#Terror. 03

113 12 2
                                    

Sebelumnya nihh maaf banget yaa vote nya dong apresiasi gitu hehehe..
Oh iya ada sebagian part mengandung 🌚 kalau yang ga suka/anti ya skip aja yaa
Tapi ga terlalu si kayaknya hehehe




🔥Happy reading🔥





Sibuk. Ya disini sekarang,terlihat Yerim dan Lucas yang sedari tadi melayani para pelanggan bak sepasang kekasih yang menjalankan bisnis bersama.
Pengunjung sangat ramai berdatangan hari ini,mereka kewalahan jika hanya berdua tanpa Diva. Caffe terasa biasa saja walau Lucas juga terkadang suka mencairkan suasana dengan tingkahnya pada pengunjung. Tetap saja mereka merindukan sosok Diva.

"Terus aja gitu,nganter satu cek notif,nganter satu cek notif,kek nya dunia lu heboh di pernotifan" Timpal Lucas sembari menepuk-nepuk apron nya
"Kenapa lo sirik? Kesian gada yang chat" Yerim masih bergelut dengan ponsel nya tanpa melihat Lucas
"Ck. Gak tau aja lo,tiap malem cewek-cewek pada spam foto ke gua"
"Ohh ga mau tau si gue"
"Bangsat!"
"HAH!??"
"Ga sehat kuping gua lama-lama disini"

Lucas beranjak pergi meninggalkan Yerim yang sedang melakukan panggilan pada seseorang yang sedari tadi sibuk dia chat.

"DIV! jadi ada yang nerror keluarga lo??!"
"Shutt! goblo jangan keras-keras"
"Ya maap"
"Gue takut yerr.. bukan dari massage aja dia terror,semalem mama kekunci di gudang luar terus gue sama bang Ten denger mama teriak langsung nyamperin,dan lo tau?"
"Kagak lah!"
"Di sisi-sisi dinding gudang tuh udah ada minyak tanah yer!!"
"Anjing! Serius lo? Ini gua doang yang tau nih?"
Diva berdehem,"njir,apa lagi yang lo sembunyiin div??"

Sembunyiin pandangan Diva mengarah pada laci meja tempat dia menyimpan surat itu. Surat yang menyatakan bahwa dia tidak bisa memberi keturunan wanita tak sempurna pekik nya pelan

"HAH? Lo ngomong apa?"
"Nggak!"
"Ohh.. eh iya kemaren gue sama Lucas istirahat kan tuh, gue liat samar-samar dari kejauhan ada si brengsek doy, mulai menampakkan diri lagi diaa" nada bicara yerim seperti mengejek
"Doyoung?"
"Terus anjir! Lo pasti kaget sih"
"Apaan?"
"Dia keluar dari bar sama calon suami lo! Nah gimana tuh"
"Hmm"
"jangan bilang lo udah tau yah monyet!"
"Gue pernah ketemuan sama Doy diem-diem sekali yer"
"kann!,eh anjir udah dulu div,pak jaehyun liatin gue dari kejauhan! waduu kepergok lagi gua mana nyipit-nyipit tuh mata!"
"Hahahah ya udah,kerja lo yang bener"
"Sumpah gue kangen nyuruh-nyuruh lo"
"Bangsat"
Sambungan terputus secara sepihak
---

Diva menjatuhkan tubuhnya ke kasur,dia menatap langit-langit kamar seperti mengingat sesuatu...

|Hey cantik, sepertinya luka mu sudah membaik
|mau kuberi luka lagi?

Pleasee! Stop it!
Jangan usik keluarga gue lagi!!

|hmm maaf tapi ini menyenangkan
|ah iya,target selanjutnya calon suami mu,apakau ingin emm.. berdiskusi dulu denganku? Yaaa.. untuk memutuskan

jauh jauh dari calon suami gue! Gue peringatin ya sama lo!

|huh? Hahahah ga sempurna juga masih belagu rupanya
|gini deh! Gue udah share alamatnya dateng temuin gue atau...
| lo menyesal seumur hidup

"Divaa!!"
"I-iya maa diva kebawah"
Malam ini gue harus bisa keluar rumah

----
Seorang pria tersenyum menatap layar ponselnya seraya tertawa,suara langkah seseorang menyadarinya dan menghampirinya terlihatlah seorang wanita berambut panjang dengan pakaian kurang bahan.

𝙹𝚘𝚍𝚘𝚑 | 𝙽. 𝚈𝚞𝚝𝚊 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang