Part 1

3 1 0
                                    

"Lia nanti gue jemput ya" ucap Nathan kepada Natalia saat mobil Nathan telah berhenti di basement kantor Natalia bekerja
"Udah ngak usah, gue bisa naik gojek kok nanti lo ngak usah antar-jemput gue terus keliatan banget kalo lo pengangguran" ucap Natalia yang menatap malas Nathan
"Gini-gini gw lebih kaya daripada lo ya Lia. Gue invest dimana-dimana uang gw ngalir terus ngak perlu kerja capek-capek kaya elo" kali ini Nathan geram sambil menarik rambut Lia. Lia yang merasa rambutnya ditarik oleh Nathan, ia tidak mau kalah dan balik menarik rambut Nathan

"Lepasin gak. Elo ya jahat banget jambak rambut gue berantakan lagi kan rambut gue nih" Lia menatap Nathan berapi-api
"Kan elo duluan, ngatain gw pengangguran" Nathan tidak terima
"Emang fakta kok kenapa lo marah, udah ah gue mau kerja biar gak pengangguran kayak lo" Lia menjulurkan lidahnya meledek Nathan dan tidak lupa untuk menarik rambut Nathan sebelum ia keluar dari mobil Nathan
"Awas ya Lia, gue bales lo! Gilak tu cewek sakit banget jambakannya" Nathan mengelus-elus kepalanya karena serangan mendadak nya Lia

"Hai Lia, lo bareng ama Nathan lagi Lia?" tanya Cila pada Lia saat melihat Lia udah di sampingnya
"Iya Cil, biasalah kan dia pengangguran ngak ada kerjaan jadi dia menganggap dirinya sebagai supir pribadi gue" ucap Lia sambil bercanda
"Gue heran aja ama kalian tuh, katanya sahabatan tapi aslinya kayak orang pacaran kemana-mana berdua mulu"
"Udah deh Cila, gue bosen banget denger lo ngomong gitu terus lo yang ngomong gue yang capek dengernya" balas Lia jengah karena Cila selalu mengatakan kalimat yang sama
"Kan yang gue omongin bener" Cila ngak mau kalah
"Au ah gelap, gue duluan Bye" Lia berlalu karena bosan mendengar omongan Cila

Banyak yang mengatakan bahwa Natalia dan Nathan cocok sebagai sepasang kekasih, tetapi mereka seolah tidak pernah mendengar hal tersebut karena mereka sudah nyaman dengan status mereka yang hanya sebatas SAHABAT

Lia bekerja di perusahaan ini sudah 3 tahun lebih. Dan posisinya sekarang sudah cukup bagus yaitu sebagai Accounting Manager Lia seorang yang pekerja keras jadi tak heran pihak perusahaan memberinya tanggung jawab tersebut karena Lia sangat cekatan dalam hal keuangan

Nathan Kamvret
Lia lo udah makan siang belum? Gue ngak selera makan sendiri gue ke kantor lo ya kita makan bareng-bareng.

Notif pesan Lia berbunyi yang menampilkan pesan dari Nathan

Liar Lia
Apaan sih Nat, lo ngak malu ke kantor gue mulu. Makanya kerja biar lo ada kegiatan agar lo ngak nganguin mulu njir

"Nih si Lia nyuruh gue kerja mulu deh perasaan. Gue ngak kerja pun duit gue lebih banyak dari dia kali"

Nathan Kamvret
Gue lebih kaya daripada lo kalau lo lupa, yang jelas gue OTW ke kantor lo.

Liar Lia
Terserah kampret 🔪

Setelah membaca chat terakhir dari Lia, Nathan langsung beranjak untuk menemui Lia di kantor
Nathan melajukan mobilnya dan dia sempatkan untuk mampir untuk membeli makan siangnya dan Lia

Setelah sampai di kantor Lia bekerja, Nathan langsung masuk ke dalam ruangannya Lia, dia tidak malu pada karyawan yang lain karena terlalu sering menemui Lia hak tersebut disebabkan di perusahaan ini pun Nathan juga menginvestasikan uangnya. Jadi Nathan juga merasa sebagaian perusahaan ini miliknya, jadi tidak ada perasaan malu atau pun ngak enakan untuk menemui sahabatnya itu.

"Hai Lia" ucap Nathan setelah sampai di ruangan Lia sambil membawa beberapa bungkus makanan yang dia beli tadi.
Lia tidak menjawab sapaan dari Nathan malahan dia memasang wajah acuh tak acuh

"Saatnya makan siang tuan putri" ujar Nathan seraya mengeluarkan makanan dari bungkusannya
"Makasih yaa" Lia memaksakan senyumannya

Mereka maka dengan tenang dan tidak ada yang memulai pembicaraan karena merka sangat menikmati makanannya
"Gini ya Nat, gue ngak tau apa motif dan tujuan lo untuk selalu datang ke kantor gue dengan alibi ngajak gue makan siang. Nih ya gue tanya ama lo, lo ada naksir ama karyawan disini?" tanya Lia serius menatap Nathan
"Udah deh Lia lo ngak usah berpikiran kayak gitu. Gue ngajak lo makan siang bareng gini karena gue terlalu malas makan siang sendirian" jawab Nathan dengan makanan yang penuh dalam mulutnya
"Gue rasa itu bukan alasan yang tepat lho Nat, karena kalo emang lo malas makan sendirian lo bisa ajak gebetan lo yang kemaren itu siapa namanya Kirana kan ya?!"
"Enak aja gebetan, dia cuman temen gue njir mana mau gue gebetan ama dia apalagi pacaran dih males banget"
"Iyakan, masih lebih enak dia yang lo ajak makan siang gini daripada gue terus. Bosen gue liat muka lo seriusan dah"
"Banyak omong lu Lia, gue jitak juga kepala lo nih" ucap Nathan yang udah siap mengambil ancang-ancang untuk menjitak kepalanya Lia
"Apaan sih lo Nathan, janganlah gue lagi makan nih" ucap Lia memelas
"Makanya kalo makan ya makan, jangan banyak omong" sekarang Lia diam agar Nathan tidak menjitak kepalanya

Setelah selesai makan Lia berucap
"Oh ya Nat nanti ngak usah jemput gue, gue balik sendiri aja"
"Kenapa?" tanya Nathan singkat
"Ya ngak papa, gue cuman pengen pulang sendiri gue bosen liat muka lo terus" tanpa aba-aba Nathan langsung menjitak kepala Lia yang tadi sempat tertunda
"Kan si kampret ngamuk" kesal Lia
"Ya lo jawabnya bikin gue kesal aja"
"Oke gue serius, gue ama Cila mau ke mall mau belanja" kali ini jawab Lia serius
"Oke sip gue anterin kalian belanja, gue siap jadi supir pribadi kalian" jawab Nathan cengengesan

"Kan si kampret. Gue juga pengen ada privasi kali Nathan"
"Emang lo kira lo tinggal sama gue, lo pikir gue satu kosan ama lo?"
"Maksud gue itu gue pengen punya privasi ama Cila" Lia ngak mau kalah
"Emang lo kira gue kerja disini juga? yang kerja disini kan cuma lo ama si Cila jadi lo kurang privasi apa yang lu maksud" kalau dalam hal berdebat Nathan memang tak terkalahkan, jarang Lia yang menang dalam hal berdebat
"Yang jelas nanti gw jemput lo dan antar kalian belanja see you" ucap Nathan terakhir sebelum berlalu
.
.
.
Bersambung ..

FriendZone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang