13

12K 1.6K 216
                                    

Hari ini rasanya tulang Harsa ingin patah sangking pegelnya. Sedari tadi ia harus mondar mandir karena pentas seni yang sedang di adakan di sekolahnya. Walaupun sebelum acara mulai, para panitia sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Namun, ada saja satu dua hal yang berjalan tidak sesuai rencana.

Seperti sekarang. Artis yang diundang oleh sekolahnya mendadak mengatakan akan datang dengan terlambat, padahal itu adalah acara terakhir.

Alhasil, sekarang Harsa sedang berlari mencari Jovan.

Dimana kekasihnya itu.

Sedari tadi perasaan ia terus melihat kekasihnya. Namun, saat ia membutuhkan Jovan begini, malah tidak bisa ia temukan di manapun.

Tidak sadar dirinya sedang di cari Harsa, Jovan malah enak tertidur di perpustakaan yang tentu saja sepi karena siswa dan siswi memilih untuk menikmati acara Pensi dari pada pergi ke perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak sadar dirinya sedang di cari Harsa, Jovan malah enak tertidur di perpustakaan yang tentu saja sepi karena siswa dan siswi memilih untuk menikmati acara Pensi dari pada pergi ke perpustakaan.

Ponselnya sudah lama mati karena ia mainkan sedari tadi.

Jovan terbangun. Namun, tidak ada niat untuk mengangkat kepalanya.

Juan pasti sedang bersama yasa.

Yudha juga pasti sedang mojok bersama Dion.

Teman-teman Jovan sedang asik dengan kekasihnya masing-masing. Padahal kekasih mereka juga panitia, tapi masih menyempatkan diri untuk berduaan dengan pacarnya. Tidak seperti Harsa yang sama sekali tidak boleh di ganggu gugat. Bukan tidak boleh sih, tidak bisa. Soalnya sibuk sekali.

Seseorang memasuki perpustakaan yang kosong dengan rusuh.

Jovan mengangkat kepalanya.

Harsa ada tepat di hadapannya.

"Huh?" Jovan mengerutkan keningnya

"Sumpah. Lu susah banget di cariin-nya. Gua dari tadi kesana sini taunya lu enak-enakan nyantai di perpus" omel Harsa tiba-tiba

"Kenapa?" Tanya Jovan dengan raut datarnya

Harsa mengambil posisi duduk di hadapan Jovan dan meletakkan kepalanya di atas meja.

Ia berusaha untuk menetralkan napasnya terlebih dahulu.

Dengan iseng Jovan mengelus rambut harsa. Membuat empunya rambut merasa nyaman.

Harsa mengadahkan kepalanya dengan posisi dagu yang masih menempel di atas meja.

"Artisnya dateng telat" ungkap Harsa dengan raut bingungnya

Jovan turut melakukan posisi yang sama dengan Harsa.

"Terus?"

"Lu nyanyi ya"

"Ga mau"

"Ih ayolah. Gua udah bingung banget harus ngisi keterlambatan artisnya gimana"

"Yang lain aja"

Problematic BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang