hari ini ian datang lagi kerumah ikki ,dan kali ini ian bermanja-manja dipangkuan ikki.
"sayang,liat deh pino lucu banget kan. kek aku" ucap ian , menghancurkan lamunan ikki.
"hah? a.. i - iya"
"kamu kenapa?melamun mulu,ntar kesambet"
"aku gapapa kok" ikki mengusap rambut ian.tiba-tiba ikki ingat sesuatu
"oiya, gimana kabar tunangan mu?" ikki
"dia baik kok,kenapa?"
"kapan kalian bakal tunangan?"
"besok .."
ikki terdiam, dadanya sesak. rasanya sakit sekali pas tau orang yg dia cintai akan tunangan dengan orang lain.
"tapi .. kita bahkan belum cerai" lirih ikki
"maaf, tapi aku gak bisa batalkan tunangan itu. karna itu juga termasuk bisnis perusahaan ku."
ikki menangis mendengar jawaban ian. ian memang sudah mengingat smuanya namun prasaan ian sudah tak sama sperti dulu.
"tuhan,kau mengembalikan ingatannya namun kau hilangkan perasaan nya..kau jahat" lirih ikki lagi didalam hati .
ian kembali ke posisi duduk dan berusaha menenangkan ian
"hei kok nangis?cupcupcup ,aku disini .. gak bakal pergi walaupun aku tunangan nanti"
"gak ... kamu gak boleh disini .. kamu harus pergi..kamu harus bahagia sama orang lain slain aku.. aku cuma masalalu mu ian" ikki menangis sejadi jadinya. sakit banget ,dia ingin marah tapi pada siapa? ikki gak sanggup.
"maafin aku..aku gak mau"
"KENAPA?KAU KAN BENTAR LAGI BAKAL TUNANGAN DAN NIKAH DENGAN ORANG LAIN . KAU BAKAL BAHAGIA, AKU DISINI SAMA PINO. GAPAPA, KAU GAK PERLU KHAWATIR. SELAMA INI JUGA KAMI CUMA HIDUP BERDUA,TANPA DIRIMU!!" ikki membentak ian sambil menangis .
"..."
"KAU TAU?AKU SENGAJA PERGI,AGAR KAU BAHAGIA.. AKU GAK MAU KAU DALAM BAHAYA KARNA SEBENARNYA AKU KENA KUTUKAN ... SHARUSNYA EMANG KAU DAN AKU TAK BISA BERSAMA... Pergilah...hiks"
ikki tak bisa menopang tubuhnya dengan baik,dia terlalu lemas dan cape. akhirnya ikki pun pingsan.
YOU ARE READING
[✓]Angel of Sadness||Jichen/Chenji [Telah Dibukukan]
Fantasyikki algianta,seorang malaikat yang jatuh ke bumi karna sayapnya patah dan iapun bertemu dengan seorang cowok desa yg bernama ianno arroland. Disini lah kehidupan baru ikki yang harus menyamar sebagai manusia biasapun dimulai. ikki harus menjalani b...