Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜Hari ini adalah hari kepulangan Daneen ke negara asalnya, pemuda Turki itu kini tengah bersiap mengecek beberapa dokumen nya agar tidak tertinggal.
"Baba.. hiks."
Daneen menoleh menatap iba pada bocah laki laki yang sedari pagi membuntutinya dengan wajah melas.
"Apa, Sayang?" Lelaki itu berjongkok menyeimbangi tinggi Zaid.
"Dangan pelgi dong." Pintahnya lalu memeluk tubuh kekar Daneen.
Lelaki itu lantas terkekeh. "Baba perginya cuma sebentar aja Zaid, nanti bakal ke Indo lagi buat jemput kamu sama Bubu."
"Tapi lama, nanti Jeid tanen cama Baba."
"Baba juga nanti bakal kangen sama Zaid."
"Yaudah gak ucah pelgi makana."
Daneen lagi lagi terkekeh. "Nanti kalo kerjaan Baba udah selesai Baba gak akan pergi lagi kok." Bujuknya.
"Benelan?" Tanya Zaid sambil melepas pelukan mereka dan menatap kedua manik mata Daneen.
"Iya beneran."
"Neen." Panggil Zella dari arah pintu kamar.
"Iya, Zell?"
"Kamu udah rapih?"
"Udah kok."
"Yaudah yuk kita sarapan dulu." Ajaknya sambil menghampiri kedua laki laki beda generasi itu. "Loh, ini bocil kenapa?" Tanya Zella bingung.
"Gak bolehin aku pergi katanya." Sahut Daneen.
Mendengar penuturan laki laki itu Zella terkekeh kecil, lantas mengusap rambut lebat Zaid. "Cengeng jagoan Bubu, kan Baba nya cuma pergi sebentar."
Zaid mendongak menatap sang Bunda. "Ama tau, nantli Jeid main na cama ciapa?" Keluh Zaid.
"Loh kan ada Om Kemal."
"Tapi Jeid duga mau main cama Baba."
"Iya nanti kalo Baba nya udah pulang lagi."
"Yaudah deh." Pasrah Zaid.
"Gak sedih lagi nih Baba pergi?" Tanya Daneen.
"Cedih lah." Ketus Zaid.
Zella dan Daneen pun terkekeh melihat tingkah menggemaskan bocah kecil itu.
"Yaudah yuk sarapan dulu." Ajak Zella lagi.
Ketiganya pun pergi menuju ruang makan yang sudah terdapat Aldo, Sera dan juga Kemal yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Pagi.." Sapa mereka.
"Pagi.." Sahut Aldo dan Sera.
"Malam." Sahut Kemal dengan ngaco.
"Ini kan pagi Om." Koreksi Zaid.
Kemal lantas kerkekeh. "Becanda Zaid, pagi juga."
"Om Kemal kan otaknya masih nyangkut di bantal, jadi ya wajarin lah Zaid." Ejek Zella sambil duduk di salah satu kursi, di ikuti oleh Daneen yang juga duduk di sebelah Zella sambil memangku Zaid.
"Oh iya Neen, nanti siang kamu berangkat ya?" Tanya Aldo.
"Iya Pah, sekitar jam duaan aku udah harus ke bandara."
"Duh maaf ya Neen, Papah gak bisa anter kamu ke bandara, soalnya Papah bakal ada meeting di Bandung." Jelas Aldo.
Daneen mengangguk mengerti. "Gapapa kok Pah, Daneen ngerti kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY [Sudah Terbit]
Teen Fiction"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati Zella mencelos. Dengan wajah datar dan berkesan dingin Zella menatap tajam mata Aksa. "Lo inget kata-kata lo barusan, dan jangan pernah nye...