•4-Jealous

65 48 29
                                    

Guys, I hope you enjoy this story
And
Happy reading


Tandai typo!

Mobil pajero hitam yang dikendarai Taeyong baru saja memasuki kawasan parkir kampus.

"Thanks," ucapmu lalu keluar dari mobil saat kunci telah terbuka. Taeyong dengan cepat menyusulmu yang sudah berada di koridor.

'Grecep banget, baru juga gue lengah dikit check notif handphone udah ngilang aja si mantan,' gerutu batin Taeyong yang sedikit berlari menggapai pundakmu.

Kamu tersentak kaget dan langsung berbalik saat merasa pundakmu tergapai seseorang, yaitu Taeyong.

"Pulang bareng gue ya, ntar kalo udah kelar chat aja, okay?"

"Ga-"

"Gue gak terima penolakan, belajar yang bener, Mbak future. Bye!" Taeyong berbalik melambaikan tangan kearahmu yang terdiam menatap kepergiannya.

Sifat dia ternyata gak pernah berubah, selalu jadi pemaksa. Bahkan kalimat yang dia bilang sama persis kaya kalian pacaran dulu, bikin kamu dejavu.

"Woy, Mbak! Fokus banget ngeliatin Mas mantannya, "

"Heh! Lunpia kaget gue." Kamu berbalik dan refleks tanganmu menabok lengan atas sahabatmu itu.

"Luna nama gue, ngadi-ngadi lu!" sahut Luna, menoyor keningmu.

"Iya kan bener, Lunpia. Karena lu hobi makan lumpia," sinismu sambil meninggalkan sahabatmu itu begitu saja.

"Sabodo (y/n), semerdeka pacar Doyoung, mantan Taeyong aja lahh. Jodoh Jaehyun mah ngalah," ujarnya saat sudah dapat menyeimbangi langkahmu.

"Emang Jaehyun mau sama lo?" julidmu. Fix, no debat julidnya si Mas pacar nular.

"Jleb banget (y/n), astaghfirullah your lambe," ucap sahabatmu itu mendramatisir. Kamu terkekeh pelan melihat wajah Luna yang pias.

•🄼🄰🅂 🄼🄰🄽🅃🄰🄽•

Akhirnya mata kuliahmu selesai, kamu menghela napas lega. Kamu udah kangen berat sama kasur di rumah, cepat beberes untuk segera pulang.

"Langsung pulang lo? Nanti aja lah, dari pada lu gabut di rumah mending temenin gue memandangi bebeb Jaehyun dulu."

"Dih ... kesian, sekedar memandangi dari jauh tanpa bisa di gapai," ucapmu tanpa mengalihkan pandangan dari aktifitas berbenah barang.

"Astaga, miris banget gue dengernya."

"Ayo lah, (y/n). Gue malu kalo cuman sendirian," rengek nya.

"Masih punya malu lo? Biasa juga malu-maluin. Lagian bikin malu sih, makanya Jaehyun gak mau."

"Putus deh lu dari Doyoung, kok julid banget itu mulut. Mending balikan lagi sama Taeyong. Kesel gue," sahut Luna kesal.

"Oh iya! Gue tadi pagi di ajak doi pulang bareng." Kamu menepuk jidat pelan.

"Siapa? Taeyong? Bukan D. O. I, dia itu D. M. I."

"Hah?! D. M. I apan?" Kamu menatap bingung kearah Luna yang berada di sebelah mu.

"Dia Mantan Istimewa," jawabnya sambil menaik-turunkan alisnya menggoda.

Mas Mantan✓Where stories live. Discover now