Lan Wang Ji

976 167 34
                                    

Xiao Zhan diajak makan malam bersama oleh Xuanlu karena tampaknya ia sangat dekat Zuo Cheng, dan dengan senang hati Xiao Zhan menerimanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Xiao Zhan diajak makan malam bersama oleh Xuanlu karena tampaknya ia sangat dekat Zuo Cheng, dan dengan senang hati Xiao Zhan menerimanya. Lagipula ia memang sudah rindu dengan masakan shijie-nya. Xuanlu memang tidak punya ingatan, tapi sikap dan perlakukannya pada Xiao Zhan tidak berubah. Xiao Zhan masih bisa merasakan kasih sayang Xuanlu padanya, padahal mereka baru bertemu. Hal itu membuat hatinya sangat bahagia.

Selagi Xuanlu menyiapkan makanan, Zuo Cheng banyak bercerita pada Xiao Zhan. Rupanya restoran itu adalah ide Xuanlu yang akhirnya dibantu oleh Zuo Cheng untuk mengelolanya. Karena Xuanlu sudah menikah dan memiliki anak maka ia tidak mungkin mengurus restoran itu sendirian sehingga ia menyerahkan pada Zuo Cheng. Lalu suami dan anak Xuanlu? Siapa lagi jika bukan Jin Zixuan yang menikahinya dan mereka memiliki anak yang bernama Jin Ling. Hal ini memang ironis tapi mendengar itu Xiao Zhan jadi merasa seolah mereka diberikan sekali lagi kesempatan untuk menjalani kehidupan yang dulu tidak bisa mereka jalani dengan baik. Meskipun sampai sekarang, Xiao Zhan masih tidak rela membiarkan Xuanlu menikah dengan Jin Zixuan itu.

"Jadi, siapa saja yang sudah kau temukan?" tanya Zuo Cheng pada Xiao Zhan sambil mengupas kacang dan melemparkan ke dalam mulutnya.

Makan malam mereka sudah selesai dari tadi. Xuanlu sudah membersihkan meja dan sedang berada di dapur untuk memberikan pengarahan pada beberapa koki tentang menu mereka hari ini dan persiapan esok hari.

"Wen Ning dan Wen Qing," jawab Xiao Zhan, "Xiao Xing Chen dan Song Lan," tambahnya

"Rupanya kau sudah menemukan mereka sebanyak itu. Lalu bagaimana?"

"Hanya Wen Qing yang punya ingatan."

"Oh."

Bagi Xiao Zhan kata 'oh' yang diucapkan Zuo Cheng seperti memiliki makna lain yang tersembunyi sehingga ia jadi ingin menggodanya, "Kau senang, kan?" alisnya dimainkan dengan nakal

Zuo Cheng salah tingkah. "Kau gila! Untuk apa aku senang?"

"Tentu saja untuk mewujudkan cintamu yang dulu nggak kesampean itu." Senyumnya dengan jahil

Zuo Cheng makin salah tingkah, ada semburat merah di wajah pemuda tsundere itu yang berusaha ditutupinya, "Kau! Berhenti omong kosong!" omelnya

Xiao Zhan berubah cemberut, "U-uh, kalau suka bilang saja suka. Kau ini kalau nggak jujur, nanti dia diambil orang baru tahu rasa."

"Bukan urusanmu!"

Xiao Zhan menggeleng. "Ckckckck, Jiang Cheng... Jiang Cheng ....."

"A Zhan, kenapa kau memanggilnya Jiang Cheng?" Xuanlu muncul dari belakang Xiao Zhan dan ikut nimbrung dengan mereka di meja makan. Rupanya wanita itu sempat mendengar ucapan Xiao Zhan yang terakhir tadi.

"Ah, tidak apa-apa, shijie, itu ...." Xiao Zhan terlihat berpikir, "Panggilan akrab kami." Ia berusaha menemukan alasan yang masuk akal.

"Oh, begitu. Tapi ngomong-ngomong, sejak kita bertemu tadi, kau juga selalu memanggilku 'shijie'?"

REVOIR ✓Where stories live. Discover now