Chapter 5

6.4K 647 102
                                    

Kim Dokja. Yah, itulah namanya. Seorang pria yang lajang dan tidak mempunyai pengalaman dengan wanita sama sekali. Dia yang sudah membulatkan cita-citanya untuk menikahi seorang perempuan yang imut dan tinggal bersama, entah kenapa ianya semakin hari semakin runtuh.

Dia, telah mengkhianati perempuan yang bakal dia nikahi di masa depan karna dia telah disentuh oleh seseorang dan orang tersebut adalah seorang lelaki. Ini semua adalah salah Yoo Junghyuk brengsek sialan itu!!

Kim Dokja yang sedang duduk di sofa mengunyah daging yang masih panas itu dengan rakus. Ianya sangatlah enak tetapi Kim Dokja tidak mempunyai waktu untuk menikmatinya.

Dia masih kepikiran akan hal yang dia alami tadi pagi. Kenapa, kenapa, kenapa, KENAPA?!!!!? Apakah dia sudah gila? Atau dia memang sudah gila? Atau..... dia memang sudah mau gila? Begitu?!

Kim Dokja sangat kesal, kesal, kesal! Dia telah mengalami hal yang paling teraneh di seumur hidupnya. Kim Dokja ingin menangis, meratapi bibirnya yang sudah tidak suci lagi.

Apabila Kim Dokja bangun, dia hanya melihat ruangan kosong tanpa seseorang. Dia juga menemukan dirinya yang sudah berganti baju dengan yang baru. Secara refleks, Kim Dokja bangun dari tempatnya. Dia mengingat apa yang terjadi di toilet pagi tadi dan PSSHHH..... wajah Kim Dokja langsung memerah.

Sial, sial, sial! Ketika dia ingin mencari Yoo Junghyuk dan meminta penjelasan darinya, dia menemukan satu surat dan daging yang sudah matang di atas meja dapur. Suratnya berisikan:

"Aku akan pergi menjemput mereka, kamu istirahatlah di kamar dan jangan keluar. Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu malam ini. Jangan tidur. Makan makanannya, kamu belum makan dari tadi.

POV: Jangan tidur sebelum aku pulang, kalau tidak kamu yang menerima akibatnya."

Sesiapa yang menerima surat ini, pasti mereka akan terharu betapa prihatinnya Yoo Junghyuk ini dan mereka akan deg-degan sambil menantikan tibanya saat malam. Tapi, SORRY. THIS IS NOT KDRAMA, YOU SHOULD KNOW ABOUT THIS.

Kenyataannya, ini bukanlah sesuatu seperti prihatin atau apa. Ini ANCAMAN. Kim Dokja tahu itu, mustahil Yoo Junghyuk akan menunjukkan kasih sayangnya terhadap orang sepertinya.

Tapi..... Ehem. Kalau dia melakukannya TERHADAPKU, yah nggak apa-apa sih. Aku biasa-biasa aja kok. Batin Kim Dokja, ngaco.

Hah, dia menghela napas panjang. Dia sama sekali nggak tau apa yang dipikirkan Yoo Junghyuk sekarang. Dia sangat aneh, tapi kenapa? Why?

Dia harus menanyakan itu nanti malam. Kim Dokja memikirkan apa yang bakal dia tanya nanti malam dan tanpa sadar dia sudah menghabiskan dagingnya. Kim Dokja bangkit dari duduknya dan menuju ke singki. Walaupun Kim Dokja terlihat nggak terurus, dia sebenarnya sangat pembersih.

Siapa yang membersihkan ruangan ini kalau bukan dia? Apa Yoo Junghyuk? Heh, yah pasti tidaklah! Kim Dokja sebenarnya bukan pembersih dari awal tapi keadaan yang memaksanya. Dia harus membereskan semua baju-baju yang kotor milik mereka, menyapu, mengepel, cuci piring dan sebagainya.
Tapi dengan berjalannya waktu, dia sudah biasa malah dia merasa kalau itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan.

Setelah dia selesai mencuci piring, dia melihat jendela di kamarnya. Ah, sudah senja. Apa teman-temannya sudah sampai? Dia sekarang agak merindukan mereka. Selepas apa yang mereka hadapi dulu, mereka menjadi lebih dekat dan tidak dapat dipisahkan. Seperti companion sejati. Apa Yoo Junghyuk juga menganggapnya sebagai companion? Mungkin. Satu senyuman terukir di wajahnya apabila dia mengingat wajah Yoo Junghyuk. Kim Dokja menuju ke arah sofa dan berbaring di sana.

UNEXPECTED LOVE (FANFICTION) OMNISCIENT READER'S VIEWPOINTOnde histórias criam vida. Descubra agora