Cerita ke-Lima

360 63 21
                                    


"Kiw, cewek." Panggil Jaehyun pelan, tersenyum sampai lesung pipinya nampak.

Bulan yang baru saja mengambil buku di rak setinggi kepalanya itu mendelik tajam, "kenapa lo? Jamet." Katanya sinis mengatai.

Jaehyun acuh tak acuh dengan tanggapan Bulan, bukannya merasa sakit hati dan memberengut sedih, yang ia lakukan malah bersandar di rak buku masih dengan senyumnya yang terukir manis.

"Hari ini ada jadwal, gak?" Tanya Jaehyun lalu kembali buka suara, "kalau ada pun, kosongin buat gue, ya?"

"Buat apa?" Bukannya menjawab, Bulan malah balas melempar pertanyaan. Gadis itu tidak memerhatikan Jaehyun, seperti laki-laki itu memerhatikan dirinya. Ia sibuk membolak-balik halaman buku, mencari bacaan yang menjadi alasan ia ada di perpustakaan.

"Gue mau ngajakin Lo makan naspad."

"Kenapa gue? Kan bisa makan sendiri."

Jaehyun berdecak pelan, "kemarin Lo bilang mau makan naspad, ya."

"Bukan sekarang, gue lagi sibuk."

"Ya enggak sekarang juga." Jaehyun menggeram diakhir kalimat, "gue kan ngajakin nya nanti, jadi perginya nanti, Lan."

"Tetep gak bisa." Balas Bulan, ia menutup buku yang ia pegang, meletakkan nya di tempat semula sebelum mengambil yang lain lagi.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun.

"Kepo." Bulan membalas singkat, berbalik pergi dengan buku tebal yang baru saja ia ambil dari rak.

Gadis itu meninggalkan Jaehyun di tempat, acuh tak acuh sambil membaca isi bukunya serius.

Jaehyun menghela napas, menyusul Bulan dengan langkah besar dan lalu merampas paksa buku yang baru akan Bulan balik lagi halamannya.

Bulan memandang Jaehyun sangsi, mendadak kesal dengan tingkah laku laki-laki itu.

"Kalau aja bukunya tadi robek—"

"Makanya jawab dulu, kenapa nanti lo enggak bisa?" Tanyanya memotong ucapan Bulan yang lebih menjurus ke omelannya.

Bulan berdecak pelan, menghela napas menahan omelannya yang sudah di ujung mulut ditelan mentah-mentah.

"Gue ada janji sama temen SMA gue, dan itu enggak sebentar." Katanya, lalu merampas kembali buku nya dari tangan Jaehyun ketika laki-laki itu lengah karena jawabannya.

Bulan kembali melanjutkan langkahnya, menuju jejeran kursi yang tersedia.

"Yaudah kalau gitu sekarang." Ajak Jaehyun kembali mengikuti Bulan, menarik kursi di sebelah Bulan tepat ketika gadis itu duduk.

"Gue enggak bisa. Udah gue bilang, sekarang enggak bisa." Bulan menggeram pelan, ia yang sibuk membuka tasnya dan mengeluarkan buku benar-benar enggan untuk diganggu bahkan sekedar ditanya-tanya.

"Lima menit cukup gak?"

"Apanya?" Tanya Bulan tanpa melihat ke Jaehyun.

"Gue tungguin Lo belajar sampe lima menit, cukup gak?"

"Lo pikir aja, kak. Ada yang belajar untuk tugasnya yang ribet cuma lima menit?"

Jaehyun mengangguk paham, "kalau gitu gue tunggu sampai selesai. Satu jam cukup?"

Bulan menghela napasnya. Ia kepalang kesal untuk menanggapi Jaehyun dengan segala paksaan nya. Ia meletakkan kasar pulpennya, memandang lelah ke arah Jaehyun.

"Kak, please. Semau apa sih, Lo sama naspad sampe maksa gue segitunya?" Tanya Bulan pelan, terlihat jelas gadis itu terganggu dengan Jaehyun, tepatnya terganggu dengan segala paksaan dari laki-laki itu.

Cerita Bulan | JaehyunWhere stories live. Discover now