penjelasan singkat Heeseung membuat Ji-Han mengangguk dan menanti kedatangan anak smp itu.

Lama Ji-Han hanya memandang keluar lewat jendelanya yang berada jauh disampingnya dengan sesekali melihat jam menunggu kehadiran Jungwon.
Disebelahnya Heeseung tetap diposisi awalnya namun sekarang mata itu terus terpejam,mungkin Heeseung jarang istirahat akhir akhir ini mengingat ia sibuk dengan urusan osisnya.

Realizing of love // Park Sunghoon Where stories live. Discover now