#Terror. 01

204 22 2
                                    

Prang!

"DIVA?!!"








Ruangan bernuansa putih dengan tirai merah pekat dan harum semerbak dari serangkai bunga tulip di atas nakas.

Kamu sekarang sedang di rumah sakit karena kejadian kemarin malam yang tiba tiba saja ada orang melempari jendela kamar mu dengan batu.

Kamu terkejut dan ingin beranjak dari kamar tapi kaki mu terkena pecahan kaca karena panik dan kamu memang takut dengan darah kamu pun pingsan.

Untung saja abang mu Ten mendengar suara jeritan dari kamarmu dan langsung membawamu ke rumah sakit.

"Div...gue kangen,cepet sadar div" Yerim

"Yer mendingan kita nunggu di luar" Lucas

"Gak mau,lo aja yang keluar" kata Yerim memutar bola mata malas

Ceklek

"Diva??"

"Kak yuta? Diva belum sadar kak" ucap Yerim mengelus tangan diva pelan

Yuta menghampiri diva yang terbaring lemas di atas berangkar, menatapnya lamat-lamat ,entah kenapa perasaan nya campur aduk sekarang. Tangan seseorang menepuk pundaknya pelan, "bukan salah lo" Ten yang sedari tadi memperhatikan yuta,tersadar karena laki-laki itu menangis dalam diam
" divaa cepet sadar ,mama minta maaf.. mama gabisa jaga kamu nak"
"Mah bukan salah mamah,ini udah takdir, dokter bilang diva juga cuma shock, besok pasti diva boleh pulang " Ten terus berusaha menenangkan orang-orang yang ada disana

Yuta beranjak,menghapus air matanya kasar,"Ten,gue perlu bicara"
Mereka berdua keluar dari ruanganmu

"Ten! Apa gak ada apapun yang lo temuin dikamar diva?"
Yuta sedikit menaikkan nada bicaranya,terlihat amarah yang sedari tadi dia tahan," gue langsung bawa diva dari situ juga,ga lihat sekeliling"
"Ck! AAAARGHH!!"Emosi Yuta benar-benar tidak terkendali sekarang,dia merasa tidak pernah punya musuh

"Jaehyun" Yuta mengepalkan tangannya, "jaehyun? Kok gue kayak ga asing" ," lo emang tau dia,atasannya diva" Yuta merotasikan matanya memandang mu dari jendela
"Jangan gegabah,kenapa bisa lo nuduh dia tanpa alasan?"
"Cara dia lihat Diva ada maksud lain gue yakin itu"

-----

"Rumah nya sepi sekali,apa mereka sedang berlibur?" Laki-laki bertubuh tinggi dengan rambut coklat hazel itu ,tampak sedang menatap rumah di depannya,"mas cari siapa?"
"Oh maaf,ini orangnya pada kemana ya pak?"," mas kerabatnya? Neng Diva masuk rumah sakit, semalem rame dirumah ini,katanya kena terorr mas"jelas Laki-laki paruh baya itu
"Teror? Ah terima kasih pak"jaehyun membungkukan badannya, laki-laki paruh baya itu berlalu meninggalkannya
"Lucas pasti tau ini" hendak mengambil ponsel tiba-tiba satu bogeman mehantam pipi mulus jaehyun hingga sudut bibirnya berdarah

*BUGHH

Pria itu menggertakan gigi,melihat jaehyun yang berusaha bangkit dia langsung menarik kerah bajunya kasar

Yuta tersenyum miring melihat jaehyun yang terbatuk-batuk,"belum cukup,ini belum cukup setelah apa yang lo lakuin pada calon istri gue!"
Yuta kembali melayangkan pukulannya,jaehyun tersungkur perutnya merasakan sakit yang luar biasa
"Lo gila! Ga gini caranya yut!"
Ten berlari melihat yuta sedang memukuli jaehyun lalu membantu jaehyun berdiri
" Kita bicarain ini di rumah"
Ten membopong tubuh jaehyun membantunya berjalan diikuti yuta dibelakangnya
---
"Saya sama sekali tidak tau apa-apa ,tujuan saya kemari karena Diva tidak masuk beberapa hari ini,biasanya dia selalu izin"
Jaehyun berusaha menjelaskan sambil mengobati lukanya dengan balok es,tampak tidak percaya Yuta mengalihkan pandangannya jengah
" Gue yakin,ini semua pasti ada hubungannya sama Diva juga" Perkataan Ten,membuat jaehyun dan yuta bingung,"maksud lo apa?"
"Gue merasa ada yang Diva tutup-tutupin dari kita semua"
----
"Pasien Diva sudah boleh pulang,dan tolong perbannya di ganti dua kali seminggu, atau lebih baiknya tidak diperban juga tidak masalah supaya luka dikaki nya cepat kering dan membaik" ucap dokter
"Luka dikaki nya tidak infeksi kan dok? " Ibu Diva menimpali
" Tidak ada infeksi,tapi harus rutin membersihkannya saja,saya akan beri resep obat nya" Dokter berlalu menyisakan Diva dan ibunya,mengusap kepala anaknya "hahh syukur kamu sudah sadar,mama masih kaget semalem divaa", Diva menggeleng lemah" eum.. bukan apa-apa mah,jangan dipikirin ya? Diva kan udah boleh pulang"

"Diva"
Ten masuk ruangan diikuti yuta dan jaehyun dibelakangnya," kalian?"
Diva membulatkan mata terkejut,pak jaehyun tau soal ini?

"Yutaa"
"Shutt,udah tiduran aja" yuta membenarkan posisi bantal Diva,"kamu baik-baik aja kan?" Jaehyun bertanya,Diva mengangguk mengulas senyumnya "hari ini aku udah boleh pulang,secepetnya aku bakal masuk kerja kok pak tenang aja" jaehyun menggeleng mengusap puncak kepala diva"saya tidak memaksa,pemulihanmu jauh lebih penting dari pekerjaan"

Ibu Diva tersenyum,mengelus tangan anaknya dengan lembut,"Ten kamu pesankan taxi --
"Tidak usah tante,saya kemari memakai mobil",yuta mengangguk paham dengan yang dikatakan jaehyun" saya dan diva, akan menyusul nanti dengan mobil jaehyun,tante duluan saja dengan Ten"
"Ahh baiklah,kalian hati-hati dijalan, nak jaehyun tante titip mereka ya,yuta kamu jaga calon istri kamu baik baik,mengerti??" Bola mata Diva seperti mau keluar,pipinya merah padam" ishh maahh "
"ga usah pake blusing,alay" Ten merolingkan pandangannya dengan senyum mengejek," siapa juga yang blusing!"
"Muka merah gitu masi mau ngelak!"
"Pengap ada lo! Pulang sono!!!"
"Ehh sudah-sudah,Ten ayo"
"Gua titip kambing ini ya bro!" Ten menepuk punggung yuta dan jaehyun bersamaan,"Pulang lo!"
"Hahahahha" Ten berlari menyusul ibunya keluar
---
Hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan,jaehyun fokus menyetir, yuta tampak nya lelah entahlah mungkin dia terus saja memikirkan kejadian yang baru-baru menimpamu, masih tetap memandang keluar kamu teringat akan sesuatu
Sebenarnya siapa,siapa dalang dari semua ini
Padahal hidupku sudah berantakan..
"Ehem"
"Ga usah ngagetin anjir!"
Yuta setengah tersadar sambil melipat kedua tangannya didepan,ternyata dia tertidur sedari tadi,"hehehe maap pakk",jaehyun tersenyum tipis,"sudah sampai,biar saya saja yang gendong kamu" baru saja melepas seatbelt,yuta langsung beranjak keluar dari mobil,kamu hanya tersenyum melihatnya yuta cemburuan banget pikirmu
---
Sosok pria dengan baju serba hitam tampak tersenyum dari kejauhan,menatap kehadiran seseorang yang dia tunggu-tunggu.
"Hm, ini baru permulaan,baru permulaan"
sambil memakan permen karet dia menyeringai lalu pergi dari situ
---
"Gue ramal tuh duit datengnya sekarang!"
"HAHAHAHA bener bang,kerja lo itu emang cepett dah. Bestt!"

BRAKK!!*

"Bayaran lo!" Pria itu melempar sekotak koper,"tenang aja ini belum semua"
"Siapp boss"
"Kalau lo bisa selesain rencana gua buat dapetin tu cewek dengan cepat,gue kasih bonus buat lo dah!"
Tawa menggema kemana-mana,botol minuman berserakan,para pria itu saling bersulang merayakan








Test .. test.. test..
Yuhuu lama banget aing hiatus guys hahaha lepas gitu aja,mentok abisnya
Karena gabut mengisi hari libur ,jadi aku kembali masuk kedalam dunia orange ini..
Yeayyy wooo👏👏

Emm kalo yang udah baca ,vote coment juga yaa
Minta doanya supaya aku bisa up sesering mungkin
Okee makasihh

Emm kalo yang udah baca ,vote coment juga yaaMinta doanya supaya aku bisa up sesering mungkinOkee makasihh

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Belii!!"

"Lama bener yang jajan!"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Lama bener yang jajan!"

𝙹𝚘𝚍𝚘𝚑 | 𝙽. 𝚈𝚞𝚝𝚊 ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora