Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜“Baba..”
Teriak Zaid sambil merentangkan kedua tangannya kepada lelaki berperawakan tinggi berkulit putih dan berwajah tampan, dengan segera lelaki itu berjongkok untuk menyambut pelukan rindu dari Zaid.
Hal itu membuat mereka tersenyum haru, dan tentu tekecuali Aksa yang menatap mereka dengan wajah datar dan raut tak suka.
“Eh Eh, Lepas dulu, Baba capek baru sampe.” Ucap Zella sambil melerai pelukan dua lelaki itu.
Zaid malah semakin mengencangkan pelukannya dan menatap Zella dengan sebal. “Da mau, Jeid mau na cama Baba.” Ucap Zaid.
“Idih, manja.” Ledek Zella membuat Daneen terkekeh.
Lelaki itu kemudian bangkit sambil menggendong Zaid dalam dekapannya, kemudian memberikan beberapa kecupan di bagian pipi, kening, hidung hingga dagu yang membuat bocah laki laki itu terkekeh gemas. “Do you miss me?” Tanya Daneen yang di angguki oleh Zaid dengan antusias.
Lelaki itu tersenyum, lalu menghampiri Aldo dan Sera untuk menyalimi keduanya. “Assalamualaikum Mah, Pah.” Salamnya
“Waalaikumsallam Neen, kamu apa kabar?” Tanya Sera pada lelaki bernama lengkap Daneen Ozora Adskhan itu.
Sedikit info, Daneen juga sedikit lancar berbahasa Indonesia, sebab waktu ia menginjak bangku SMP lelaki itu pernah menjalani pertukaran pelajar, dimana ia ditempatkan di salah satu sekolah internasional yang berada di Indonesia tepatnya di kota Surabaya.
Daneen tersenyum. “Alhamudillah, Baik Mah.” Ujarnya dengan aksen bahasa yang terdengar kaku dan berat.
“Bagus Deh.” Ucap Sera sambil mengelus pundak Daneen.
“Perjalanan lancar kan, Neen?” Tanya Aldo.
“Lancar Pah, cuman tadi sempet transit aja ke Singapur.”
“Alhamdulillah deh.”
Aldo, Sera dan Kemal memang sudah saling kenal dan akrab dengan Daneen semenjak pertemuan pertama mereka di rumah sakit tempat Zella melahirkan Zaid, yang mana kala itu Daneen ada untuk menemani dan menyemangati wanita yang tengah berjuang antara hidup dan matinya.
Rumah sakit yang didirikan oleh keluarga Adshkan itu juga menjadi saksi bisu pertemuan pertama antara Zella dengan Daneen, yang saat itu ia datang untuk mengecek kondisi rumah sakit tersebut dan berniat untuk menemui Papahnya
Namuan mahasiswa dari fakultas kedokteran itu malah menemukan Zella dengan kondisi lemah tengah berusaha berjalan sambil meraba tembok sebagai penopang.
Dan dari pertemuan pertama itu lah yang membuat mereka menjadi dekat dan akrab terlebih mengetahui bahwa keduanya berasal dari kampus yang sama.
Sampai saat itu pula Daneen membulatkan tekatnya untuk ikut mengambil peran penting dalam hidup anak laki laki yang mereka beri nama ZAID OZORA BRAWIJAYA, dan bahkan ia sudah menganggap anak itu sebagai anak kandungnnya sendiri, karena ia juga telah menyalurkan rasa sayang dan cintanya bahkan saat bocah laki laki itu masih belum terbentuk rupanya.
Keluarga Daneen sendiri juga sudah mengenal Zella dan menganggap Zaid sebagai cucuk mereka, tak ada rasa pilih kasih mengenai kasih sayang yang mereka salurkan untuk Zaid.
Karena menurut kedua orang tua Daneen dan menurut Daneen sendiri, anak ataupun cucu itu adalah anugrah dan titipan dari tuhan, mereka bisa di titipkan ke kita melalui banyak cara yang telah tuhan rangkai, dan tidak harus selalu memiliki hubungan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY [Sudah Terbit]
Teen Fiction"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati Zella mencelos. Dengan wajah datar dan berkesan dingin Zella menatap tajam mata Aksa. "Lo inget kata-kata lo barusan, dan jangan pernah nye...